Cegah Post Covid-19 Syndrom, Perhatikan Aturan Ini
Merdeka.com - Bukan hanya obat, cara penularan, dan cara pencegahan, ilmuwan juga kini mulai meneliti dampak setelah sembuh dari Covid-19, yang disebut post Covid-19 syndrome. Apa itu?
Post Covid-19 syndrome adalah keadaan di mana pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 mengalami gejala lain, baik gejala ringan, sedang hingga berat.
“Memang sekarang kita jadi sering mendengar ya istilahnya Long Covid-19, sebenarnya istilah dari WHO yang sudah telah ditetapkan adalah post-covid syndrom. Syndrom post covid-19 ini sebenarnya merupakan gejala atau kumpulan gejala yang dialami oleh seseorang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Jadi seseorang itu, akan dianggap menderita post covid-19 apabila gejala tersebut timbul lebih dari 4 minggu pasca dia dinyatakan sembuh dari covid-19 atau bisa sampai 3 bulan pasca berkelanjutan dari covid-19 nya," ungkap Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dalam acara yang tayang di Instagram kemenkes_ri.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan, seperempat penyintas Covid-19 di seluruh dunia yang mengalami gejala berlanjut selama sebulan. Bahkan terdapat laporan satu dari 10 penyintas masih belum sehat penuh setelah 12 pekan.
Menurut dr. Kevin dalam kanal Youtube Caredokter, Mandaya Hospital Group, Rabu (21/10/2020) menjelaskan bahwa tidak hanya satu penelitian yang mengatakan pasien yang sembuh dari Covid-19 mengalami kelelahan, beberapa penelitian juga mengatakan hal serupa, ditambah mereka kerap merasakan sulit fokus, hingga telat berpikir dan pastinya ini mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Dari penelitian mengatakan setelah dinyatakan negatif tesnya, malah mereka baru merasakan keletihan kelelahan, mungkin telat mikir, itu sudah dilaporkan di banyak penelitian, seperti yang sudah saya katakan hampir semua penelitian sudah mengarah ke arah sana," tuturnya.
Penting diketahui bahwa gejala yang bertahan lama pasca Covid-19 dapat berdampak serius pada kemampuan seseorang untuk kembali produktif. Hal demikian dapat mempengaruhi kesehatan mental dan dapat mengakibatkan konsekuensi ekonomi yang cukup signifikan.
Akan tetapi Reisa kembali menjelaskan bahwa tidak semua penyintas akan terkena Post Covid Syndrom. Gejala Post Covid-19 sendiri dapat diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat.
"Ada berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala Post Covid-19 dan yang paling disarankan adalah harus tetap mempertahankan kondisi badannya seperti saat berjuang sembuh. Lalu tetap memakan makanan bergizi dan seimbang serta olahraga rutin dengan kemampuan tubuh, termasuk menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.
Tak hanya pola hidup sehat, meski sudah dinyatakan negatif Covid-19, penyintas juga tetap harus mematuhi prokes yang berlaku seperti gerakan 5 M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. (mdk/anf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaKeduanya dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas.
Baca SelengkapnyaDemam Berdarah Dengue (DBD) memiliki empat serotipe sehingga seseorang mungkin bisa terinfeksi lagi setelah baru sembuh.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang kembali bekerja setelah Lebaran, penting untuk memperhatikan sejumlah kondisi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaLima tahun telah berlalu sejak dunia diserang virus corona Covid-19 yang mematikan. Simak sederet potret dramatisnya!
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca Selengkapnya