Batas Laut Sumatra dan Penjelasannya, Penuh dengan Sejarah
Merdeka.com - Pulau Sumatra adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia. Pulau Sumatra memiliki luas sekitar 473.481 meter persegi. Angka-angka ini turut menjadikan Pulau Sumatra sebagai pulau terbesar ke enam di dunia.
Secara geografis, Sumatra berada di posisi 6°LU - 6°LS dan di antara 95°BT - 109°BT. Luas pulau ini membujur dari barat laut ke arah tenggara melintasi garis khatulistiwa, membuat Pulau Sumatra seolah terbagi menjadi dua bagian, Sumatra belahan bumi utara dan Sumatra belahan bumi selatan.
Pulau ini memiliki pemandangan alam menakjubkan berupa Pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang 1.650 kilometer di sisi barat pulau dari ujung utara ke arah selatan. Pegunungan Bukit Barisan ini terdiri dari gunung-gunung berapi aktif, yang beberapa puncaknya dapat melebihi 3.000 meter di atas permukaan laut.
-
Apa nama lain untuk pulau Sumatera? Jauh sebelum Ibnu Batutah melakukan perjalanan, pulau ini memiliki beberapa julukan, yaitu Taprobana, Sumoltra, Zamoltra, hingga Al-Rammi.
-
Bagaimana Pulau Sumatra disebut dalam peta yang dibuat Ibnu Majid? Pada tahun 1490, Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudra Hindia dan menulis wilayah 'Samatrah'.
-
Apa yang menjadi pusat ekonomi di Sumatra? Pekanbaru dikenal sebagai salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatra.
-
Dimana letak Pulau Samosir? Salah satu lokasi terkenal di sekitar Danau Toba adalah Pulau Samosir, yang terletak di tengah danau.
-
Dimana Pulau Samosir berada? Terletak di tengah danau, pulau ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan juga kaya akan warisan budaya.
-
Dimana Pulau Lengkuas berada? Pulau Lengkuas merupakan salah satu pulau yang berada di sekitar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sumatra ditutupi oleh hutan tropik primer dan hutan tropik sekunder yang lebat dengan tanah yang subur. Pulau Sumatra merupakan kawasan episentrum gempa bumi, karena dilintasi oleh patahan kerak bumi di sepanjang Bukit Barisan, yang disebut Patahan Sumatera, dan patahan kerak bumi di dasar Samudera Hindia.
Pulau Sumatra juga dikelilingi oleh laut Sumatra, yang merupakan laut-laut yang ada di sekitar Pulau Sumatra. Laut Sumatra ini juga menjadi batas laut dari Pulau Sumatra, yaitu di sebelah utara yang berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di selatan dengan Selat Sunda dan di barat dengan Samudra Hindia.
Dalam artikel kali ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai kondisi laut Sumatra atau laut yang ada di sekitar Pulau Sumatra.
Teluk Benggala
Laut Sumatra yang pertama adalah Teluk Benggala. Teluk besar ini relatif dangkal, dan terletak di timur laut Samudera Hindia. Dikutip dari britannica.com, Teluk Benggala menempati area seluas sekitar 839.000 mil persegi (2.173.000 km persegi). Lokasinya kira-kira antara garis lintang 5 ° dan 22 ° LU dan garis bujur 80 ° dan 90 ° E. Teluk Benggala berbatasan dengan Sri Lanka dan India di barat, Bangladesh di utara, dan Myanmar (Burma) dan bagian utara Semenanjung Malaya di timur.
deccanherald.com
Dilansir dari sea-seek.com, arus monsun mengatur iklim di Teluk Benggala dan daerah sekitarnya. Selama bulan Januari sampai Oktober, arus mengalir ke arah utara dengan pola sirkulasi searah jarum jam dan disebut Arus India Timur. Musim muson Teluk Benggala bergerak ke arah barat laut menghantam Kepulauan Andaman dan Nicobar pada akhir Mei dan kemudian Pantai Timur Laut India pada akhir Juni. Selama bulan September dan Desember cuaca sangat aktif. Musim muson sering membawa angin topan yang parah, yang mempengaruhi India Timur serta bagian dari negara lain.
Teluk Benggala, yang juga menjadi salah satu teluk terbesar di dunia, adalah laut yang memainkan peran penting dalam sejarah negara-negara disekelilingnya, khususnya bagi India, Bangladesh, Myanmar, dan Indonesia. Di sini, peziarah Hindu mandi dan menjadi tempat Sungai Gangga yang suci bermuara.
Selat Malaka
Laut Sumatra kedua adalah Selat Malaka. Selat Malaka adalah jalur air yang menghubungkan Laut Andaman (Samudera Hindia) dan Laut Cina Selatan (Samudera Pasifik). Selat ini membentang antara pulau Sumatra di barat dan semenanjung (Barat) Malaysia dan Thailand selatan di timur.
Selat Malaka memiliki luas sekitar 25.000 mil persegi (65.000 km persegi). Selat tersebut memiliki panjang 500 mil (800 km) dan memiliki bentuk seperti corong, dengan lebar hanya 40 mil (65 km) di selatan dan melebar ke utara hingga sekitar 155 mil (250 km) antara Pulau We di lepas pantai Sumatra dan Tanah Genting Kra.
Dilansir dari eia.gov, hampir sepertiga dari 61% total produksi minyak bumi dan cairan lainnya yang bergerak di jalur maritim pada tahun 2015 melewati Selat Malaka. Selat ini memang menjadi titik perdagangan minyak terbesar kedua di dunia setelah Selat Hormuz. Ini adalah rute laut terpendek antara pemasok Teluk Persia dan pasar utama Asia.
Selat Sunda
Laut Sumatra ketiga yaitu Selat Sunda. Selat Sunda yang memiliki lebar 16–70 mil (26–110 km), dan menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra. Selat ini juga menghubungkan Laut Jawa (Samudra Pasifik) dengan Samudra Hindia.
Berbicara tentang Selat Sunda, tidak lengkap jika tidak menyebut Krakatau. Di Selat Sunda terdapat beberapa pulau vulkanik di dalamnya, dan yang paling terkenal tentu saja adalah Anak Gunung Krakatau, yang dalam sejarahnya pernah meletus hebat pada 27 Agustus 1883.
Letusan ini menyebabkan tsunami dengan gelombang setinggi 125 kaki (38 meter) yang menghancurkan 300 kota dan desa, serta menewaskan sekitar 36.000 orang. Selat tersebut juga menjadi lokasi bersejarah sebagai tempat pertemuan antara pasukan Sekutu dan Jepang pada bulan Maret 1942.
Samudra Hindia
Laut Sumatra yang terakhir adalah Samudra Hindia. Samudra Hindia merupakan samudra terbesar ketiga di dunia, setelah Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Samudra ini cukup unik karena memiliki pola sirkulasi musiman, suhu yang hangat, dan memiliki deposit minyak berlimpah.
kitvanwagner.com
Samudera Hindia adalah samudra yang menutupi sekitar seperlima dari total luas lautan di dunia. Samudra ini membentang lebih dari 6.200 mil (10.000 km) antara ujung selatan Afrika dan Australia, dan, tanpa laut marginalnya, memiliki luas sekitar 28.360.000 mil persegi (73.440.000 km persegi). Kedalaman rata-rata Samudera Hindia adalah 12.990 kaki (3.960 meter), dan titik terdalamnya, di Palung Sunda di lepas pantai selatan pulau Jawa (Indonesia), memiliki kedalaman sekitar 7.290 meter.
Samudra Hindia juga menjadi samudra yang memiliki empat jalur akses air yang sangat penting di dunia, yaitu Terusan Suez (Mesir), Bab el Mandeb (Djibouti-Yaman), Selat Hormuz (Iran-Oman), dan Selat Malaka (Indonesia-Malaysia). (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak spekulasi terkait asal-usul penamaan "Sumatra". Disebut, wilayah ini konon diambil dari nama tokoh Raja Sriwijaya.
Baca SelengkapnyaMenilik Pulau Siberut, menikmati kekayaan alam flora dan fauna sembari belajar kebudayaan Suku Mentawai.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBukit Barisan dengan gagah membentang di sepanjang pulau Sumatra ini memiliki deretan fakta unik yang belum banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaTak diduga, salah satu provinsi di Indonesia dahulu ada yang bernama Sumatra Tengah. Kini daerah-daerahnya masih ada sampai sekarang.
Baca SelengkapnyaNusantara lebih dulu eksis jauh sebelum Indonesia merdeka. Simak fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaSumatera Barat adalah sebuah wilayah yang memukau dengan keindahan alamnya yang memikat hati.
Baca SelengkapnyaDari pasar terapung yang ramai hingga keheningan hutan pinus, kota ini menyimpan cerita di setiap sudutnya.
Baca Selengkapnya