Harga Cabai Melejit Akibat El Nino, Masyarakat Pilih Beli Cabai Kering
Harga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Harga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Harga Cabai Melejit Akibat El Nino, Masyarakat Pilih Beli Cabai Kering
Pada pekan terakhir Oktober, harga sejumlah komoditas pangan terus merangkak naik. Cabai, hingga beras menjadi komoditas utama yang mengalami kenaikan.
Della Lestari (27) ibu rumah tangga mengaku cukup dilema dengan kenaikan harga cabai, khususnya cabai rawit. Meski hanya tinggal berdua dengan suami, pengeluaran untuk cabai saja menurutnya cukup besar.
"Beli eceran di tukang sayur, beli Rp5.000 untuk cabai meraih dicampur rawit, itu sudah enggak bisa, sementara saya masak butuh cabai lebih banyak. Beli satu kilo (cabai rawit) di pasar sekarang sudah Rp70 ribuan," kata Della kepada merdeka.com, Selasa (31/10).
Merdeka.com
Untuk menekan alokasi belanja, Della kerap membeli cabai-cabai yang sudah kering, dibandingkan beli cabai segar.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 31 Oktober, komoditas cabai mengalami kenaikan harga.
Untuk cabai merah besar dibanderol Rp47.950 per kg, naik 8 persen, Rp3.550. Kemudian cabai rawit hijau dibanderol Rp54.650 atau naik Rp6.00, sementara cabai rawit merah berada di harga Rp73.700 per kg atau naik Rp8.85.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan kenaikan harga cabai disebabkan penurunan produksi dalam negeri. Hal ini merupakan dampak dari fenomena El Nino atau musim kemarau berkepanjangan.
Dia mengatakan, berdasarkan Pragnosa Ketersediaan Cabai tahun ini, secara tahunan produksi cabai naik.
Tetapi, terjadi fluktuasi jumlah hasil panen pada beberapa bulan.