Bikin Syok Ibunya, Bocah Ini Belanja Mainan Online hingga Rp2 Juta
Merdeka.com - Belanja online kini menjadi rutinitas banyak orang. Pasalnya keberadaan aplikasi belanja online memudahkan masyarakat untuk belanja dari rumah.
Namun tak sedikit pula permasalahan yang muncul dari aktivitas belanja online. Terutama saat sang pembeli menggunakan layanan bayar di tempat.
Seperti terlihat dalam video yang tengah viral belakangan ini. Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @tvamatir.01 dan memperlihatkan seorang ibu yang terkejut dengan tingkah sang anak. Pasalnya bocah tersebut belanja online hingga Rp2 juta.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Bagaimana pengguna TikTok berbelanja dibandingkan non-pengguna? Dalam acara TikTok Mega Sale Insight 2024 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (18/9), Sitaresti Astarini, Head of Business TikTok Indonesia, mengungkapkan bahwa pengguna TikTok berbelanja 1,6 kali lebih sering dibandingkan non-pengguna.
-
Modus penipuan online apa yang sering terjadi saat belanja? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Bagaimana bisnis online mendapatkan pelanggan? Karakteristik utama yang membedakan bisnis online dengan bisnis tradisional adalah semua transaksi, mulai dari mendapatkan pelanggan, promosi, hingga penjualannya dilakukan secara online.
-
Bagaimana cara mencari target konsumen bisnis online? Kita bisa menganalisa dan perhitungkan jenis pasar seperti apa yang cocok dengan produk kita. Selain itu coba buat target konsumen secara spesifik.Beberapa aspek yang bisa dipertimbangkan adalah gender, tingkat ekonomi, usia, wilayah tempat tinggal, dan sebagainya.
Berikut ulasan selengkapnya.
Pesan Online Rp2 Juta
©2023 Merdeka.com/nstagram @say.viideo/TikTok @tvamatir.01
Video berdurasi beberapa detik ini memperlihatkan seorang anak yang tak sengaja memesan barang di aplikasi belanja online. Bahkan pesanan tersebut nilainya mencapai Rp2 juta.
Bocah tersebut memesan mainan online melalui aplikasi belanja milik sang ibu. Ibunya tampak terkejut saat mengetahui anaknya memesan mainan online hingga Rp2 juta. Sang ibunya hanya terdiam mendengar teriakan anak dan suaminya.
"Anak kecil mesen shopee hingga 2 juta tuh udah mati tuh mami tuh," ucap ayahnya.
Sebut Sudah Dikirim
Ayah anak tersebut terlihat bicara dengan nada marah. Ia menyebut pesanan online tersebut sudah diproses dan akan dikirim. Ayah anak tersebut tak henti-hentinya marah-marah. Ia menyebut bingung cara membayar pesanan tersebut. "Semoga bisa dibatalin, udah ga bisa dibatalin nih gimana udah dikirim tuh gimana cara bayarnya tuh," ucap sang ayah.
Histeris Minta Maaf
©2023 Merdeka.com/nstagram @say.viideo/TikTok @tvamatir.01
Bocah laki-laki tersebut terlihat menangis di hadapan kedua orang tuanya. Ia secara histeris meminta maaf ke ibunya. Bocah tersebut juga tak henti-hentinya meminta maaf ke orang tua.
"Ya Allah semoga bisa dibatalin," ucap sang anak."minta maaf, minta maaf," ucap sang anak sambil menangis."maaf pa...maaf..mi," imbuh sang anak sambil menangis histeris.
Komentar Warganet
©2023 Merdeka.com/nstagram @say.viideo/TikTok @tvamatir.01
Video ini pun viral di media sosial. Warganet menyoroti video bocah pesan mainan online Rp2 juta. Tak sedikit yang memberikan kritikan dan saran ke orang tua bocah tersebut. "Baiknya aplikasi belanja online atau aplikasi sensitif lainnya diberi SANDI saja. Jadi anak2 tidak mudah akses bebas," komentar salah satu akun. "Jangan salahkan si anak...itu salah satu kelalaian orang tua dalam mengontrol anak...," imbuh yang lain. "Di jaga dengan benar di awasi dengan baik kalo ada aplikasi penting saran sembunyikan aplikasi tersebut dari anak2," komentar akun lain. "Mohon maaf min,itu smua bkn kslahan si ank..ksihan bgt tu ank nya,knak mntal..peran orang tua lbih brpengaruh,akibat di biarin si ank main hp,gak ada di prhatiin," tulis akun lain. "Kocak iiihh anaknya Ampe "ya Alloh tolong bisa di batalin ya Alloh" anak nya udah nyesel tinggal ibu nya perhatiin anak lebih teliti lagi jng di biarin gt aja," tambah komentar akun lain. (mdk/kum)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudahan akses ke berbagai produk dan layanan melalui internet seringkali membuat belanja online terasa sangat menggoda dan menyenangkan.
Baca SelengkapnyaPedagang mainan di Pasar Gembrong Jakarta, Kamis (27/6/2024) mengalami sepi pembeli di tengah liburan sekolah.
Baca SelengkapnyaAda perilaku yang teramati konsumen belanja online terutama saat ada mega sale. Berikut adalah pola perilaku konsumen.
Baca SelengkapnyaTingginya gaya hidup dan perilaku konsumtif menjadi penyebab anak muda terjerat pinjol.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang melakukan judi daring tidak hanya dari kalangan orang dewasa, ada juga yang masih pelajar sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaBerikut adalah barang belanjaan yang selalu dibeli Gen Z di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaPemerintah membutuhkan kerja sama dengan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak saat mengakses internet.
Baca SelengkapnyaIntip dulu yuk, ragam keuntungan yang bisa didapatkan dengan berbelanja dari rumah lewat e-commerce!
Baca SelengkapnyaAda ciri-ciri secara umum bagaimana orang sudah terindikasi kecanduan judi online.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah berinisial RA ditangkap Polres Metro Tangerang Kota karena menjual anak kandungnya berusia 11 bulan. Hasil penjualan digunakan untuk judol.
Baca SelengkapnyaSiste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca Selengkapnya