Bacaan Ghorib dalam Alquran dan Contohnya, Umat Muslim Wajib Tahu
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan ghorib.
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan ghorib.
Bacaan Ghorib dalam Alquran dan Contohnya, Umat Muslim Wajib Tahu
Dalam Al-Qur’an, terdapat ayat yang cara membacanya tidak biasa. Bacaan ini disebut dengan bacaan ghorib.
Mungkin sebagian orang belum pernah mendengar kata gharib. Gharib artinya tersembunyi atau samar. Menurut istilah ulama qurra’, gharib memiliki arti sesuatu yang perlu penjelasan khusus karena pembahasannya yang samar.
Bacaan-bacaan di dalam Al-Qur’an yang dianggap gharib dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs, antara lain adalah Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, dan Naql.
-
Bagaimana cara membaca ghunnah? Cara membaca ghunnah adalah dengan membunyikan sambil mendengung. Adapun lama mendengungnya selama dua ketukan atau satu alif. Lama ketukan tersebut bisa disesuaikan dengan irama lagu yang dibaca oleh pembaca.
-
Siapa yang perlu belajar membaca Arab Gundul? Membaca kitab Arab gundul atau tulisan Arab tanpa harakat, atau disebut juga kitab kuning, adalah sebuah kemampuan yang baik dimiliki oleh setiap penimba ilmu syar’i dan para calon da’i.
-
Bagaimana cara membaca Arab Gundul? Berikut ini rangkuman cara membaca Arab gundul yang bisa dipelajari, dilansir dari berbagai sumber.
-
Apa saja bacaan dalam sholat tasbih? Kalimat tasbih itu berbunyi 'subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar.'
-
Dimana contoh Idgham Bighunnah di Surat Al-Quraisy? Surat al quraisy ayat 4: مِنْ جُوْعٍ وَّاٰمَنَهُمْ, karena ada kasrah tanwin bertemu huruf waw.
-
Bagaimana cara membaca Surat Tabarok? Bacaan Surah Tabarok dan Artinya تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ Tabaarakalladzi biyadihil mulku wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir.Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Karena bacaan-bacaan ini tidak biasa, penting bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari tata cara bacaannya.
Karena dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam membaca ayat Al-Qur’an.Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini lima jenis bacaan Gharib dalam Al-Qur’an yang perlu kita ketahui.
Imalah
Jenis bacaan gharib yang pertama adalah Imalah. Imalah artinya memiringkan atau condong. Sedangkan menurut istilah, Imalah artinya memiringkan bacaan fathah ke arah bacaan kasrah atau memiringkan bacaan alif ke arah ya.
Bacaan Imalah ini hanya ada satu dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Hud ayat 41.
Pada pertengahan ayat tersebut, terdapat lafaz “majroha” yang dibaca menjadi “majreha”.
Isymam
Jenis bacaan gharib yang kedua adalah Isymam. Cara membaca bacaan Isymam adalah dengan cara mencampurkan bacaan dammah dengan bacaan sukun disertai dengan gerakan mulut yang dimajukan seperti saat mengucapkan huruf “U”.
Bacaan Isymam ini ada satu dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Yusuf ayat 11. Di dalamnya terdapat lafaz “laa ta’manna”, namun karena lafaz aslinya adalah “laa ta’manuna” maka lafaz ‘nu’ tidak perlu dibaca tapi diisyaratkan dengan memajukan mulut.
Saktah
Jenis bacaan gharib yang ketiga adalah Saktah. Saktah artinya diam atau tidak bergerak. Sedangkan menurut isltilah Saktah adalah berhenti sejenak sebelum membaca bacaan berikutnya. Namun, ketika berhenti tidak boleh mengambil napas selama 2 sampai 4 harakat.
Terdapat 4 lafaz Saktah yang ada di dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat Al-Kahfi di akhir ayat 1, surat Yasin ayat 52, surat Al-Qiyamah ayat 27, dan surat Al-Muthaffifin ayat 14.
Pada surat Al-Kahfi, di akhir ayat 1 terdapat lafaz “’i wajaa” yang kemudian di sambung oleh ayat berikutnya. Setelah membaca bacaan di akhir ayat 1 pada surat Al-Kahfi, kita perlu berhenti sejenak tanpa mengambil napas dan langsung melanjutkan ke ayat kedua.
Pada surat Yaasiin ayat 52, di pertengahan ayat terdapat lafaz “qodi naa haadzaa”. Di antara lafaz “qodi naa” dan “haadzaa”, kita perlu berhenti sejenak tanpa mengambil napas, kemudian melanjutkan bacaannya.
Tata cara membaca ini berlaku juga untuk dua ayat lainnya yang terdapat bacaan Saktah di dalamnya.
Tahsil
Jenis bacaan gharib yang keempat adalah Tahsil. Tahsil artinya kemudahan atau keringanan. Bacaan Tahsil ini bisa dilihat pada surat Fusshilat ayat 44.
Pada pertengahan ayat terdapat lafaz “a a’ jamiyyun” (bisa dilihat dalam Al-Qur’an).
Karena adanya dua hamzah qatha’ yang berurutan dalam satu bacaan, maka hal itu menyulitkan orang Arab dalam membacanya. Maka dari itu, bacaan tersebut ditahsilkan dengan menyambungkan dua hamzah qatha’ sehingga bacaannya menjadi “aa’jamiyyun”.
Naql
Jenis bacaan gharib yang kelima adalah Naql. Naql artinya memindah. Sedangkan menurut istilah Naql artinya memindahkan harakat ke huruf sebelumnya.
Dalam Al-Qur’an hanya ada satu bacaan Naql, yaitu pada surat Al-Hujurat ayat 11. Pada pertengahan ayat, terdapat dua hamzah yang tidak dibaca (washal), yaitu hamzah al-ta’rif dan hamzah ismu yang mengapit lam. Kedua hamzah washal tersebut tidak dibaca ketika disambungkan dengan lafaz sebelumnya. Sehingga bacaannya bukan “bi’sal ismu” tetapi menjadi “bi’salismu”.
Contoh Bacaan Ghorib
Sebagaimana kita tahu, ghorib adalah bacaan asing. Dikatakan bacaan asing karena dalam membacanya tidak sesuai kaidah pada umumnya. Maka dari itu, pemahaman materi pelajaran ghorib adalah kemampuan santri dalam menguasai materi ghorib yaitu materi yang berisi bacaan Alquran yang bacanya asing atau aneh.
Adapun contoh dari bacaan ghorib yang bisa ditemukan dalam Alquran adalah sebagai berikut:
1. Imalah
Bacaan ghorib imalah teradapat pada surat Hud ayat 41. Dalam ayat tersebut, terdapat lafaz “majroha” yang dibaca dengan melakukan Imalah menjadi “majreha”.
2. Isymam
Ghorib Isyamam ini terdapat pada surat Yusuf ayat 11. Meski pada teks aslinya terdapat lafaz “Iaa ta’manna”, bacaan yang benar adalah “laa ta’manuna”, dengan mengisyaratkan penggunaan huruf ‘nu’ melalui gerakan mulut yang dimajukan.
3. Saktah
Contoh bacaan saktah terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 1. Setelah membaca di akhir ayat 1, perlu berhenti sejenak berupa mengambil napas, kemudian melanjutkan ke ayat kedua.
4. Tahsil
Contoh Tahsil terdapat pada surat Fusshilat ayat 44. Pada pertengahan ayat tersebut terdapat lafaz “a a’ jamiyyun.” Untuk memudahkan membaca, bacaan tersebut ditahsilkan dengan menyambungkan dua hamzah qatha, sehingga bacaannya menjadi “aa’jamiyyun”.
5. Naql
Contoh ghorib ini terdapat pada surat Al-Hujarat ayat 11. Pada bagian tengah ayat, terdapat dua hamzah yang tidak dibaca (washal), yaitu hamzah al-ta’rif dan hamzah ismu yang mengapit lam.