Harga Cabai Alami Kenaikan Rp100 Ribu per Kilo, Pedagang Sayur di Serang Keluhkan Ini
Merdeka.com - Harga cabai rawit merah dan hijau di Pasar Lama, Kota Serang, Banten, mengalami kenaikan harga cukup signifikan hingga Rp100 ribu per kilogram. Akibat kejadian ini, pedagang komoditas itu mengeluh.
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Lama bernama Asminah mengaku tak bisa berbuat banyak. Kenaikan harga ini membuat para pelanggannya enggan membeli cabai rawit. Ia menuturkan jika harga sebelumnya berada di angka Rp80 per kilogram.
"Harga cabai rawit ini sudah sepekan mengalami kenaikan, mulai tahun baru," terang Asminah, Senin (9/1) kepada wartawan, mengutip dari ANTARA.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Kenapa pedagang enggan kembali ke Pasar Kanjengan? Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Mengapa Si Manis Mart membatasi pembelian? 'Untuk pembelian kami batasi. Misal, seorang beli beras maksimal 10 kg, cabai, bawang, dan telur dibatasi 2 kg. Kami tidak cari keuntungan dan hanya menjaga stabilitas harga.
Pembelian Jumlah Besar Turun
Ilustrasi cabai di pasar ©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Harga sendiri disebut Asminah menjadi penentu para konsumennya membeli cabai. Jika harganya turun, para pembeli komoditas itu akan berbelanja dalam jumlah besar. Kenaikan harga sebesar Rp20 ribu ini kemudian membuat para pelanggannya mengurungkan pembelian. Ini membuat penjualan cabai rawit merah dan hijau menurun.
"Dengan adanya kenaikan harga, jadi sepi pembeli, karena bukan naik tetapi pindah harga," keluh Asminah.
Komoditas Sayur Lain Ikut Terbawa
Selain cabai, kenaikan harga juga terpantau terjadi di komoditas sayuran lain di wilayah Kota Serang.
Beberapa sayuran yang mengalami penyesuaian harga yakni Bawang merah Rp40 ribu, menjadi Rp45 ribu per kilo, cabai rawit hijau Rp75 ribu menjadi Rp100 ribu, dan cabai merah keriting Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu, serta cabai merah dan hijau besar Rp35 menjadi Rp40 ribu.
Dirinya menambahkan, kenaikan harga yang terjadi sejak awal tahun ini karena pasokan dari produsen kurang.
“(Kenaikan ini) akibat pasokan kurang,” lanjut Asminah.
Kenaikan Akibat Inflasi
Sementara itu, Pemerintah Kota Serang, Banten pada akhir tahun kemarin sempat mengumumkan terjadinya inflasi harga di sejumlah bahan pokok dengan angka year of year (YOY) sebesar 7,56 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,26.
“Ada beberapa yang ikut mendorong inflasi di kota serang seperti telur ayam, beras, rokok keretek filter, tomat, minyak goreng, tarif parkir, pengharum cucian, sabun mandi dan ongkos jait,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang, Yudi Suryadi, Desember lalu, mengutip laman Pemkot Serang.
Pihak Pemprov Banten terus berusaha mengendalikan tingkat inflasi agar tetap stabil. Sejumlah langkah juga dilakukan selama tahun 2022 yakni operasi pasar sejak Maret sampai Desember 2022. Kemudian mendatangi para distributor untuk mencegah terjadinya penimbunan barang, lalu ada juga dana Biaya Tidak Terduga (BTT) yang dialokasikan untuk mendukung pemulihan ekonomi di Banten lewat perlindungan sosial bantuan usaha.
“Dan kita juga terus memberikan dukungan transport dari APBD yang merupakan usaha penekanan angka inflasi,” kata Pejabat Gubernur Banten, Al Muktabar. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca Selengkapnya