Dulunya Disebut 'Tanah Deli', Ini Sejarah Awal Mula Terciptanya Nama Kota Medan
Merdeka.com - Hari Jadi Kota Medan diperingati setiap 1 Juli. Di tahun ini, kota terbesar ketiga di Indonesia ini genap merayakan Hari Jadinya yang ke-431.
Kota Medan dikenal sebagai kota metropolitan terbesar setelah Jakarta dan Surabaya. Kota ini menyimpan banyak keberagaman etnis dan budaya yang hidup saling berdampingan selama ratusan tahun.
Dulunya, Kota Medan ini dijuluki sebagai "Paris van Sumatra" karena memiliki keasrian dan bentuk bangunan gaya Eropa.
-
Kapan Kota Medan meraih Adipura? Kota Medan kembali meraih penghargaan Adipura di bawah kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution.
-
Apa penghargaan yang diraih Kota Medan? Kota Medan kembali diperhitungkan dalam bidang penanganan kebersihan dan lingkungan hidup setelah belasan tahun absen dalam penghargaan Adipura.
-
Kenapa Kota Medan mendapatkan Adipura? 'Penghargaan ini tak lepas dari peran masyarakat yang peduli dan menjaga kebersihan lingkungan,' ucapnya mengutip dari kanal Liputan6.com (5/3).
-
Bagaimana Kota Medan mendapatkan Adipura? Menurut Bobby Nasution, penghargaan ini bisa diraih berkat adanya kolaborasi Pemko Medan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam bidang penanganan sampah dan lingkungan hidup.
-
Siapa yang memberikan Adipura ke Kota Medan? Menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan meraih penghargaan Adipura kategori Kota Metropolitan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
-
Bagaimana berita kemerdekaan Indonesia sampai ke Medan? Mengutip dari skripsi karya AT Yani tahun 2014, rakyat Medan ternyata belum mengetahui berita mengenai kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Hal ini karena minimnya alat komunikasi dan adanya pengaruh tentara Jepang. Berita kemerdekaan baru terdengar di Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 berkat Mr. Teuku Mohammad Hasan yang menjabat sebagai Gubernur Sumatra.
Selain itu, sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat, Kota Medan menjadi pusat perdagangan, industri dan bisnis yang multikultur sejak zaman Hindia Belanda hingga sekarang.
Melansir dari laman Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, berikut sejarah awal mula terciptanya nama Kota Medan.
Dulunya Disebut Tanah Deli
wisatamedan.net ©2020 Merdeka.com
Kota Medan ini dulunya berupa tanah yang berawa dengan luas kurang lebih 4.000 hektare. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini, seperti Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera. Semua sungai itu akan bermuara ke Selat Malaka.
Dulunya, Kota Medan dijuluki dengan Tanah Deli. Orang pertama yang membuka perkampungan Medan bernama Guru Patimpus. Karena itu lah, sampai sekarang sebagian orang masih ada yang menyebut Kota Medan dengan sebutan Medan Deli. Namun, istilah Medan Deli tersebut secara berangsur-angsur hilang karena kurang popular.
Dahulu, orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular di Kabupaten Deli Serdang sampai ke Sungai Wampu di Kabupaten Langkat. Sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu, wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah di antara kedua sungai tersebut.
Jadi Jalur Perdagangan dengan Nama "Medan Putri"
skyscrapercity.com ©2020 Merdeka.com
Perkampungan Medan yang didirikan oleh Guru Patimpus itu kemudian dinamakan Medan Putri. Kampung ini lokasinya sangat strategis, karena terletak di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Sehingga kampung Medan Putri ini dulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai.Namun sekitar tahun 1612, setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan Putri, Sultan Iskandar Muda yang berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah Pahlawan untuk menjadi pemimpin yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli. Gocah Pahlawan berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Medan Deli sekarang. Ia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus, Sampali, Kota Bangun, Pulau Brayan, Kota Jawa, Kota Rengas Percut dan Sigara-gara. Selama masa pendudukan Gocah Pahlawan ini, seluruh wilayah kekuasaannya, tak terkecuali Kampung Medan Putri berkembang menjadi lebih maju. Setelah wafat pada tahun 1653, Gocah Pahlawan digantikan oleh puteranya, Tuangku Panglima Perunggit, yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan Aceh pada tahun 1669.
Perkembangan Pesat karena Perkebunan Tembakau
nusapedia.com ©2020 Merdeka.com
Pesatnya perkembangan Kampung Medan Putri saat itu, juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau yang sangat terkenal yang ada di Tanah Deli. Pada tahun 1863, Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz & Co, tanah seluas 2.960 hektare untuk kebun tembakau. Pada Maret 1864, contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda untuk diuji kualitasnya dan ternyata daun tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu.Perkebunan dan perusahaan tembakau di Tanah Deli ini pun kemudian berkembang sangat pesat. Di tahun 1874, setidaknya ada 22 perusahaan perkebunan tembakau yang ada di Tanah Deli.Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang sudah sangat luas dan berkembang, Kampung Medan Putri pun menjadi semakin ramai dan kemudian berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai "Kota Medan". (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang terdiri dari 416 kabupaten dan 98 kota yang tersebar di seluruh 34 provinsi.
Baca SelengkapnyaMenurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.
Baca SelengkapnyaPenetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya
Baca SelengkapnyaKediri merayakan hari jadinya yang ke-1145 di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPada 2024 ini Kabupaten Kediri berusia 1220 tahun.
Baca SelengkapnyaSetelah melepaskan diri dari pengaruh Demak, pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke Sogaten.
Baca SelengkapnyaSalah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaLuat Siregar, sosok wali kota Medan pertama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKota Semarang memiliki sederet julukan yang menjadi identitasnya.
Baca SelengkapnyaKabupaten Malang merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaNama kota ini sudah tertulis sejak adanya Perang Padri yang berlangsung di Sumbar dan di masa Hindia Belanda menjadi Ibukota Karesidenan Tapanuli.
Baca Selengkapnya