Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Sosok Pejuang RI Pemberani, Belanda Sampai Beri Hormat dengan Upacara Militer

Ini Sosok Pejuang RI Pemberani, Belanda Sampai Beri Hormat dengan Upacara Militer Para prajurit Belanda tengah berjaga di pos-nya yang terisolasi. Arsip Nasional Belanda©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Target serangan sudah ditetapkan oleh Mayor Soekasno. Markas Belanda di Jalan Gondokusuman, Yogyakarta. Waktu serangan pukul 22.00 WIB, 8 Januari 1949. Sandi yang digunakan: 'Diponegoro'.

Markas Belanda di Gondokusuman dikelilingi kabel berduri setinggi dua meter. Pertahanan dilengkapi dengan karung-karung pasir dan senapan mesin M-23 di setiap sisinya.

Tiga peleton kadet akademi militer dikerahkan dalam serangan gerilya itu. Tujuannya bukan untuk merebut markas militer Belanda, tetapi serangan kilat untuk mengganggu kekuatan musuh.

"Para kadet yang akan melakukan serangan dilengkapi dengan senjata, amunisi yang cukup, granat tangan dan 'molotov cocktail'," demikian ditulis sejarawan Drs Moehkardi dalam buku Akademi Militer Yogya, Dalam Perjuangan Fisik 1945-1949.

Bom molotov adalah senjata yang dibuat dari botol limun yang diisi potongan karet dan bensin. Tinggal dilemparkan pada target makan akan terbakar. Senjata yang cukup murah dan mudah digunakan kala itu.

Ketahuan Musuh

Awalnya gerakan penyusupan para pejuang ini lancar. Masing-masing peleton sudah siap di posisi mereka. Tinggal menunggu bunyi kentongan sebagai tanda memulai serangan.

Namun sebuah kesalahan terjadi. Vandrig Cadet (VC) Murwani saat itu seperti mendengar namanya dipanggil oleh rekannya yang bernama VC Sumitro. Suara Murwani memecahkan keheningan malam itu. Hilanglah unsur pendadakan yang menjadi inti serangan gerilya.

Belanda langsung memuntahkan peluru senapan mesin ke posisi para kadet akademi militer itu. Tembak menembak sengit segera terjadi di Gondokusuman. Tentara Belanda memanggil bantuan kendaraan lapis baja bren carrier.

Gemuruh suara bren carrier yang mendekat sambil terus menembak membuat kepanikan di kalangan pejuang. Mereka mundur menghindari serangan Belanda. Strategi yang sudah disiapkan berantakan seketika.

VC Lily Rochly Sang Pemberani yang Gugur

Setelah mundur dan bisa mengumpulkan anggota mereka kembali, para pejuang sadar beberapa rekan mereka hilang. Salah satunya adalah Vandrig Cadet (VC) Lily Rochly.

Kadet Lily Rochly berada di posisi terdepan saat serangan terjadi. Jenazahnya ditemukan tersandar di pagar berduri. Di kalangan kawan-kawannya, Lily dikenal selalu berpakaian rapi.

Ketika gugur dia mengenakan seragam lengkap dengan tanda pangkat dan lencana Akademi Militer di pecinya.

Disebutkan Belanda kemudian mengurus jenazahnya dan menguburnya dengan upacara militer. Sebagai tanda salut untuk lawan yang dianggap pemberani.

Di pihak Republik, Kolonel Djatikusumo pun mengadakan upacara penghormatan untuk para taruna yang gugur.

Nama VC Lily Rochly kelak diabadikan menjadi nama salah satu gedung pertemuan di Akademi Militer Magelang. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Terakhir Kapten Muslihat saat Gugur di Bogor, Minta Istri Beri Nama Anak 'Tubagus Merdeka' saat Melahirkan
Pesan Terakhir Kapten Muslihat saat Gugur di Bogor, Minta Istri Beri Nama Anak 'Tubagus Merdeka' saat Melahirkan

Tekadnya yang kuat membuat dirinya berani maju secara terbuka untuk menghadapi sekutu. Muslihat tak peduli meski hujan peluru terjadi di sana.

Baca Selengkapnya
21 Juli Wafatnya Teuku Nyak Makam, Panglima Perang Asal Aceh yang Gigih dan Berani
21 Juli Wafatnya Teuku Nyak Makam, Panglima Perang Asal Aceh yang Gigih dan Berani

Hari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI
Sosok Pemuda Terkeren dan Tampan dalam Sejarah Indonesia, Usia 16 Tahun Berpangkat Mayor TNI

Berikut sosok pemuda terkeren dan tampan dalam sejarah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua
Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua

Mayjen Kunto Arief dibuat terharu mendengar cerita dari ayah mendiang Serda TNI Rizal, tentara AD yang gugur tertembak KKB.

Baca Selengkapnya
Kisah Pelajar SMP Madiun Melawan Kolonial Belanda, Tertembak di Halaman Sekolah
Kisah Pelajar SMP Madiun Melawan Kolonial Belanda, Tertembak di Halaman Sekolah

Pelajar SMP Madiun tak gentar melawan penjajah. Di tengah kesulitan yang dihadapi, mereka tetap berjuang

Baca Selengkapnya
Sosok Cicit Jenderal Hoegeng Kerap Kenakan Pakaian Brimob, Mirip Sang Buyut Tak Mau Seragamnya Disentuh Orang
Sosok Cicit Jenderal Hoegeng Kerap Kenakan Pakaian Brimob, Mirip Sang Buyut Tak Mau Seragamnya Disentuh Orang

Di acara penyerahan penghargaan Hoegeng Awards 2023, Anantasena Ramaputra Hoegeng, cicit Jenderal Hoegeng datang dengan memakai seragam Brimob.

Baca Selengkapnya
Cerita Latief Hendraningrat Pakai Seragam Tentara Jepang saat Mengibarkan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ini Alasan di Baliknya
Cerita Latief Hendraningrat Pakai Seragam Tentara Jepang saat Mengibarkan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ini Alasan di Baliknya

Terdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya

Baca Selengkapnya
Sosok Sertu Ismunandar, Prajurit Marinir yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua
Sosok Sertu Ismunandar, Prajurit Marinir yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua

Sosok Sertu Marinir Ismunandar yang Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua

Baca Selengkapnya
Orang Madura Andalan Angkatan Udara Inggris
Orang Madura Andalan Angkatan Udara Inggris

Salah satu pendiri TNI AU. Dia mengikuti puluhan kali misi pengeboman.

Baca Selengkapnya
Mengingat Keberanian Prajurit Kopasgat AU Praka Sugeng Sendirian Adang Serangan KKB di Papua
Mengingat Keberanian Prajurit Kopasgat AU Praka Sugeng Sendirian Adang Serangan KKB di Papua

Praka Mohammad Sugeng adalah nama prajurit TNI yang gugur dalam pertempuran di Papua. Namanya dikenang untuk lapangan tembak di Bandung.

Baca Selengkapnya
Mengenang 76 Tahun Wafatnya Pahlawan Nasional Bagindo Azizchan, Sosok Teladan Panutan Rakyat di Tanah Minang
Mengenang 76 Tahun Wafatnya Pahlawan Nasional Bagindo Azizchan, Sosok Teladan Panutan Rakyat di Tanah Minang

Bagindo Azizchan adalah Wali Kota Padang yang gugur di tangan penjajah Belanda pada saat usianya belum genap 37 tahun.

Baca Selengkapnya
Sejarah Hari Bakti TNI AU yang Dirayakan Setiap 29 Juli
Sejarah Hari Bakti TNI AU yang Dirayakan Setiap 29 Juli

Peringatan ini bertujuan mengenang dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari.

Baca Selengkapnya