Khidmatnya Merlawu Susuru, Tradisi Menyucikan Diri Warga Ciamis Jelang Ramadan
Merdeka.com - Senin (13/3), masyarakat di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mendatangi kompleks pemakaman tokoh penyebar agama Islam di masa silam untuk melaksanakan tradisi Merlawu Susuru.
Kegiatan turun temurun itu rutin digelar di kompleks Gunung Susuru, Desa Kertabumi, sebagai upaya menyiapkan diri lahir batin sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan yang akan datang dua pekan mendatang. Terlihat rangkaian acara adat begitu khidmat diikuti oleh warga yang mengikuti acara itu.
Mengutip ANTARA, Selasa (14/3), warga yang hadir di lokasi mengenakan pakaian putih hitam, dan melakukan ziarah kubur sebagai bentuk renungan diri kepada Allah SWT. Berikut kekhidmatan tradisi jelang Ramadan di Ciamis.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Mauludan di Desa Kemuja? Kegiatan dilakukan dengan berkumpulnya masyarakat di masjid pada malam hari sebelum 12 Rabi’ul Awwal dan membacakan kisah hidup tauladan Nabi Muhammad SAW, memanjatkan salam dan shalawat sepanjang malam.Selanjutnya, akan dilakukan ritual doa bersama yang diakhiri dengan menyantap makanan dengan seluruh masyarakat yang disebut dengan Tradisi Nganggung.
-
Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk Ramadan? Bulan Rajab juga menjadi awal dari persiapan menyambut bulan Ramadan, bulan suci yang penuh berkah. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah dan memohon ampun kepada Allah SWT.
-
Apa yang khas dari Desa Temboro di bulan Ramadan? 'Hari biasa nggak seperti ini, hari biasa ada beberapa yang jualan tapi nggak serame ini. Jadi pas bulan Ramadan ini itu orang luar kampung berbondong-bondong jualan di Temboro, karena sewanya murah juga,' kata Syaiful, salah satu warga Temboro.
-
Apa amalan menjelang ramadhan? Amalan-amalan itu mulai dari mengqadha sholat hingga berdoa dan melakukan hal-hal yang baik menurut Islam.
-
Apa yang dilakukan warga di Dukuh Gatak untuk sambut Ramadan? Ratusan warga di Dukuh Gatak, Desa Sekarsuli, Klaten menyambut Bulan Ramadan dengan mengadakan kirab budaya dan tradisi Sadranan.
-
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum puasa Ramadan? Banyak hal yang mesti dipersiapkan sebelum kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, agar ibadah puasa tidak percuma. Sebagaimana peringatan dari Rasulullah: 'Banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan dahaga.' (HR. Ahmad).
Menyucikan Diri
Khidmatnya Merlawu Susuru, Tradisi Menyucikan Diri Warga Ciamis Jelang Ramadan ©2023 warisanbudaya.kemdikbud.go.id/ Merdeka.com
Merujuk laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, acara ini terdiri dari beberapa prosesi, mulai dari berkumpul di kompleks makam Prabu Dimuntur sebagai tokoh Agama Islam setempat, lalu dilanjutkan dengan berdoa bersama dan terakhir ditutup dengan kegiatan munggahan.
Dua rangkaian awal acara tersebut merupakan prosesi paling sakral. Para warga akan melakukan doa bersama dan berziarah ke tokoh tersebut untuk menyucikan diri. Acara ini selalu diadakan dua pekan atau satu pekan menjelang datangnya bulan suci Ramadan.
Tak hanya dari desa setempat, warga dari luar daerah juga ikut meramaikan acara tersebut sebagai ajang untuk bersilaturahmi dan mempererat kekeluargaan.
Merenungi Kesalahan yang Diperbuat
Upacara sakral itu juga dilakukan sebagai wadah untuk merenungi segala kekhilafan yang sudah diperbuat. Makam yang ada di depan mereka bisa disimbolkan sebagai renungan kematian dan akan ada kehidupan lain setelahnya.
Setelah mengikuti Merlawu Susuru dilaksanakan, warga yang mengikuti diharapkan bisa mampu menjalankan pengendalian hawa nafsu selama satu bulan penuh. Kemudian, saat Idulfitri, kefitrahan yang sesungguhnya bisa diraih demi kehidupan yang lebih baik setelahnya.
Setelah itu, para hadirin saling bersalaman untuk memaafkan agar kekhilafan yang diperbuat tidak menghambat pelaksanaan ibadah puasa Ramadan.
Menurut tokoh masyarakat setempat, acara ini secara keseluruhan untuk menghormati Prabu Dimuntur yang sudah berjasa menyebarkan Islam di tanah Ciamis khususnya wilayah Cijeunjing pada tahun 1585 m.
Makan Bersama untuk Mempererat Tali Persaudaraan
Acara munggahan atau makan bersama mejadi penutup dari kegiatan tersebut. Bagi masyarakat Islam setempat, acara munggahan merupakan bentuk antusiasme menyambut Ramadan.
Tradisi ini berangkat dari kata Merlawu yang artinya lalawu atau lawuh (menu makan) berupa umbi-umbian, kacang-kacangan dan labu. Bahan makanan yang sudah matang itu disajikan di satu tempat dan bisa dimakan bersama.
Acara tersebut memiliki nilai sosial yang tinggi karena bisa merekatkan warga dan diharapkan tidak menimbulkan dendam. Kemudian, hasil bumi yang merupakan rezeki dan keberkahan diharapkan mampu memberi keberkahan. Yang unik dari kegiatan ini adalah, juru kunci makam akan menjabarkan kisah dari Prabu Dimuntur dalam memperjuangkan ajaran Islam. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaTradisi ngirab selalu dilaksanakan untuk memperingati hari Rebo Wekasan.
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaLakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca SelengkapnyaSyekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.
Baca SelengkapnyaTradisi warga Karundang Tengah, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten ini terbilang unik.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaUpacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.
Baca Selengkapnya