30 Mei Peringati Hari Sklerosis Ganda Sedunia, Kenali Gejalanya

Hari Sklerosis Ganda Sedunia adalah hari kesadaran internasional untuk semua orang yang terkena dampak sklerosis ganda (SG).

Kamis, 30 Mei 2024 05:01:00

Hari Sklerosis Ganda Sedunia adalah peringatan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit sklerosis ganda.

30 Mei Peringati Hari Sklerosis Ganda Sedunia, Kenali Gejalanya

Sebagai salah satu penyakit paling umum terjadi di sistem saraf pusat, multiple sclerosis (MS), atau sklerosis ganda, berdampak pada lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia, menurut Multiple Sclerosis International Federation.

Istilah multiple sclerosis berarti "banyak bekas luka", dan istilah ini berhubungan dengan area yang muncul di otak dan sumsum tulang belakang setelah mielin yang menutupi saraf kita rusak atau mati. Mielin yang rusak meninggalkan lesi. Lesi ini yang kemudian diidentifikasi oleh MRI ketika gejala mulai muncul.
Sklerosis ganda adalah suatu kondisi neurologis yang mempengaruhi otak, saraf optik dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan berbagai gejala seperti masalah keseimbangan, penglihatan dan kontrol otot. Gejala sklerosis ganda bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Penyebabnya juga belum diketahui dan saat ini belum ada obatnya.

Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang Hari Sklerosis Ganda Sedunia yang diperingati setiap tanggal 30 Mei.

Awal Mula Peringatan

Hari Sklerosis Ganda Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 2009 oleh Multiple Sclerosis International Federation (MSIF). MSIF sendiri didirikan pada tahun 1967 sebagai sebuah organisasi internasional yang berkoordinasi dengan organisasi sklerosis ganda nasional dari berbagai negara.

Pada peringatan pertama, MSIF berhasil mengumpulkan ribuan orang dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam kampanye yang mereka kembangkan.

Kampanye ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tetapi juga untuk memberikan informasi tentang penelitian, pengobatan, dan dukungan yang tersedia bagi penderita sklerosis ganda.

Tujuan Hari Sklerosis Ganda Sedunia

Hari Sklerosis Ganda Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 30 Mei, memiliki beberapa tujuan penting yang berfokus pada peningkatan kesadaran dan dukungan terhadap kondisi sklerosis ganda (SG) dan mereka yang mengidapnya. Berikut adalah tujuan utama dari peringatan ini:

1. Meningkatkan Kesadaran
Tujuan utama dari Hari Sklerosis Ganda Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sklerosis ganda. Ini termasuk informasi tentang apa itu SG, gejala-gejalanya, bagaimana kondisi ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari, dan pentingnya penelitian serta pengembangan pengobatan.

2. Mendukung Penderita SG
Hari ini juga bertujuan untuk mendukung mereka yang hidup dengan SG. Ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang mendorong solidaritas dan pengertian, serta menyediakan platform bagi penderita SG untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi.

3. Membangun Komunitas
Peringatan ini berusaha membangun komunitas yang mendukung dan memelihara orang-orang yang terkena SG. Ini termasuk menciptakan jaringan dukungan bagi penderita dan keluarga mereka, serta meningkatkan koneksi antara penderita SG di seluruh dunia.

4. Menantang Stigma Sosial
Hari Sklerosis Ganda Sedunia menantang hambatan sosial dan stigma yang dapat membuat orang yang terkena SG merasa kesepian dan terisolasi. Kampanye ini berupaya untuk mengurangi kesalahpahaman dan diskriminasi yang sering dihadapi oleh mereka yang mengidap penyakit kronis.

5. Mempromosikan Perawatan Diri dan Hidup Sehat
Kampanye ini juga mempromosikan perawatan diri dan hidup sehat bagi mereka yang mengidap SG. Ini termasuk mendorong gaya hidup yang seimbang, nutrisi yang baik, olahraga, dan strategi untuk mengelola stres.

6. Melobi Pengambil Keputusan
Salah satu tujuan penting lainnya adalah melobi pengambil keputusan untuk layanan yang lebih baik dan pengobatan yang efektif bagi orang dengan SG. Ini termasuk advokasi untuk peningkatan akses ke perawatan kesehatan, terapi, dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita SG.

7. Mengadvokasi untuk Penelitian dan Perawatan yang Lebih Baik
Hari Sklerosis Ganda Sedunia juga merupakan kesempatan untuk mengadvokasi penelitian dan perawatan yang lebih baik. Ini termasuk mendorong investasi dalam penelitian ilmiah untuk memahami penyebab SG, mengembangkan terapi baru, dan akhirnya menemukan obat.

Gejala Sklerosis Ganda

Bersama dengan momen ini, kita bisa merayakannya dengan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan sklerosis ganda, seperti gejala dan penyebabnya. Tanda dan gejala sklerosis ganda mungkin sangat berbeda dari orang ke orang tergantung pada lokasi serabut saraf yang terkena.

Namun, gejala umum dari sklerosis ganda meliputi:

• Mati rasa atau kelemahan pada satu atau lebih anggota tubuh yang biasanya terjadi pada satu sisi tubuh Anda pada suatu waktu
• Perasaan geli
• Sensasi sengatan listrik yang timbul pada gerakan leher tertentu, terutama saat menekuk leher ke depan (tanda Lhermitte)
• Kurang koordinasi
• Gaya berjalan tidak stabil atau ketidakmampuan berjalan
• Kehilangan penglihatan sebagian atau seluruhnya, biasanya pada satu mata pada satu waktu, seringkali disertai nyeri saat menggerakkan mata

• Penglihatan ganda yang berkepanjangan
• Penglihatan kabur
• Perasaan pusing
• Masalah dengan fungsi seksual, usus dan kandung kemih
• Kelelahan
• Ucapan tidak jelas
• Masalah kognitif
• Gangguan suasana hati

Penyebab Sklerosis Ganda

Seperti yang telah disebutkan, penyebab sklerosis ganda masih belum diketahui. Penyakit ini dianggap sebagai penyakit yang diperantarai kekebalan tubuh, yaitu sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Dalam kasus MS, kerusakan sistem kekebalan ini menghancurkan zat lemak yang melapisi dan melindungi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang (mielin).

Mielin dapat dibandingkan dengan lapisan isolasi pada kabel listrik. Ketika mielin pelindung rusak dan serabut saraf terekspos, pesan yang berjalan di sepanjang serabut saraf tersebut mungkin melambat atau bahkan terhambat.

Tidak jelas mengapa kondisi ini bisa berkembang pada beberapa orang dan tidak pada orang lain. Kombinasi faktor genetik dan lingkungan tampaknya menjadi penyebabnya.

merdeka.com