Perampok Kejam Bunuh Wanita & Anak, Ini Balasan Mayor TNI & Pasukannya
Merdeka.com - Situasi pasca kemerdekaan di Bogor, Cianjur dan Sukabumi diwarnai banyak pertempuran antara tentara Inggris dan pejuang. Di tengah kondisi ini, gerombolan perampok bersenjata memanfaatkan situasi untuk menjalankan aksi mereka. Rakyat pun makin menderita.
Sekitar bulan April 1946, Tentara Republik Indonesia menemukan dua orang wanita dan anak-anak yang tinggal di sebuah rumah di perkebunan Cisarua. Total ada 12 orang termasuk seorang bayi. Hal ini sangat berbahaya di tengah kondisi pertempuran dan bandit yang berkeliaran.
Laporan tersebut sampai pada Kepala Staf Resimen Bogor, Mayor Alex Kawilarang. Dia segera memerintahkan Letnan Satu Sukma untuk mengevakuasi wanita dan anak-anak itu dengan truk ke Bogor agar lebih aman.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
Celakanya tak lama kemudian tentara Inggris malah menyerang pasukan Letnan Sukma. Inggris rupanya kesal karena patrolinya sering disergap di wilayah tersebut. Upaya evakuasi wanita dan anak-anak di perkebunan terpaksa ditunda.
Diserang Perampok
Di saat pasukan Letnan Sukma tengah bertempur dengan Inggris, para perampok mendatangi rumah tersebut pada malam hari. Dua orang ibu dan enam anaknya tewas dibantai. Cuma tiga anak yang berhasil melarikan diri. Sementara bayinya dinyatakan hilang.
Jenazah para korban dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit di Bogor. Mayor Kawilarang geram melihat kekejaman para perampok itu.
"Kami menyaksikan mayat-mayat yang sudah dibersihkan dan jelas kelihatan bekas bacokan di wajah dan tubuh mereka," kata Mayor Alex Kawilarang dalam buku biografinya Untuk Sang Merah Putih yang ditulis Ramadhan KH.
Mayor Kawilarang memutuskan segera mengejar bandit-bandit itu. Dia ditemani satu regu pasukan dari Batalyon Ibrahim Adjie, polisi, dan beberapa laskar KRIS. Mereka naik truk memburu perampok kejam itu.
Dari seorang polisi, diperoleh keterangan kepala perampok tinggal di Cibulan, sementara anggotanya berkumpul di Selatan Megamendung.
Baku Tembak di Rumah Kepala Perampok
Di rumah yang dipastikan sebagai tempat kepala perampok, pasukan TNI melakukan pengepungan berbentuk L di depan rumah. Mayor Kawilarang memegang pistol di tangan kiri sementara di tangan kanan membawa kelewang.
Dia mengetuk pintu rumah. Ada orang di dalam. Namun cukup lama orang itu membuka pintu, pelan-pelan sekali.
Betapa terkejutnya dia melihat seorang perwira TNI di depan pintu rumah. Segera pintu itu dibantingnya. Mayor Kawilarang melepaskan sebuah tembakan dengan cepat.
"Tak saya nantikan lagi, saya lepaskan sebuah peluru," kenangnya.
Dor! Dor! Si kepala perampok membalas tembakan itu dengan dua kali tembakan pistol dari dalam rumah. Cuma pintu kayu yang membatasi aksi saling tembak mereka.
Tertembak di Leher
Pintu rumah dibuka setelah tembakan usai. Rupanya kepala perampok berhasil melarikan diri lewat pintu belakang yang tak dijaga. Di lantai, Kawilarang menemukan darah berceceran.
Kawilarang menemukan tiga lubang peluru di pintu. Satu agak tinggi, sementara dua lainnya di kiri dan kanan. Sadarlah dia, peluru si perampok tadi rupanya lewat dekat sekali dengan tubuhnya di sebelah kiri dan kanan.
Dia juga melihat dua selongsong peluru yang tadi ditembakan oleh perampok tersebut. Selongsong itu kemudian disimpannya sebagai kenang-kenangan.
"Tuhan yang menyelamatkan saya," katanya dengan rasa syukur.
Beberapa waktu kemudian, Kawilarang menerima kabar kepala perampok tersebut tewas di sebuah rumah tak jauh dari lokasi penyergapan. Ternyata tembakan Kawilarang tepat mengenai leher bandit tersebut.
Selain menembak mati kepala perampok, pasukan tersebut juga berhasil menembak mati dan menangkap anggota gerombolan lainnya di Megamendung. Dipastikan mereka adalah perampok yang sering mengganggu rakyat dan melakukan kejahatan.
Namun Kawilarang juga berduka. Dari pihak TNI, seorang prajurit anak buah Ibrahim Adjie gugur saat penyergapan. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaLawan Perampok, Penjaga Warung di Musi Banyuasin Ditembak pada Bagian Mata
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaKorban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Samaritan Palu.
Baca Selengkapnya