Contoh Makanan Organik dan Manfaatnya, Perlu Diketahui
Merdeka.com - Istilah "organik" mengacu pada bagaimana makanan diproduksi. Makanan organik menunjukkan bahwa makanan tersebut ditanam atau dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia buatan, hormon, antibiotik, atau pun organisme hasil rekayasa genetika (GMO).
Agar suatu produk makanan dapat diberi label organik, maka makanan tersebut harus bebas dari bahan tambahan buatan. Tambahan buatan ini seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna, penyedap, dan monosodium glutamat (MSG).
Tanaman yang ditanam secara organik cenderung menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hewan yang dibesarkan secara organik juga tidak diberi antibiotik atau hormon.
-
Apa manfaat pupuk organik? Penggunaan pupuk organik tersebut dinilai sebagai pilihan yang tepat untuk petani di tengah sulitnya mendapatkan pupuk kimia bersubsidi. Selain lebih ekonomis, penggunaan pupuk organik juga membuat tanah lebih subur. Harapannya kesejahteraan petani bisa meningkat dengan penggunaan pupuk kandang.
-
Kenapa pupuk alami lebih baik untuk lingkungan? Pupuk alami tidak hanya membantu tanaman tumbuh dengan kuat dan subur, tetapi juga membantu kita menjaga keseimbangan ekosistem yang rapuh di sekitar kita.
-
Bagaimana pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah? Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, besi, dan lain-lain. Pupuk organik juga bisa memperbaiki struktur dan porositas tanah, sehingga tanah menjadi lebih gembur, berongga, dan mudah diolah.
-
Apa manfaat utama dari pupuk organik? Pupuk organik memiliki banyak manfaat bagi tanaman, tanah, manusia, dan lingkungan, antara lain: • Meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, besi, dan lain-lain. Pupuk organik juga bisa memperbaiki struktur dan porositas tanah, sehingga tanah menjadi lebih gembur, berongga, dan mudah diolah. Pupuk organik juga bisa menetralkan pH tanah yang terlalu asam atau basa.• Memperbaiki kondisi biologi tanah. Pupuk organik merangsang pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan, seperti bakteri, jamur, cacing tanah, dan lain-lain. Mikroorganisme ini bisa membantu proses dekomposisi bahan organik, mengikat nitrogen dari udara, melarutkan fosfor dari batuan, dan menghasilkan zat pengatur tumbuh. • Aman bagi manusia dan lingkungan. Pupuk organik tidak menimbulkan residu atau sisa kimia yang berbahaya pada hasil panen atau lingkungan. Pupuk organik juga tidak menyebabkan pencemaran air tanah atau sungai akibat limpasan pupuk berlebih. Pupuk organik juga cocok digunakan untuk praktik pertanian organik yang bebas dari pestisida sintetis dan bahan kimia berbahaya lainnya.• Meningkatkan produksi pertanian. Pupuk organik bisa meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman dengan kualitas yang baik. Pupuk organik juga bisa mengendalikan penyakit-penyakit tertentu yang menyerang tanaman dengan cara meningkatkan daya tahan tanaman atau menekan perkembangan patogen.
-
Bagaimana pupuk organik membantu hasil panen? Saat masih menggunakan pupuk urea, produktivitas panen dalam satu hektare lahan padi sebesar 7 ton. Sedangkan saat menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang, produktivitas hasil panen mencapai 9,6 ton.
-
Bagaimana peternakan organik? Pada peternakan hewan, tidak ada tambahan hormon atau antibiotik, dengan fokus pada peningkatan kualitas tanah dan pengurangan polusi.
Pertanian yang dikerjakan secara organik cenderung meningkatkan kualitas tanah dan konservasi air tanah. Cara ini turut membantu mengurangi polusi dan menjadi pilihan yang baik bagi lingkungan.
Lalu, apa saja contoh makanan organik yang bisa kita temukan? Berikut kami sampaikan apa saja contoh makanan organik yang bisa Anda tahu dan konsumsi.
Contoh Makanan Organik
Buah & Sayuran
Contoh makanan organik yang pertama adalah buah dan sayuran. Buah-buahan dan sayuran organik mungkin tidak terlihat sesempurna hasil pertanian yang menggunakan pestisida kimia untuk membunuh parasit dan serangga yang memakan tanaman. Anda mungkin akan menemukan lubang cacing atau ketidaksempurnaan lainnya dalam buah-buahan organik. Tapi, Anda harus ingat bahwa produk ini bebas bahan kimia dan pestisida.
©2021 Merdeka.com/Pexels.com
Mengutip dari livestrong.com, agar buah dan sayuran memenuhi standar organik, produk ini harus memenuhi persyaratan khusus untuk setiap jenis tanaman atau produk. Tanaman organik ditanam di lahan yang bebas zat terlarang (kimia) selama minimal tiga tahun.
Setiap produk memiliki persyaratan produksi yang bervariasi seperti sumber benih, kesuburan tanah, penanaman, irigasi, pengendalian hama, penyakit, nematoda, virus, gulma, panen dan penyimpanan, yang sesuai dengan Layanan Informasi Pertanian Nasional.
Daging & Susu
Contoh makanan organik yang kedua yaitu daging dan susu. Mengonsumsi daging sapi, ayam, dan daging lainnya yang organik adalah pilihan yang lebih sehat. Departemen Pertanian Nasional telah mengatur bagaimana daging organik dan produk susu diklasifikasikan dan diatur.
Daging dan susu yang berasal dari peternakan organik, tidak melibatkan penggunaan antibiotik dalam prosesnya. Penggunaan antibiotik sendiri dinilai dapat meningkatkan jumlah bakteri yang resisten terhadap obat.
Semua operasi ternak organik juga harus memelihara catatan yang digunakan untuk membuktikan identitas bahwa semua ternak dikelola secara organik. Ini berarti semua ternak organik seharusnya dilacak sejak lahir hingga disembelih. Pabrik pakan harus diperiksa dan disertifikasi. Pakan organik tidak boleh mengandung antibiotik, hormon, produk sampingan, insektisida dan rodentisida. Yang terpenting, ternak organik harus diberi makan dan dikelola secara organik sepanjang hidupnya untuk mendapatkan sertifikasi organik.
Makanan Bayi
Contoh makanan organik yang berikutnya yaitu makanan bayi. Makanan bayi organik dibuat dengan bahan organik bersertifikat. Meskipun produk-produk ini bersertifikat organik, beberapa menggunakan bahan-bahan yang masih dipertanyakan oleh dokter.
Sebuah artikel yang dirilis pada 19 Mei 2008, New York Times mencatat bahwa salah satu produk makanan bayi organik populer, dimaniskan dengan gula tebu atau sukrosa. Meski bahan-bahan ini dianggap aman dan disetujui oleh USDA, beberapa dokter anak khawatir bahwa formula yang dimaniskan dapat merusak email gigi dan menyebabkan kenaikan berat badan pada anak lebih cepat.
Lebih Banyak Nutrisi
Dikutip dari healthline.com, studi yang membandingkan kandungan nutrisi makanan organik dan non-organik memiliki hasil yang beragam. Hal ini mungkin disebabkan oleh variasi alami dalam penanganan dan produksi makanan. Namun, bukti menunjukkan bahwa makanan yang ditanam secara organik lebih bergizi.
Beberapa penelitian lama menemukan bahwa makanan organik umumnya mengandung tingkat antioksidan dan mikronutrien tertentu yang lebih tinggi, seperti vitamin C, seng, dan zat besi. Faktanya, kadar antioksidan dalam makanan organik bisa mencapai 69% lebih tinggi.
©©2012 Shutterstock/.shock
Sebuah studi tahun 2003 menemukan bahwa buah beri dan jagung yang ditanam secara organik mengandung 58% antioksidan lebih banyak dan 52% vitamin C yang lebih banyak.
Tanaman organik tidak bergantung pada semprotan pestisida kimia untuk melindungi diri. Sebaliknya, mereka menghasilkan lebih banyak senyawa pelindung mereka sendiri, yaitu antioksidan. Ini mungkin yang menjelaskan kenapa tingkat antioksidan pada tanaman ini lebih tinggi.
Kemudian pada susu dan produk susu organik, dinilai mengandung kadar asam lemak omega-3 yang lebih tinggi dan jumlah zat besi, vitamin E, dan beberapa karotenoid yang sedikit lebih tinggi. Namun, susu organik juga dinilai rendah selenium dan yodium dibanding susu non-organik. Ini adalah dua mineral yang penting untuk kesehatan.
Rendah Bahan Kimia
©www.euractiv.com
Banyak orang memilih untuk membeli makanan organik untuk menghindari bahan kimia buatan. Bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan ini dapat mengurangi paparan residu pestisida dan bakteri yang resisten antibiotik.
Satu studi menemukan bahwa kadar kadmium, logam yang sangat beracun, 48% lebih rendah dalam produk organik. Selain itu, residu pestisida empat kali lebih mungkin ditemukan pada tanaman non-organik.
Penting untuk dicatat bahwa kadar kadmium dan residu pestisida yang lebih tinggi dalam produk yang ditanam secara konvensional, masih jauh di bawah batas aman.
Namun, beberapa ahli khawatir bahwa kadmium dapat menumpuk dari waktu ke waktu di dalam tubuh, dan berpotensi menyebabkan kerusakan. Mencuci, menggosok, mengupas, dan memasak makanan dapat mengurangi bahan kimia ini, meski tidak sepenuhnya bisa menghilangkannya. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren konsumsi makanan organik semakin berkembang, dengan klaim bahwa makanan ini lebih sehat daripada makanan biasa. Apakah penyataan itu benar?
Baca SelengkapnyaBahan-bahan sisa di rumah bisa disulap menjadi pupuk alami untuk suburkan tanaman. Pupuk ini akan menjadi pilihan hemat dan mudah dijangkau.
Baca SelengkapnyaAyam kampung disebut lebih sehat dibanding ayam broiler. Benarkah ayam broiler berbahaya untuk dikonsumsi?
Baca SelengkapnyaMakanan organik kerap dianggap lebih sehat, benarkah makanan ini memiliki manfaat kesehatan yang lebih superior?
Baca SelengkapnyaBeranggotakan 30 petani, dalam sebulan mereka mampu memproduksi 5 ton gula merah aren organik.
Baca SelengkapnyaPupuk kompos organik merupakan solusi alami dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.
Baca SelengkapnyaUntuk menjaga ayam tetap sehat dan produktif, mereka membutuhkan pola makan yang seimbang dengan beberapa nutrisi penting.
Baca SelengkapnyaKini tak perlu pusing dengan keberadaan limbah rumen
Baca SelengkapnyaBerawal dari protes warga, rumah potong hewan di Cilegon ini sulap limbah jadi pupuk organik.
Baca SelengkapnyaBioteknologi konvensional merupakan salah satu cabang dari bioteknologi yang menggunakan metode tradisional dalam menghasilkan produk-produk bioteknologi.
Baca SelengkapnyaSetelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton
Baca SelengkapnyaIsi waktu luang Anda dengan berkebun menanam sayur di pekarangan rumah.
Baca Selengkapnya