5 Jenis Bacaan Gharib dalam Al-Qur'an, Jangan Sampai Salah
Merdeka.com - Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan gharib. Mungkin sebagian orang belum pernah mendengar kata gharib. Gharib artinya tersembunyi atau samar. Menurut istilah ulama qurra’, gharib memiliki arti sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena pembahasannya yang samar.
Bacaan-bacaan di dalam Al-Qur’an yang dianggap gharib dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs, antara lain adalah Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, dan Naql.
Karena bacaan-bacaan ini tidak biasa, penting bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari tata cara bacaannya. Karena dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam membaca ayat Al-Qur’an.Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini lima jenis bacaan Gharib dalam Al-Qur’an yang perlu kita ketahui.
-
Mengapa penting mempelajari bacaan ghorib? Karena dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam membaca ayat Al-Qur’an.
-
Apa itu bacaan ghorib dalam Al-Qur'an? Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan ghorib. Mungkin sebagian orang belum pernah mendengar kata gharib. Gharib artinya tersembunyi atau samar.
-
Siapa yang perlu belajar membaca Arab Gundul? Membaca kitab Arab gundul atau tulisan Arab tanpa harakat, atau disebut juga kitab kuning, adalah sebuah kemampuan yang baik dimiliki oleh setiap penimba ilmu syar’i dan para calon da’i.
-
Bagaimana cara membaca ghunnah? Cara membaca ghunnah adalah dengan membunyikan sambil mendengung. Adapun lama mendengungnya selama dua ketukan atau satu alif. Lama ketukan tersebut bisa disesuaikan dengan irama lagu yang dibaca oleh pembaca.
-
Kenapa kosa kata Bahasa Inggris yang jarang digunakan perlu diketahui? Ada begitu banyak kosa kata Bahasa Inggris yang terkadang asing di telinga. Tidak jarang pula kita baru mengetahui kosa kata tersebut.
-
Kenapa bahasa Arab sulit? Sebagian huruf besar di dalam bahasa Arab ditulis dalam empat bentuk yang berbeda, bergantung pada penempatannya dalam sebuah kata. Bukan hanya itu, bahasa Arab juga memiliki kata kerja yang tidak beraturan dan cara membacanya pun dari arah kanan ke kiri, yang mana itu merupakan hal yang tak biasa.
Imalah
©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Jenis bacaan gharib yang pertama adalah Imalah. Imalah artinya memiringkan atau condong. Sedangkan menurut istilah, Imalah artinya memiringkan bacaan fathah ke arah bacaan kasrah atau memiringkan bacaan alif ke arah ya.
Bacaan Imalah ini hanya ada satu dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Hud ayat 41. Pada pertengahan ayat tersebut, terdapat lafadz “majroha” yang dibaca menjadi “majreha”.
Isymam
Jenis bacaan gharib yang kedua adalah Isymam. Cara membaca bacaan Isymam adalah dengan cara mencampurkan bacaan dammah dengan bacaan sukun disertai dengan gerakan mulut yang dimajukan seperti saat mengucapkan huruf “U”.
Bacaan Isymam ini ada satu dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Yusuf ayat 11.
قَالُوْا يٰٓاَبَانَا مَالَكَ لَا تَأْمَنَّ۫ا عَلٰى يُوْسُفَ وَاِنَّا لَهٗ لَنَاصِحُوْنَ .
Di dalamnya terdapat lafadz “laa ta’manna”, namun karena lafadz aslinya adalah “laa ta’manuna” maka lafadz ‘nu’ tidak perlu dibaca tapi diisyaratkan dengan memajukan mulut.
Saktah
Jenis bacaan gharib yang ketiga adalah Saktah. Saktah artinya diam atau tidak bergerak. Sedangkan menurut isltilah Saktah adalah berhenti sejenak sebelum membaca bacaan berikutnya. Namun, ketika berhenti tidak boleh mengambil napas selama 2 sampai 4 harakat.
Terdapat 4 lafadz Saktah yang ada di dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat Al-Kahfi di akhir ayat 1, surat Yasin ayat 52, surat Al-Qiyamah ayat 27, dan surat Al-Muthaffifin ayat 14.
Surat Al Kahfi ayat 1
Pada surat Al-Kahfi, di akhir ayat 1 terdapat lafadz “’i wajaa” yang kemudian di sambung oleh ayat berikutnya.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ 1
Setelah membaca bacaan di akhir ayat 1 pada surat Al-Kahfi, kita perlu berhenti sejenak tanpa mengambil napas dan langsung melanjutkan ke ayat kedua.
Surat Yasin ayat 52
Pada surat Yasin ayat 52, di pertengahan ayat terdapat lafadz “qodi naa haadzaa”.
قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ .
Di antara lafadz “qodi naa” dan “haadzaa”, kita perlu berhenti sejenak tanpa mengambil napas, kemudian melanjutkan bacaannya.
Tata cara membaca ini berlaku juga untuk dua ayat lainnya yang terdapat bacaan Saktah di dalamnya.
Tahsil
Jenis bacaan gharib yang keempat adalah Tahsil. Tahsil artinya kemudahan atau keringanan. Bacaan Tahsil ini bisa dilihat pada surat Fusshilat ayat 44.
وَلَوْ جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا اَعْجَمِيًّا لَّقَالُوْا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ ۗ
Pada pertengahan ayat terdapat lafadz “a a’ jamiyyun” (bisa dilihat dalam Al-Qur’an). Karena adanya dua hamzah qatha’ yang berurutan dalam satu bacaan, maka hal itu menyulitkan orang Arab dalam membacanya.
Maka dari itu, bacaan tersebut ditahsilkan dengan menyambungkan dua hamzah qatha’ sehingga bacaannya menjadi “aa’jamiyyun”.
Naql
Jenis bacaan gharib yang kelima adalah Naql. Naql artinya memindah. Sedangkan menurut istilah Naql artinya memindahkan harakat ke huruf sebelumnya.
Dalam Al-Qur’an hanya ada satu bacaan Naql, yaitu pada surat Al-Hujurat ayat 11. Pada pertengahan ayat, terdapat dua hamzah yang tidak dibaca (washal), yaitu hamzah al-ta’rif dan hamzah ismu yang mengapit lam.
Kedua hamzah washal tersebut tidak dibaca ketika disambungkan dengan lafadz sebelumnya. Sehingga bacaannya bukan “bi’sal ismu” tetapi menjadi “bi’salismu”.
Fungsi Hukum Tajwid dalam Al Quran
Setelah memahami bacaan gharib, terakhir akan dijelaskan fungsi hukum tajwid dalam Al Quran. Bacaan tajwid dalam Al-Qur'an merujuk kepada aturan dan teknik pembacaan yang benar dan indah sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan dalam ilmu tajwid.
Tujuan utama dari mempelajari tajwid adalah agar pembacaan Al-Qur'an sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, menjaga keaslian, keindahan, dan makna dari setiap ayat. Berikut adalah beberapa fungsi utama tajwid dalam bacaan Al-Qur'an:
1. Memelihara Keaslian Bacaan:
Tajwid membantu menjaga keaslian dan kemurnian bacaan Al-Qur'an dari perubahan dan kesalahan. Dengan mengikuti aturan tajwid, pembaca dapat memastikan bahwa mereka melafalkan setiap huruf dan kata sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
2. Meningkatkan Kefasihan dan Keindahan Bacaan:
Dengan mengikuti aturan tajwid, bacaan Al-Qur'an menjadi lebih fasih dan indah. Tajwid memberikan panduan tentang bagaimana mengalirkan bacaan dengan baik, termasuk panjang pendek bacaan, penekanan (ghunnah), dan pemisahan (ikhfa).
3. Menjaga Makna Ayat:
Kesalahan dalam pelafalan huruf atau kata dapat mengubah makna ayat. Tajwid memastikan bahwa setiap huruf diucapkan dengan tepat, sehingga makna yang dimaksudkan tetap terjaga dan tidak berubah.
4. Membantu dalam Penghafalan (Hafalan):
Menggunakan tajwid dalam menghafal Al-Qur'an membantu memperkuat ingatan karena bacaan yang dihafal sesuai dengan aturan yang benar, membuatnya lebih mudah diingat dan diulang.
5. Meningkatkan Konsentrasi dan Kekhusyukan:
Membaca Al-Qur'an dengan tajwid membantu meningkatkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam ibadah, karena memerlukan perhatian yang mendalam terhadap setiap huruf dan aturan bacaan. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan ghorib.
Baca SelengkapnyaBerikut enam macam huruf izhar beserta penjelasan dan contoh, pahami pula ciri-cirinya.
Baca SelengkapnyaMemahami bacaan tajwid dalam Al-Qur'an penting dilakukan.
Baca SelengkapnyaBelajar tentang tajwid hukumnya ialah fardu kifayah, sedangkan membaca Al-Quran sesuai tajwid hukumnya fardu’ain.
Baca SelengkapnyaMembaca tulisan Arab gundul tentu tak mudah, ada ilmu yang harus dipelajari.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami hukum tajwid dengan baik dan benar.
Baca SelengkapnyaCara membaca bacaan ghunah yang penting dipahami oleh seluruh umat Islam.
Baca SelengkapnyaBelajar dan mengajarkan Al-Qur'an adalah kewajiban suci lagi mulia.
Baca SelengkapnyaGhunnah merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu membaca Al-Qur'an atau ilmu tajwid.
Baca SelengkapnyaSimak cara membaca kitab kuning dan ketahui pengertian lengkapnya.
Baca Selengkapnya