Mengenal Benny Soebarja, Musisi Indie Pertama Indonesia yang Bermusik Sejak 1960
Merdeka.com - Bagi penggemar setia musik hard rock dan psychedelic tentu tidak asing dengan sosok karismatik Benny Soebarja. Pria asal Tasikmalaya ini berhasil mengukuhkan diri sebagai “Godfather of Indonesian Progrssive Underground” versi beberapa majalah musik asing di tahun 1970-an.
Benny mulai berkiprah di gemuruhnya musik rock sejak tahun 1960 melalui band kampus. Hingga akhirnya, ia mendirikan grup pertamanya yang bernuansa “Beatles” bernama The Peels di tahun 1966.
Sejak awal berdiri The Peels sudah menampilkan sisi kuat dari Benny lewat aransemennya yang lebih berwarna. Inilah sosok Benny Soebarja, musisi indie asal Tasik yang jadi musisi indie pertama di Indonesia.
-
Bagaimana Benny Panjaitan dikenal sebagai komposer? Perlu diketahui, hampir seluruh karya musik yang dibuat oleh Panbers lahir dari tangan dan ide seorang Benny Panjaitan.
-
Kapan Bernadya mulai bermusik? Karier musik Bernadya dimulai pada tahun 2016 ketika ia berpartisipasi dalam The Voice Kids Indonesia dan bergabung dengan tim Tulus.
-
Apa lagu debut solo Bernadya? Single debutnya, 'Apa Mungkin', dirilis pada tahun 2022, dan segera disusul oleh hit lainnya seperti 'Satu Bulan', yang mencatat rekor pendengar terbanyak di Spotify dalam sehari di Indonesia.
-
Apa karya Benny Panjaitan yang populer? Dari lagu ciptaannya, yang sempat hits dan populer di musik Indonesia yang berjudul 'Awal dan Cinta' serta 'Cinta dan Permata'.
-
Kenapa Benny Panjaitan dikenal sebagai sosok yang serius? Sosok yang Serius Melansir dari Antara pada tahun 2017 silam, pengamat musik bernama Bens Leo menilai bahwa Benny merupakan sosok yang serius.
-
Kenapa Betrand Peto memilih bernyanyi? Namun, akhirnya ia memutuskan untuk fokus pada dunia tarik suara karena ia merasa sepak bola hanya menjadi hobi untuk berolahraga saja.
Terkenal hingga Ke Negeri Tetangga
Instagram Giant Step ©2020 Merdeka.com
Di tahun 1967, band yang beranggotakan Benny Soebardja, Gumilang Kentjana Putra, Budhi Sukma Garna (Buce) dan Dedy Budhiman Garna ini sempat ‘Hijrah’ ke Singapura beberapa waktu. Sambil menikmati masa liburan mereka dengan tampil di beberapa acara musik salah satunya Panggung Nagara.
Warna musik The Peels yang cenderung jarang dimainkan pada saat itu, membuat publik negara bermaskot singa tersebut terkesima. Sehingga, The Peels kembali diundang untuk memeriahkan beberapa pesta musik hingga tampil di stasiun radio dan televisi swasta di sana.
Menuangkan Ide "Anti Mainstream"
Kesan idealis dari musisi kelahiran Tasik, 4 Juli 1949 ini mulai terlihat ketika masuknya musisi tambahan Soeman Lubis yang mengisi posisi keyboard. Kesan satu pemikiran mulai ditampakkan antara kedua musisi ikonik tersebut, namun band tersebut akhirnya bubar di akhir tahun 1960.
Selanjutnya, Benny kembali membentuk band dengan warna yang berbeda dan cenderung ke Hard Rock dan Progressive yang saat itu belum dikenal masyarakat. Band yang diberi nama Shark Move tersebut lantas menjadi titik bagi Benny untuk mengukuhkan diri sebagai musisi ‘Anti Mainstream’ dengan melawan arus ‘Beatles’ dan Pop yang sedang digandrungi kalangan muda saat itu.
Ghede Chokras dan Ideologi Indie
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Tahun 1973 merupakan tahun terpenting bagi sejarah musik Indonesia, pasalnya Shark Move yang beranggotakan Soman Loebis (kibor), Janto Diablo (bass), Samy Zakaria (drum) dan Bhagu Ramchand (vokal/produser), melahirkan album “Ghede Chokra's” yang kental akan nuansa progressive dengan beat drum dan notasi gitar hard rock yang cukup menghentak di eranya.
Yang menarik dari album tersebut, Benny bersama seluruh personel Shark Move sepakat untuk mengedarkan album piringan hitam Ghede Chokra's secara independen. Album itu disalurkan ke toko-toko kaset tanpa bantuan label sama sekali.
Proses pendistribusian album yang masuk kategori 150 Album Terbaik Indonesia versi Majalah Rolling Stone ini, hanya dibantu oleh Bhagu Ramchand selaku vokalis sekaligus manajer band beraliran Progressive Rock dengan sedikit sentuhan Heavy Metal tersebut. Metode ini yang kelak banyak digunakan oleh band-band rock serta underground di era sekarang dengan sebutan indie (berangkat dari kata independent atau mandiri).
Era Giant Step hingga Saat Ini
Instagram Giant Step ©2020 Merdeka.com
Dikutip dari Kapanlagi.com, tahun 1974 Soman Lubis terpaksa hengkang dari Shark Move dengan ditarik Ahmad Albar untuk memperkuat God Bless. Sejak saat itu, Benny membubarkan band anti mainstream pertama di Indonesia tersebut dengan mendirikan grup baru yang lebih berat bernama Giant Step.
Bersama Giant Step, Benny semakin berani untuk bereksperimen ke musik yang lebih cepat dan menggabungkan unsur Heavy Metal ala Deep Purple dengan mengeluarkan debut album ‘Mark I’. Band Bandung ini pun perlahan disegani oleh para pesaing di tahun tersebut salah satunya God Bless.
Benny harus mengakhiri petualangan bermusiknya di tahun 1986, setelah Giant Step mengeluarkan album Geregetan yang membawanya menuju puncak karier di kancah musik rock mainstream.
Tahun 2016, Benny bersama Giant Step kembali mencoba peruntungan menjajaki musik indie modern bersama putranya, Rama Nalendra. Ayah dan anak ini menelurkan album berjudul Hitam Putih dengan warna Art Rock modern. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya ini dikenal sebagai salah satu musisi tersohor di era tahun 60 hingga 70-an dan menjadi Frontman dari grup band Panjaitan Bersaudara.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka sosok Benyamin rupanya pernah ditawari jadi menteri penerangan namun ditolak.
Baca SelengkapnyaGrup band pop ini salah satu pelopor adanya kelompok bermusik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSiapa saja sih nama penyanyi beken Tanah Air yang belum banyak diketahui?
Baca SelengkapnyaAula Barat ITB jadi saksi perkembangan musik jazz di tanah air.
Baca SelengkapnyaPenampilan Betrand saat jemput adiknya mencuri perhatian. Ia disebut makin tampan bak pria latin.
Baca SelengkapnyaTokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.
Baca SelengkapnyaYuk cari tahu sedikit tentang profil dan karier musik Bernadya, serta mengetahui apa yang membuatnya begitu unik dan berkesan di hati pendengar.
Baca SelengkapnyaBetrand Peto terlihat penuh semangat dan antusias saat mencari lubang tikus dan menangkapnya.
Baca SelengkapnyaSosok Viky Sianipar, musisi asal tanah Batak yang membawa musik-musik daerah menjadi lebih dikenal oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaDengan suaranya yang merdu, Bernadya menciptakan atmosfer yang berbeda di dalam pesawat. Hal ini membuat para penumpang terdiam dan larut dalam penampilannya.
Baca Selengkapnya