Petrus. Cara Orde Baru Habisi Preman & Pemalak
Tahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Tahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Petrus, Cara Orde Baru Habisi Preman & Pemalak
Tahun 1980an, Muncul Fenomena Sekelompok Orang Bertato yang Melakukan Tindak Kejahatan
Mereka dinamakan Gali atau gabungan anak liar. Aksi premanisme, merampok, memalak, hingga kasus pelecehan seksual, selalu dikaitkan dengan Gali.
-
Bagaimana Soeharto menyingkirkan jenderal? Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
-
Siapa pemimpin Orde Baru? Orde Baru merujuk kepada masa pemerintahan Soeharto yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
-
Bagaimana Soeharto menumpas PKI? Soeharto membentuk Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Dia membubarkan PKI dan menangkapi orang-orang yang dianggap terlibat G30S/PKI.Hal ini juga menjadi tonggak munculnya Orde Baru.
-
Kapan Orde Baru dimulai? Dan sejak saat itulah dimulainya masa Orde Baru oleh kepemimpinan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia.
-
Apa tujuan Orde Baru? Tujuan Orde Baru Secara garis besar, pemerintahan masa orde baru memiliki beberapa tujuan pokok antara lain :1. Melakukan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi pada masa Orde Lama. Pengoreksian mencangkup dari keseluruhan tanpa terkecuali.
-
Siapa saja yang menjadi korban kekejaman Orde Baru? Mirisnya, pasca tragedi 1965, banyak umat Buddha di kampung Sekar Gadung serta umat agama lain yang bersinggungan dengan ajaran kejawen menjadi korban kekejaman pemerintah Orde Baru.
Aksi mereka sudah sangat meresahkan masyarakat. Namun tak lama kemudian, mayat-mayat pria bertato mulai banyak ditemukan. Tangan dan kaki mereka diikat, yang lain dieksekusi dengan tali atau ditembak.
Kadang Jenazah itu Ditaruh Tak Jauh dari Keramaian
Seperti memberikan pesan kepada para preman: Ini yang akan dilakukan pada mereka yang mengganggu ketertiban. Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
Soeharto mengaku merasa muak dengan banyaknya aksi kejahatan yang dilakukan Gali.
Soal Petrus ini Malah Akhirnya Dibuka Oleh Presiden Soeharto Sendiri
Presiden Soeharto Menilai Kekejaman Para Preman itu Sudah Keterlaluan
Ada orang tua yang dirampok kemudian dibunuh. Lalu ada wanita yang sudah dirampok, diperkosa di depan suaminya. "Ini sudah keterlaluan! Apa hal ini mau didiamkan saja?" tegas Soeharto. Dia merasa perlu melakukan tindakan tegas untuk mengakhiri premanisme.
"Tindakan tegas Bagaimana? Ya Harus Dengan Kekerasan,"
Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan. "Dor, dor, dor!" Tetapi yang melawan ya, mau tidak mau harus ditembak. Karena melawan mereka ditembak. Kata Soeharto.
Penguasa Orde Baru ini pun membenarkan ada mayat yang sengaja ditinggalkan untuk shock therapy. Supaya orang-orang sadar kejahatan masih bisa ditindak dan ditumpas. Meredalah kasus-kasus kejahatan dan premanisme ini.
Komnas HAM Mencatat Kasus Petrus 1982-1985 Adalah Pelanggaran HAM Berat
Aparat negara di bawah Pangkokamtib diduga terlibat dalam aksi pembersihan para preman ini. Lebih dari 1.000 orang yang dicap preman, dihabisi tanpa diadili terlebih dahulu. Komnas HAM menemukan pola-pola eksekusi yang sama kemudian mayat korban dibuang ke tempat umum untuk memberi dampak psikologis.