Mengenal Dog-Dog Lojor, Angklung Buhun Khas Banten yang Bawa Pesan Alam
Merdeka.com - Batang bambu sejak dulu selalu dimanfaatkan masyarakat Sunda di Indonesia untuk menunjang berbagai aktivitas kesehariannya. Salah satunya dijadikan sebagai alat musik tradisional untuk mengiringi kegiatan adat tertentu.
Sebut saja angklung, arumba hingga celempung. Namun, di tatar Sunda sendiri terdapat alat musik bambu yang sudah sangat jarang dimainkan yaitu Dog-Dog Lojor. Tradisi tetabuhan dengan batang bambu berukuran besar tersebut populer di wilayah Banten bagian Selatan.
Mengiringi Upacara Adat Tertentu
-
Kenapa Wayang Bambu populer di Bogor? Sayangnya banyak yang belum mengetahui uniknya pertunjukan tersebut, padahal Wayang Bambu membawa pesan kehidupan yang relevan, terutama di kalangan anak muda milenial.
-
Apa yang unik dari tradisi Tabot di Bengkulu? Konon tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14 melalui proses akulturasi.
-
Apa itu Tari Doger? Tari Doger jadi kesenian lokal khas Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kesenian ini memiliki gerak dengan tempo cepat, sesuai iringan musik tradisional Sunda. Di balik ekspresifnya para penari Doger, ternyata memberikan sebuah kebahagiaan dari seorang remaja yang sedang jatuh cinta.
-
Dimana Tari Doger dilakukan? Jika ditilik sejarahnya, kesenian Tari Doger biasa dipentaskan saat malam hari di ruang terbuka, setelah pegawai selesai bekerja.
-
Bagaimana gerakan Tari Doger? Dalam setiap penampilannya, tarian ini dilakukan oleh beberapa penari perempuan dengan gerakan yang energik. Gerakannya harmonis dan selaras, dengan tempo yang berubah-ubah.
-
Dimana kesenian Reak Dogdog biasa dimainkan? Disebutkan bahwa kesenian Reak Dogdog menjadi permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak di kawasan Bandung timur.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Dikutip dari indonesiakaya.com, kesenian dog dog lojor biasa digunakan sebagai alat pengiring upacara adat tertentu seperti seren taun maupun ruwatan. Biasanya para penabuh dog dog lojor akan menabuh dengan irama yang unik dan saling bersahut sahutan.
Hal tersebut sesuai dengan tema dari seren taun yang merupakan upacara adat sebagai peggambaran rasa syukur dari hasil pertanian yang dianggap melimpah oleh masyarakat setempat.
Biasanya dog dog lojor akan dimainkan ketika para petani mulai mengawinkan Dewi Sri (dewi kesuburan tani) dengan guru bumi (penanaman benih ke dalam tanah). Hal tersebut dilakukan saat bulan ke tujuh kalender masyarakat baduy, karena mayoritas yang memainkan merupakan masyarakat baduy.
Mengadung Pesan Alam
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman Kemendikbud, alat musik yang mirip dengan angklung tersebut memiliki 7 jenis nama sesuai bentuknya yang beragam dan selalu dihadirkan dalam setiap pementasan seren taun.
Ketujuh jenis dog dog tersebut diketahui merupakan simbolasi dari makhluk yang hidup dan bersinergis dengan alam.
Ketujuh dog dog tersebut adalah: dog dog indung untuk menggambarkan suara katak, dog dog trolok menggambarkan suara air, sedangkan dog dog reyol satu, dan reyol dua, lebih bersifat sebagai pengiring.
Jenis Dog Dog
Dog dog ringkung dan gimping sebagai suara hujan dan suara angin, dog dog engklok dan letik. Untuk suara air mengalir, dan yang terakhir adalah dog dog dongdong sebagai suara unggas.
Filosofi tersebut diperlengkap dengan dominasi warna hitam dan cerah dari pakaian yang dipakai oleh para penabuh alat musik bambu itu. Menurut cerita, simbol hitam merupakan penggambaran dari bersatunya bumi dengan alam berdasarkan kepercayaan adat setempat, sedangkan yang kedua adalah warna putih atau cerah sebagai bentuk langit yang menaungi di atasnya.
Aturan Bermain dari Dog Dog Lojor
Indonesiakaya.com ©2020 Merdeka.com
Pemain kesenian dog dog lojor menurut kepercayaan adat setempat harus dimainkan oleh laki-laki, dan jumlah pemainnya mencapai 12 orang. Terdiri dari 9 orang pemain dog dog, dan 3 orang lainnya pemain bedug sebagai pelengkap. Peralatan penunjangnya pun berjumlah 12 unit (3 unit bedug dan 9 unit dog dog).
Seiring perkembangannya, permainan musik unik tersebut dikembangkan menjadi beragam variasi. Salah satu bentuk pengembangan yang selalu ditampilkan adalah ‘ngadu dogdog’.
Dalam prosesi tersebut, terdapat penambahan satu kelompok pemain lagi yaitu penabuh angklung. Dua kelompok tersebut bermain dengan saling berhadapan dan saling memukulkan instrumennya di pola tertentu dengan gaya yang jenaka. Sehingga, bisa menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaTradisi ini masih dirawat oleh warga di Pandeglang lataran memiliki nilai kesakralan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaTarian ini diberikan untuk remaja yang sedang jatuh cinta.
Baca SelengkapnyaProvinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaDaya tarik Ulin Barong ada di atraksi para pemainnya. Mereka menampikan unsur jurus bela diri pencak silat yang atraktif
Baca SelengkapnyaDulu alat musik Dhol digunakan dalam rangkaian acara Tabut yang dilaksanakan setiap tanggal 1-10 Muharram.
Baca SelengkapnyaWarisan leluhur Jakarta ini menghadirkan seni lisan, sastra hingga musik tradisional yang indah.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Hari Tari Sedunia, mesin pencari Google menetapkan Tari Rangkuk Alu sebagai Google Doodle pada hari ini, Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaGolok asli setempat dikenal sangat tajam, sehingga bisa dengan mudah merobek benda.
Baca SelengkapnyaBatik Bojonegoro terdiri dari beragam motif. Masing-masing motif punya filosofi mendalam yang bikin bangga pemakainya.
Baca SelengkapnyaDambus, sebuah alat musik tradisional mirip gitar khas Bangka Belitung mempunyai nilai spiritualitas dan makna yang tinggi.
Baca Selengkapnya