Kenapa Yahudi Membenci Islam, Berikut Penjelasannya
Merdeka.com - Alquran sangat kritis membicarakan kaum Yahudi. Mereka dipandang sebagai kaum yang paling kental permusuhannya terhadap umat Islam. Dalam Bahasa Arab, terutama dalamAlquran terdapat dua term yang berbeda yaitu Bani Israil dan Yahud. Bani Israil berkaitan dengan orang-orang Israel sebagaimana yang ada dalam Bibel, sedangkan Yahud berarti orang-orang Yahudi yang sezaman dengan Nabi Muhammad SAW.
Namun, dalamAlquran kata Yahud kadang diungkapkan dengan kata Al-Yahud, sering juga digunakan dengan tambahan huruf "ya‟ di belakang, menjadi Yahudiy, seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 113, dan juga Al-Imran ayat 67.
Pada awal diutusnya Nabi Muhammad SAW, Yahudi belum melakukan tindakan kekerasan, bahkan sebagian dari mereka bersaksi dan beriman atas risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Jumlah Yahudi di Makkah kala itu tidak begitu banyak, hanya beberapa orang saja yang bermukim. Adapun hubungan Yahudi dengan Rasulullah SAW di Madinah ketika awal hijrah juga terjalin dengan baik.
-
Siapa yang diklaim melakukan anti-Semitisme? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Siapa yang mengaku sebagai Zionis? 'Anda tidak harus Yahudi untuk menjadi seorang Zionis, dan Zionis adalah tentang apakah Israel merupakan tempat yang aman bagi orang-orang Yahudi karena sejarah penganiayaan mereka,' jelas Biden, dikutip dari The Cradle, Rabu (17/7).
Lalu apa yang menjadi alasan kenapa Yahudi membenci Islam, berikut informasi lengkapnya telah dirangkum dari repository.radenintan.ac.id dan berbagai sumber lainnya:
Kenapa Yahudi Membenci Islam
Konflik yang terus memanas antara Yahudi dan Islam, membuat orang banyak bertanya-tanya kenapa Yahudi membenci Islam. Beragam pendapat mengenai alasan kenapa Yahudi membenci Islam beredar luas di tengah masyarakat baik secara langsung maupun lewat media sosial.
Pada dasarnya timbulnya api permusuhan antara umat Islam dan Yahudi lebih didominasi oleh faktor ekonomi dan politik. Hal ini dapat dilihat sejak awal kedatangan Islam di Madinah, mereka tidak memperlihatkan permusuhan terhadap umat Islam. Bahkan Yahudi sangat mengharapkan kedatangan Rasul di Madinah untuk dapat bergabung dengan Yahudi. Sebab kala itu bagi Yahudi, ajaran Rasul yang diserukan sama dengan ajaran-ajaran Yahudi.
Karena itu, Yahudi berencana ketika Rasul berhijrah ke Madinah agar Rasul dimasukkan ke dalam agama Yahudi. Karena mereka sangat berkeyakinan bila petunjuk itu hanya ada dalam agama Yahudi, seperti halnya orang-orang Nasrani yang beranggapan bahwa kebenaran itu hanya ada di dalam agama mereka.
Rasulullah SAW paham betul bahwa wilayah Madinah merupakan daerah yang majemuk. Melihat hal tersebut, maka Rasul perlu menata hubungan antar golongan dalam lini kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan juga agama. Untuk itu, Rasul mengadakan perjanjian tertulis/piagam yang menitik beratkan pada aspek persatuan antara kaum Muslimin dan Yahudi, menjamin kebebasan beragama untuk semua golongan, menekankan kerja sama persamaan hak dan kewajiban dalam lingkup kehidupan sosial agama dan politik, menciptakan perdamaian dan pertahanan, dan juga memberikan wewenang kepada Rasul, untuk menengahi serta memutuskan segala perselisihan dan perbedaan pendapat.
Pasca Perang Badar
Tetapi, pasca perang Badar, perjanjian yang dibangun atas dasar toleransi itu tidak berlangsung lama. Untuk pertama kalinya Yahudi berselisih dengan umat Islam. Pengkhianatan orang-orang Yahudi tersebut, terutama Bani Quraizah, membuat Rasulullah akhirnya memutuskan untuk mengusir mereka dari Madinah.
Namun, Madinah tetap menjadi tempat terbuka bagi Yahudi yang tidak terlibat dalam konflik. Pertikaian itu kemudian berlanjut tidak hanya terbatas pada era Nabi, namun pada era Khulafaur Rasyidin, seperti yang terjadi pada era Utsman yang pada saat itu gerakan dilancarkan oleh Abdullah Ibn Saba yang menimbulkan fitnah besar antar kaum Muslim.
Tatkala kita membuka kembali lembaran sejarah orang-orang Yahudi yang suka sekali membantah ajakan Rasulullah SAW, pada kebaikan dan menuju jalan yang benar, nampak sekali sikap arogan dan kerasnya hati mereka. Rasa benci mereka terhadap umat Islam tidak pernah padam sampai kapanpun. Mereka tidak akan pernah rela kepada umat Islam, hingga umat Islam mau mengikuti hawa nafsu mereka. (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok Yahudi anti-zionis sindir pemimpin negara Islam yang seolah membela Israel dan mengutuk perbuatan Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, dikenal sebagai tanah air bagi komunitas Yahudi yang signifikan. Namun, di balik citra ini, banyak
Baca SelengkapnyaDia begitu menyayangkan kekejaman militer Israel di masa kini.
Baca SelengkapnyaDia masuk islam gara-gara akhlak Nabi Muhammad SAW yang begitu penyayang dan tenang menahan emosi.
Baca SelengkapnyaKerusuhan ini adalah bagian dari rangkaian insiden yang terkait dengan ketegangan komunitas Yahudi dan Arab.
Baca SelengkapnyaPernyataan kontroversial ini disampaikan hanya beberapa hari sebelum umat Muslim memasuki bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaMantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi menyatakan, aksi nyata Indonesia dalam menyelesaikan perang Israel dan Palestina sedang ditunggu dunia.
Baca SelengkapnyaIa meminta presiden berikan pernyataan terbuka terkait boikot produk asing yang terkat konflik.
Baca SelengkapnyaKisah Azazil/Iblis memainkan peran sentral dalam kejatuhan Adam dan Hawa, mengubah takdir dari surga ke bumi.
Baca SelengkapnyaIsi poster yang ditulis umat Yahudi di Yerusalem dan ditunjukkan untuk zionis Israel.
Baca SelengkapnyaImam Besar Masjid Istiqlal ternyata pernah diundang organisasi pro-Israel untuk belajar Yahudi di AS.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya