Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dulu Nunggak Uang Bangunan Sekolah, Balik Lagi Sudah Jadi Mayor Jenderal TNI

Dulu Nunggak Uang Bangunan Sekolah, Balik Lagi Sudah Jadi Mayor Jenderal TNI Letjen (Purn) Soegito. Letjen (Purn) Soegito, Bakti Seorang Prajurit Stoottroepen©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Masuk akademi militer dan menjadi perwira TNI adalah impian banyak pemuda. Terutama yang tak punya uang dan ingin mengubah nasib yang serba pas-pasan. Soegito salah-satunya.

Tak banyak pilihan untuk Soegito selepas lulus SMA. Orang tuanya sudah menyatakan tak sanggup lagi membiayai pendidikan di universitas. Saat bersekolah pun Gito sudah menumpang di rumah kakaknya di Purwokerto.

Ayah Soegito, Pak Soeleman adalah pensiunan pegawai negeri Perkeretaapian dan Telekomunikasi (PTT). Tentu sangat berat merawat dan membiayai 13 anak saat itu. Bisa bersekolah sampai SMA saja sudah hal yang mewah.

Maka menjadi tentara yang seluruh biaya pendidikannya ditanggung oleh negara adalah pilihan satu-satunya.

Jual Sepeda untuk Ongkos

Tahun 1958 Soegito mendaftar masuk Akademi Militer Nasional. Informasi soal AMN didapatnya dari iklan di bioskop. Dulu sebelum zaman media sosial, iklan dari pemerintah sering ditayangkan sebelum film dimulai. Termasuk beberapa informasi dari TNI.

Seleksi untuk AMN ternyata digelar di Semarang. Maka Soegito terpaksa bolak balik Purwokerto-Semarang untuk mengikuti tes.

Sebenarnya ongkos dan penginapan akan ditanggung oleh pihak AMN. Namun tetap saja ada pengeluaran lain selama tes. Karena kekurangan uang, terpaksa sepeda kesayangan yang sudah menemani sejak SMP dijual.

"Lumayanlah dapat tambahan dana," kisah Soegito seperti dituliskan Beny Adrian dalam buku Letjen (Purn) Soegito, Bakti Seorang Prajurit Stoottroepen tahun 2015.

Ijazah Ditahan Sekolah

Soegito mengikuti tes dengan cukup lancar. Hobinya memang berolahraga. Jadi tes fisik untuk masuk tentara dirasa bukan hal yang terlalu sulit baginya.

Syarat bagi peserta yang lolos seleksi AMN adalah membawa ijazah SMA asli. Soegito pun menghadap kepala sekolahnya di SMA Bagian B Negeri Purwokerto.

Pak Soemarmo, kepala sekolahnya kemudian membolak-balik berkas. Dengan datar dia kemudian berkata Gito belum melunasi uang bangunan sekolah, maka ijazahnya belum bisa diambil.

"Tapi saya benar-benar tidak punya uang lagi, Pak," kata Soegito lemas.

"Tapi siswa Gito harus membayarnya, bagaimana?" balas Soemarmo dengan nada meninggi.

Soegito kembali berterus terang dirinya tidak punya uang. Sudah habis untuk biaya tes dan bolak-balik Semarang-Purwokerto. Mau pinjam uang pada kakaknya pun malu. Masak sudah numpang mau pinjam uang lagi.

Akhirnya dengan agak terpaksa, kepala sekolah itu pun menyodorkan ijazah SMA pada Soegito. 

Jadi Mayor Jenderal

Dari Semarang, Soegito mengikuti tes akhir di Cimahi. Dia kembali dinyatakan lulus dan dikirim ke Akademi Militer Nasional di Magelang untuk mengikuti pendidikan.

Gito lulus tahun 1961. Berbagai penugasan di medan tempur sebagai anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dijalaninya. Karirnya melesat hingga menjadi perwira tinggi TNI.

Sekitar tahun 1987,  Gito kembali ke SMA di Purwokerto. Dia menghadiri undangan reuni bersama kawan-kawannya. Mereka bersepakat membangun lapangan olahraga di sekolahnya tersebut.

Soegito saat itu sudah menjadi Panglima Kodam Jaya di Jakarta dengan pangkat mayor jenderal.

Tanpa pikir panjang Soegito mengeluarkan semua uang yang ada di dompet dan saku celananya. Tanpa dihitung, diberikannya semua untuk sumbangan ke sekolahnya.

Di perjalanan pulang, dia terkenang kembali pengalamannya saat dulu ijazahnya sempat ditahan 30 tahun lalu karena belum melunasi uang bangunan. 

"Pak, utangnya sudah saya lunasi semua," gumamnya dalam hati.

Soegito meneruskan karirnya di TNI AD. Kelak dia pensiun dengan pangkat Letnan Jenderal. Perwira tinggi dengan tiga bintang di pundak. Perjuangannya bersusah payah sejak SMA terbayar sudah. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ijazah SMA Sampai Ditahan Karena Nunggak, Siapa Sangka Jadi Jenderal Korps Baret Merah
Ijazah SMA Sampai Ditahan Karena Nunggak, Siapa Sangka Jadi Jenderal Korps Baret Merah

Dalam pikiran pemuda sederhana ini, menjadi prajurit TNI adalah cara gratis mengubah nasib.

Baca Selengkapnya
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat

Ini perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.

Baca Selengkapnya
Sering Balapan Liar, Cerita Pria Ini Insaf Ingin Merubah Nasib Jadi Anggota TNI
Sering Balapan Liar, Cerita Pria Ini Insaf Ingin Merubah Nasib Jadi Anggota TNI

Dulunya dia mempunyai hobi melakukan balap liar. Namun ternyata ia ingin merubah nasib hidupnya menjadi lebih baik dengan mewujudkan cita-cita jadi TNI.

Baca Selengkapnya
Cerita Anak Yatim Ini 6 Kali Tes, Kuasai Bahasa Inggris Akhirnya Lolos Masuk TNI, Sang Ibu Loncat-loncat Bahagia
Cerita Anak Yatim Ini 6 Kali Tes, Kuasai Bahasa Inggris Akhirnya Lolos Masuk TNI, Sang Ibu Loncat-loncat Bahagia

Ada tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Nasib Berkata Lain, Cerita Anggota TNI Cita-cita dari Kecil Ingin Jadi Polisi
Nasib Berkata Lain, Cerita Anggota TNI Cita-cita dari Kecil Ingin Jadi Polisi

Semasa kecil hingga masa pendidikan, dia getol berlatih demi menjadi anggota Korps Bhayangkara.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan Air di Stasiun, Tak Disangka Jadi Jenderal Bintang Empat
Dulu Jualan Air di Stasiun, Tak Disangka Jadi Jenderal Bintang Empat

Masa kecilnya dihabiskan dengan membantu orang tua mencari nafkah. Siapa menyangka kelak gemilang di TNI.

Baca Selengkapnya
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Soeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.

Baca Selengkapnya
Setiap Hari Makan Pisang Susu Agar Masuk Akmil, Pemuda ini Gagal jadi Kopassus Justru Duduki Kursi Paling Penting di TNI
Setiap Hari Makan Pisang Susu Agar Masuk Akmil, Pemuda ini Gagal jadi Kopassus Justru Duduki Kursi Paling Penting di TNI

Kisah seorang pemuda berjuang mati-matian agar bisa jadi tentara hingga pernah gagal masuk Kopassus.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Gigih Pemuda Aceh 3 Kali Tes TNI Gagal Lalu Merantau ke Malaysia, Balik ke RI Ternyata Rezekinya jadi Polisi
Perjuangan Gigih Pemuda Aceh 3 Kali Tes TNI Gagal Lalu Merantau ke Malaysia, Balik ke RI Ternyata Rezekinya jadi Polisi

Cerita perjuangan gigih seorang pemuda untuk bisa meraih mimpinya.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Ungkap Jumlah Gaji Pertamanya jadi Perwira, Cuma Cukup buat Beli Satu Stel Pakaian
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Ungkap Jumlah Gaji Pertamanya jadi Perwira, Cuma Cukup buat Beli Satu Stel Pakaian

Laksamana Yudo Margono mengungkapkan gaji pertamanya saat menjadi prajurit TNI, hanya bisa dipakai untuk beli satu setel baju dan celana.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Kisah Prajurit TNI saat Sekolah Suka Duduk di Belakang dan Sering Bolos, Kini Sukses dan Jadi Pasukan Perdamaian PBB
Kisah Prajurit TNI saat Sekolah Suka Duduk di Belakang dan Sering Bolos, Kini Sukses dan Jadi Pasukan Perdamaian PBB

Sebuah video memperlihatkan seorang prajurit TNI yang kini sukses padahal dulu adalah anak sekolah yang sering bolos.

Baca Selengkapnya