7 Fakta Arjuna Sigeger, Wayang Kulit Khas Cirebon yang Terbuat dari Kulit Manusia
Merdeka.com - Wayang kulit merupakan kesenian daerah yang biasa dijadikan medium untuk suatu pertujukan yang terjadi di masa lalu. Saat ini masih banyak wayang kulit yang tersimpan rapi di berbagai tempat, salah satunya di Keraton Kacirebonan.
Di tempat ini terdapat ratusan wayang kulit khas Kota Cirebon yang tersimpan rapi sejak zaman Sunan Gunung Jati. Dari sekian banyak koleksi wayang kulit di Keraton Kacirebonan, ada satu wayang kulit kuno yang konon dianggap istimewa.
Arjuna Sigeger
-
Mengapa Wayang Kulit Purwa Cirebon dianggap sakral? Saat itu, wayang jadi bagian yang dianggap sakral karena banyak yang percaya bahwa perupaan wayang sama dengan ruh yang tinggal di benda mati untuk menyampaikan pesan tertentu.
-
Apa yang menjadikan Wayang Kulit Purwa Cirebon unik? Keunikan lain dari wayang kulit Cirebon adalah terdapatnya 9 tokoh Punakawan. Ini berbeda dari kebanyakan wayang yang umumnya hanya memiliki empat yakni Bagong, Petruk, Semar serta Gareng.
-
Bagaimana cara pembuatan Wayang Kulit Purwa Cirebon? Dalam laman cirebonkota.go.id, disampaikan bahwa wayang kulit Purwa awalnya dibuat dari kulit hewan ternak seperti sapi maupun kerbau.
-
Apa jenis wayang kulit yang ada di Sumut? Di Indonesia sendiri, ada berbagai jenis wayang kulit yang bisa ditemukan di berbagai daerah.
-
Dimana wayang kulit jagung dibuat? Cara membuatnya bisa dilakukan sendiri di rumah. Esih memulainya dengan mengumpulkan kulit jagung di lingkungan sekitarnya, lalu dijemur hingga mengering.
-
Apa jenis wayang khas Jakarta? Di sana terdapat tradisi wayang khas bernama Golek Lenong Betawi.
Wayang kulit tersebut bernama Arjuna Sigeger. Sosok Arjuna Sigeger memiliki karakter yang mirip dengan tokoh Arjuna pada umumnya di cerita pewayangan, yaitu lemah lembut, rendah hati, dan bijaksana.
Wayang kulit Arjuna Sigeger di Keraton Kacirebonan ini spesial karena sebagian proses pembuatannya yang unik.
Terbuat dari Kulit Manusia
Liputan6.com 2020 Merdeka.com
Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan Cirebon, Elang Iyan Arifudin menjelaskan bahwa berdasarkan catatan naskah pulasaren, wayang kulit Arjuna Sigeger ini terbuat dari kulit manusia yang merupakan seorang abdi dalem Keraton Kacirebonan.
Sebagai Bukti Pengabdian dan Penghormatan
Abdi dalem tersebut menghibahkan kulitnya untuk dijadikan bahan pembuatan wayang sebagai bentuk pengabdiannya kepada keraton tersebut dan untuk memenuhi nazar yang telah dijanjikan sebelum wafat.
"Nama abdi dalemnya tidak disebutkan. Hanya yang pasti dalam naskah, abdi dalem tersebut memiliki semacam janji atau nazar agar saat meninggal, kulitnya dihibahkan untuk dibuat wayang kulit," kata Elang Iyan.
Dibuat oleh Putra Sunan Kalijaga
Wayang kulit Arjuna Sigeger tersebut dibuat oleh putra Sunan Kalijaga bernama Ki Kaca sekitar tahun 1400-an. Karena kisahnya sangat mendalam, pihak Keraton Kacirebonan memperlakukan wayang kulit Arjuna Sigeger dengan sangat istimewa.
Terdapat Versi Cerita Lain
Namun karena dalam naskah catatan pulasaren tersebut tidak dijelaskan secara mendetail, terdapat versi lain tentang riwayat pembuatan wayang kulit peninggalan Sultan Kacirebonan yang pertama tersebut.
Elang mengungkapkan jika dalam versi kedua, wayang kulit Arjuna Sigeger tersebut tidaklah terbuat dari kulit manusia, melainkan dari kulit hewan biasa. Namun karena wayang ini hanya dipakai selama 6 tahun sebelum Sultan Amirul Mukminin meninggal dunia, sehingga wayang ini dianggap istimewa.
Asal Usul Nama Sigeger
Menurut penuturan Elang, asal usul nama wayang Arjuna Sigeger tersebut berasal dari kegemparan masyarakat Cirebon saat mengetahui Sultan Amirul Mukminin wafat. Dari situ hampir seluruh warga di Cirebon dan sekitarnya merasa geger atau heboh.
Menurut Elang, wayang kulit Sigeger hanya berusia kurang lebih 6 tahun saja. Setelah Sultan Amirul Mukminin wafat, wayang kulit tersebut sudah tidak lagi dimainkan. Hal tersebut merupakan perintah langsung dari istri Sultan Amirul.
"Sejak Sultan Amirul Mukminin Khaerudin meninggal sang istri Ratu Raja Lasminingpuri menyatakan wayang Arjuna Sigeger tidak lagi dipagelarkan selamanya. Kami hanya merawatnya saja kemudian dimasukkan kembali ke kotak," kata Elang.
Merawat di Waktu Tertentu
Citrust.id 2020 Merdeka.com
Menurut Elang, terdapat waktu-waktu tertentu untuk melakukan pengisisian atau angin-angin wayang. Hal tersebut sebagai upaya merawat dan meruwat wayang kulit yang sudah berusia ratusan tahun.
"Wayang itu disimpan di kotak tempat khusus dan dibersihkan secara rutin serta dilakukan perawatan waktu-waktu tertentu," kata Elang. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu diketahui bahwa sebenarnya tokoh-tokoh wayang ini ada banyak dan dibagi menjadi beberapa kategori, apa saja?
Baca SelengkapnyaSelain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau
Baca SelengkapnyaJenis wayang kulit di Indonesia tersebar di beberapa daerah. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.
Baca SelengkapnyaDisebut sebagai seni pertunjukan awal masuknya islam, wayang Krucil berkembang di kalangan petani dan masyarakat pegunungan, khususnya di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTopeng Jawa memiliki berbagai makna dan fungsi tergantung pada jenisnya.
Baca SelengkapnyaKesenian ini unik, dan pernah jadi media mata-mata Sunan Gunung Jati ke Kerajaan Pajajaran.
Baca SelengkapnyaDi museum ini pengunjung akan mengetahui berbagai jenis wayang di Indonesia dan mancanegara
Baca SelengkapnyaWayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca SelengkapnyaSebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaMenyaksikan pertunjukan wayang orang memberikan pengalaman yang berkesan sekaligus sebagai hiburan berbeda di ibu kota.
Baca SelengkapnyaIndonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaIa pun pernah mengantongi omzet hingga Rp1 juta dari wayang kulit jagung ini
Baca Selengkapnya