Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sisi Lain Presiden RI: Dari Ngutang Sopir Taksi Hingga Minta Traktir Jenderal TNI

Sisi Lain Presiden RI: Dari Ngutang Sopir Taksi Hingga Minta Traktir Jenderal TNI Uang Rupiah Pertama Tahun 1945. https://www.djkn.kemenkeu.go.id ©2022

Merdeka.com - Cerita mengenai pemikiran dan sepak terjang Sukarno banyak ditulis di berbagai literasi. Sering pula dijadikan bahan diskusi. Namun jarang yang mengulas kisah sisi lain dari sang proklamator.

Di balik nama besarnya, Sukarno punya sisi lain yang manusiawi. Kisah unik dan menarik, sejak masih terlibat dalam kelompok pergerakan kemerdekaan hingga saat menjadi Presiden. Cerita tentang isi dompet Bung Besar.

Selama hidupnya Bung Karno jarang sekali memegang uang dalam jumlah besar. Jangankan ratusan juta (apalagi miliaran), sekadar uang receh saja kadang tak ada di sakunya. Bung kerap meminta dari ajudan atau sopir.

"Tidak aneh jika semua orang yang ada di dekatnya pada suatu kesempatan sering diminta bayarin jika di suatu tempat dia jajan buah-buahan atau makanan yang dia inginkan," kenang Maulwi Saelan, eks Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa.

Minta Traktir Jenderal TNI

Pengakuan mantan pengawal Bung Karno itu dibenarkan mantan Jaksa Agung Priyatna Abdurrasyid. Bung Besar tak segan meminta para bawahannya untuk mentraktir.

Ceritanya, Bung Karno memiliki langganan tukang sate ayam di Jalan Asia Afrika, Bandung. Setiap berkunjung ke kota kembang, Bung Karno pasti menyempatkan diri makan di warung sate itu.

Dalam otobiografinya, Dari Cilampeni ke New York: Mengikuti Hati Nurani (disusun oleh Ramadhan K.H.), Priyatna menceritakan, Bung Karno akan keluar setelah maghrib. Dengan menumpang jeep dan memakai kaos putih oblong, celana pendek dan sandal. Bung Karno didampingi komandan Resimen Tjakarabirawa Brigjen Sabur.

Sebelum pergi, Bung Karno terlebih dahulu menemui Panglima Kodam Siliwangi Mayor Jenderal Ibrahim Adjie di Pakuan. Sesaat melihat wajah Adjie, Bung Karno dari dalam jeep berteriak tanpa ragu-ragu:

"Djie coba beri aku uang seribu rupiah! Aku mau makan sate nih…"

Adjie merogoh saku celananya dan langsung memberikan uang ribuan kepada Bung Karno.

Minta Uang Buat Bayar Utang

Kisah lain datang dari T.D. Pardede, seorang pengusaha nasional asal Medan, pernah menceritakan pengakuan Bung Karno yang memikirkan utang. Itu terjadi di akhir masa jabatan Sukarno. Bung Besar memanggil Pardede.

"Hey Pardede aku butuh duit buat bayar utang dan beli cat," katanya seperti dikisahkan oleh eks ajudannya Mangil Martowidjojo dalam buku Kesaksian tentang Bung Karno, 1945-1967.

Tanpa banyak bertanya, Pardede langsung memberikan uang sejumlah USD1.000. Bung Karno justru kaget.

"Apa kurang, Pak?" tanya Pardede.

"Wah, banyak amat!" jawab Bung Karno dengan polosnya.

Ngutang Sopir Taksi

Jauh sebelum menjadi Presiden, Sukarno kerap kesulitan masalah uang. Saat masih sibuk dalam organisasi pergerakan kemerdekaan, Sukarno harus mondar mandir yang tentu mengeluarkan banyak uang.

Seorang sopir taksi bernama Arief menceritakan ketika Bung Karno terpaksa ngutang karena tak mampu membayar ongkos.

"Ngelamun, Bung?" tanya seorang anak muda usia sekira 20-tahunan.

Si Tampan agak terkejut mendengar sapaan tersebut. Begitu menoleh, dia langsung tersenyum senang. Matanya berbinar.

"Ah kamu Arief… Saya cari kamu sedari tadi," kata Bung Karno."Mau kemana, Bung?" tanya anak muda yang dipanggil Arief itu seraya membawa tas besar yang dibawa Si Tampan."Biasa. Mau kemana lagi?" jawab sang pemuda."Ke Gang Kenari?""Iya dong. Kemana lagi… Tapi eeehmm, uang saya pas-pasan. Bagaimana ya?" tanya pemuda itu."Soal uang pas-pasan, jangan dipikirin Bung. Saya tahu orang pergerakan memang pas-pasan hidupnya," jawab Arief sambil menghidupkan mesin mobil.

Arief memang akrab dengan lelaki perlente bernama Sukarno itu. Dia sudah bergaul rapat dengan Si Bung sejak dirinya masih berprofesi sebagai supir taksi pada awal 1930.

Bahkan bisa dikatakan, taksi yang dikemudikan Arief adalah langganan Sukarno jika dirinya tengah berkunjung ke Gang Kenari, kediamannya tokoh pergerakan asal tanah Betawi: Husni Thamrin.

Suatu hari, Arief mengantar Bung Karno dari Gambir ke Gang Kenari. Begitu sampai di tujuan, pintu mobil dibuka dan Bung Karno keluar. Dia kemudian menjulurkan sebagian kepalanya ke dalam mobil lewat kaca jendela depan. Sambil tersenyum dia berkata:

"Rif, biasa…Ngutang dulu ya…""Nggak apa-apa, Bung. Lalu besok dijemput?""Ya besok dijemput juga di tempat ini. Jangan lupa besok pun masih ngutang lagi," ujar Bung Karno seraya menepuk pundak Arief."Bung jangan berkata itu terus. Bikin malu saja.Sampai besok pagi, Bung!" kata Arief sambil menjalankan mobilnya, kembali menuju Stasiun Gambir. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berapa Gaji Presiden Sukarno? Ini Pengakuannya Langsung
Berapa Gaji Presiden Sukarno? Ini Pengakuannya Langsung

Banyak yang percaya kalau Bung Karno punya simpanan emas batangan dan rekening di Bank Swiss. Benarkah itu?

Baca Selengkapnya
Pesta Ulang Tahun Terakhir Bung Karno
Pesta Ulang Tahun Terakhir Bung Karno

Perayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.

Baca Selengkapnya
Cerita Try Sutrisno, Jenderal Sepuh yang Dulu Harus Cicil Rumah 15 Tahun karena Tak Punya Uang
Cerita Try Sutrisno, Jenderal Sepuh yang Dulu Harus Cicil Rumah 15 Tahun karena Tak Punya Uang

Sebelum beristirahat, Jokowi dan Ma'ruf Amin pun menyempatkan diri untuk bersalaman dengan tamu lainnya yang duduk sejajar.

Baca Selengkapnya
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat

Ini perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.

Baca Selengkapnya
Gaji Presiden dari Masa ke Masa, Soekarno Pernah Digaji Rp1.000
Gaji Presiden dari Masa ke Masa, Soekarno Pernah Digaji Rp1.000

Hingga tahun 2023, gaji pokok yang diterima Presiden masih berada di jumlah Rp30.240.000 per bulan.

Baca Selengkapnya
Istri Polisi Arogan & Suka Pamer Harta Perlu Main ke Rumah Jenderal Soekanto & Ibu Lena Mokoginta
Istri Polisi Arogan & Suka Pamer Harta Perlu Main ke Rumah Jenderal Soekanto & Ibu Lena Mokoginta

Kasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.

Baca Selengkapnya
Sejarah Mobil Kepresidenan RI Pertama Buick 8, Dicuri Sudiro dan Langsung Dilarikan ke Rumah Soekarno
Sejarah Mobil Kepresidenan RI Pertama Buick 8, Dicuri Sudiro dan Langsung Dilarikan ke Rumah Soekarno

Presiden pertama RI Soekarno pernah punya mobil kepresidenan, Buick Limited 8. Dipakai pada 1945-1949.

Baca Selengkapnya
Mengintip Garasi Jokowi, Ada Mobil Tua Milik Sejuta Umat
Mengintip Garasi Jokowi, Ada Mobil Tua Milik Sejuta Umat

Jokowi memiliki 8 kendaraan, antara lain 7 mobil dan 1 motor dengan total Rp 432.000.000.

Baca Selengkapnya
Pengalaman Hidup Panglima TNI Jenderal Agus, Pangkat Kapten Sepeda Pinjam Tak Mampu Beli
Pengalaman Hidup Panglima TNI Jenderal Agus, Pangkat Kapten Sepeda Pinjam Tak Mampu Beli

Berikut kisah pengalaman hidup Panglima TNI sempat pinjam sepeda karena tidak mampu beli.

Baca Selengkapnya
Natalius Pigai Satu-satunya Calon Menteri Prabowo yang Nyopir Mobil Sendiri ke Hambalang
Natalius Pigai Satu-satunya Calon Menteri Prabowo yang Nyopir Mobil Sendiri ke Hambalang

Hal itu terlihat saat Pigai keluar dari gerbang Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Ungkap Jumlah Gaji Pertamanya jadi Perwira, Cuma Cukup buat Beli Satu Stel Pakaian
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Ungkap Jumlah Gaji Pertamanya jadi Perwira, Cuma Cukup buat Beli Satu Stel Pakaian

Laksamana Yudo Margono mengungkapkan gaji pertamanya saat menjadi prajurit TNI, hanya bisa dipakai untuk beli satu setel baju dan celana.

Baca Selengkapnya
Kondisi Sederhana Rumah Jenderal ini Bikin Terharu Anak Buah Saat Salat Jenazah
Kondisi Sederhana Rumah Jenderal ini Bikin Terharu Anak Buah Saat Salat Jenazah

Ini kisah langka teladan kesederhanaan seorang jenderal. Anak buahnya jadi saksi selama menjabat, tak sekali pun dia menggunakan jabatannya untuk korupsi

Baca Selengkapnya