Bisa Ditiru, Pemkab Karawang Sosialisasi Stunting Pakai Wayang Golek
Merdeka.com - Bagaimana jadinya jika cerita babad kesejarahan di pertunjukan wayang diganti dengan istilah-istilah kesehatan masyarakat? Aksi ini mungkin hanya bisa ditemui di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Saat ini, pihak pemkab memang tengah gencar mensosialisasikan kondisi gagal tumbuh atau stunting kepada masyarakat agar mendapat perhatian.
Kegiatan sosialisasi unik ini sengaja dilakukan pemkab dengan media wayang golek. Ini demi mendekatkan isu kesehatan ibu hamil dan anak-anak agar lebih dipahami secara meluas oleh masyarakat.
Dirujuk dari kanal YouTube BKKBN Jawa Barat, Rabu (29/3), dalam sebuah pertunjukan wayang golek yang digelar di Kabupaten Karawang, Desember 2022 lalu, masing-masing tokoh mulai dari Gareng sampai Cepot menyampaikan bahwa saat ini terdapat sebuah penyakit yang menyerang anak-anak bernama Stunting.
-
Mengapa BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi? Menurut Siruaya, meski Program JKN sudah berjalan hampir sepuluh tahun, namun edukasi dan sosialisasi harus terus digencarkan untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat menerima informasi yang tepat mengenai Program JKN.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang jamu? Melalui peringatan Hari Jamu Nasional, diharapkan masyarakat semakin mengenal dan memanfaatkan jamu dalam kehidupan sehari-hari sebagai alternatif pengobatan alami yang aman dan efektif.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi? Namun, tak hanya sebatas itu saja karena YLKI juga mendesak pemerintah terutama BPOM untuk segera melakukan proses sosialisasi.
-
Kemendag sosialisasikan Permendag baru bagaimana? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Apa yang disosialisasikan di Kutai Timur? Dengan menghadirkan dua narasumber dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kecamatan Bengalon dan Yayasan Bina Kelola Lingkungan (Bikal), kegiatan itu bertujuan mengajak masyarakat sama-sama menjaga hutan dan mengelola hasil hutan dengan bijak.
-
Di mana kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan? Dukun Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
“Ayeuna aya istilah panyakit nyaeta Stunting. Naon ai stunting teh? Nyaeta kakurangan gizi, ti di kandungan nepi ka yuswa na dua tahun anu ngakibatkeun terhambatna perkembangan (sekarang ada istilah penyakit bernama stunting. Apa stunting itu? Yakni kekurangan gizi sejak saat dalam kandungan sampai usianya 2 tahun yang mengakibatkan gagal tumbuh kembang)” kata tokoh Gareng dalam dialog wayang soal stunting kepada Cepot.
Disiarkan Melalui Streaming Radio
Ilustrasi wayang golek ©2018 Merdeka.com/abdul aziz
Sementara itu, diungkap Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, Selasa (28/3), upaya ini merupakan langkah agar masyarakat di wilayahnya memahami kondisi gagal tumbuh yang menyerang balita.
Salah satu cara agar pesannya bisa sampai ke warga di sana, penyampaian informasinya lantas menggunakan media radio streaming yang bisa diakses dengan mudah milik Pemkab Karawang.
“Melalui pertunjukan wayang golek, kami menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang pencegahan stunting,” kata Aep, mengutip ANTARA.
Wayang Golek Masih Digemari Masyarakat
Aep menjelaskan alasan pemkab memakai media wayang. Menurutnya, saat ini orang tua di wilayahnya masih menggemari kesenian tradisional Sunda itu. Agar mudah dijangkau semua orang, penyampaiannya disiarkan melalui radio streaming.
Ketika kalangan orang tua yang menggemari wayang ini menyimak penampilan wayang goek dari radio, informasi soal kondisi termasuk pencegahan bisa diamati sebagai langkah pencegahan.
Dirinya optimis, melalui trobosan baru ini masyarakat bisa sadar akan pentingnya memperhatikan tumbuh kembang anak melalui pesan yang efektif.
“Insya Allah ini selain hiburan wayang golek, masyarakat yang datang juga bisa mendengarkan upaya-upaya pencegahan stunting ,” ujar wabup yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Karawang ini
Pihak Pemkab Karawang sendiri tahun ini menerjunkan ribuan kader stunting untuk melakukan pendampingan warga. Ditargetkan penurunan angka stunting bisa sampai 8 persen. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022.
Baca SelengkapnyaAgus Fatoni berharap dokter kandungan bisa menjadi ujung tombak kepada masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan soal stunting.
Baca SelengkapnyaKolaborasi antara 1000 Days Fund, Yayasan Life After Mine, dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat meluncurkan pelatihan untuk memperkuat pencegahan stunting.
Baca SelengkapnyaStunting merupakan masalah kritis yang memiliki tantangan multi dimensi dan membutuhkan upaya berkelanjutan dan solusi yang kolaboratif dalam penanganannya.
Baca SelengkapnyaGus Ipul juga menegaskan bahwa target penurunan untuk 14 persen tahun 2024 harus dicapai.
Baca SelengkapnyaPKK Kabupaten Pulau Taliabu bersama Dinkes melaksanakan Seminar dan Kampanye Gizi. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesatuan Gerak.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM RI Mahfud MD melaunchingnya langsung.
Baca SelengkapnyaAcara yang dihadiri sebanyak 250 calon pengantin dari berbagai wilayah ini bertujuan memberikan pembekalan komprehensif terkait kehidupan pernikahan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi yang didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi para kader Posyandu Seruni.
Baca SelengkapnyaDengan kekompakan warga, masalah stunting di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung ini bisa diatasi
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan tersebut, Iriana bertemu dan berdialong dengan remaja calon pengantin, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak stunting.
Baca SelengkapnyaMasalah stunting masih menjadi PR pemerintah untuk segera diselesaikan.
Baca Selengkapnya