Mengenal Gejala Kanker Kulit, Perhatikan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang fungsi utamanya untuk melindungi tubuh terhadap cedera, mengatur suhu tubuh melalui keringat dan mencegah tubuh dari dehidrasi. Ada banyak masalah yang sering terjadi pada kulit, dari sederhana hingga masalah serius seperti kanker kulit.
Kanker kulit merupakan jenis kanker yang tumbuh di jaringan kulit, kondisi ini kerap ditandai dengan adanya perubahan pada kulit seperti tahi lalat baru atau adanya lesi kulit yang tiba-tiba muncul. Ada tiga tipe kanker kulit, yang mana semuanya berbahaya bahkan dapat mengancam nyawa seseorang.
Salah satu gejala yang umum terjadi pada kanker kulit adalah munculnya benjolan cokelat dan bintik-bintik hitam pada kulit. Meskipun penyebab utama kanker kulit adalah efek buruk dari sinar matahari, tetapi beberapa gaya hidup kurang sehat juga sedikit banyak dapat meningkatkan risiko mengalami kanker kulit.
-
Mengapa polusi udara bisa menyebabkan kanker kulit? Polusi udara mengandung zat-zat karsinogenik yang dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi genetik. Mutasi genetik dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, seperti melanoma, karsinoma sel basal, atau karsinoma sel skuamosa.
-
Apa itu bintik hitam di kulit? Sunspots biasanya disebut juga dengan bintik matahari, age spots, liver spots, atau solar lentigines. Sunspots ini merupakan salah satu jenis dari hiperpigmentasi kulit.
-
Mengapa muncul bintik hitam? Sunspots terjadi saat sel-sel yang memproduksi pigmen kulit atau melanin diproduksi secara berlebihan akibat terkena paparan sinar UV berlebih.
-
Kenapa sinar matahari memicu hiperpigmentasi? Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, termasuk produksi melanin berlebih.
-
Kenapa kulit jadi belang karena matahari? Meskipun menggunakan tabir surya, terkadang sinar matahari yang intens masih dapat menyebabkan kulit terbakar.
-
Bagaimana sinar UV tingkatkan risiko kanker? Sinar UV dari matahari atau sumber buatan, seperti lampu solarium, dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi gen. Mutasi gen dapat memicu kanker kulit, seperti melanoma dan karsinoma sel basal.
Lebih jauh, berikut gejala kanker kulit yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com pada Selasa, (6/7/2020).
Gejala Kanker Kulit
Gejala kanker kulit bisa dilihat dari jenis kanker kulit apa yang menyerang. Ada tiga jenis kanker kulit yang biasa terjadi. Begini gejala kanker kulit yang terjadi berdasarkan jenis kanker kulitnya:
1. Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa merupakan kanker kulit yang terjadi pada bagian atas epidermis. Kanker kulit jenis ini cukup sering terjadi di daerah kulit yang terkena sinar matahari. Namun pada orang berkulit gelap, kanker sel skuamosa sering terjadi pada kulit di bagian tubuh yang jarang terkena sinar matahari. Gejala kanker kulit karsinoma sel skuamosa secara umum adalah sebagai berikut:
2. Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal merupakan kanker kulit yang paling umum terjadi. Kanker kulit jenis ini terjadi pada bagian bawah epidermis. Gejala kanker kulit karsinoma sel basal ini umumnya terjadi pada daerah yang sering terkena sinar matahari seperti leher atau wajah. Gejala kanker kulit sel basal di antaranya adalah:
3. Melanoma
Melanoma merupakan kanker kulit yang terjadi pada bagian melanosit atau sel-sel penghasil pigmen kulit. Melanoma sangat berbahaya walaupun jarang terjadi. Gejala kanker kulit melanoma yang umumnya terjadi adalah sebagai berikut:
Penyebab Kanker Kulit
Kanker kulit umumnya disebabkan oleh sinar matahari yang terdiri dari tiga jenis yaitu, Ultraviolet A (UVA), Ultraviolet B (UVB), Ultraviolet C (UVC). Tidak hanya sinar matahari, sinar UV dari lampu UV juga bisa menyebabkan kanker.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang mengalami risiko terkena kanker kulit seperti tahi lalat. Seseorang yang memiliki banyak tahi lalat atau memiliki tahi lalat yang berukuran lebih besar dari biasanya, lebih berisiko terkena kanker kulit.
Orang yang sebelumnya memiliki riwayat kanker kulit dan sembuh juga memiliki risiko mengalaminya kembali. Begitu pula jika memiliki saudara atau orang tua yang pernah menderita kanker kulit. Sementara itu, usia juga menjadi salah satu faktor penyebab risiko meningkatnya seseorang mengalami kanker kulit. Dalam hal ini, orang dengan usia lanjut akan lebih mudah terkena kanker kulit jika dibandingkan dengan anak-anak atau remaja.
Sementara itu, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga memiliki risiko tinggi terkena kanker kulit. Apalagi pada orang-orang yang menderita HIV/AIDS, orang yang mengonsumsi obat imunosupresan, dan penerima transplantasi organ.
Selain beberapa hal di atas, ternyata mengalami kanker kulit juga erat berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti memakai make up berlebihan, terlalu sering menggunakan ponsel dan terlalu sering melakukan perjalanan dengan pesawat.
Hal ini Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of California, San Francisco 2014 menyebuktan bahwa semakin sering kamu berada di atas ketinggian kurang lebih 914 meter dari atas permukaan air laut bisa meningkatkan 15 persen terkena radiasi sinar UV.
Cara Mengatasi Kanker Kulit
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh seseorang untuk mencegah risiko mengalami kanker kulit, salah satu hal sederhana yang bisa kamu lakukan adalah menghindari sinar matahari pada siang hari. Karena sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa penyebab utama kanker kulit adalah terlalu sering terkana sinar matahari. Dengan begitu, kamu bisa mengatur jadwal agar tidak terlalu sering terkena sinar matahari.
Jangan lupa untuk menggunakan tabir surya secara rutin atau sunscreen. Sunscreen dapat berfungsi untuk mengurangi efek buruk dan kerusakan pada kulit yang diakibatkan oleh sinar matahari. Selain itu, pilihlah pakaian yang dapat melindungi dari sinar matahari. Kamu bisa menggunakan baju dan celana panjang saat keluar di siang hari yang terik. Selain itu, topi dan kacamata juga bisa digunakan untuk melindungi radiasi sinar matahari.
Berhati-hati dalam menggunakan obat dengan efek samping terhadap kulit. Beberapa jenis obat seperti antibiotik meningkatkan sensitivitas kulit terhadap cahaya. Jika mengonsumsi obat dengan efek samping tersebut, hendaknya mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama pada tengah hari.
Hal lain yang perlu dihindari untuk mencegah risiko terkena kanker kulit adalah dengan menghindari penggunaan tanning bed. Tanning bed yang digunakan untuk menggelapkan warna kulit memancarkan radiasi UV yang dapat berbahaya bagi kulit. Jika mengalami masalah kulit yang serius, segera konsultasikan dengan dokter kulit agar kamu mendapatkan penanganan yang tepat. (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lentigo adalah bercak gelap pada kulit yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKulit belang dapat muncul sebagai bercak, noda, atau flek pada wajah, leher, tangan, atau area tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaFreckles di tangan bisa muncul karena berbagai macam faktor.
Baca SelengkapnyaMengetahui gejala awal kanker bisa segera mengambil tindakan untuk mengobatinya.
Baca SelengkapnyaPolusi udara tidak hanya dapat terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Baca SelengkapnyaKetahui apa saja tanda-tanda penuaan dini pada kulit yang mungkin saja nggak disadari.
Baca SelengkapnyaArea lipatan menghitam adalah bentuk hiperpigmentasi yang paling umum terjadi pada kulit bagian dalam.
Baca SelengkapnyaPenyebab hiperpigmentasi bervariasi, mulai dari paparan sinar matahari berlebihan hingga perubahan hormon.
Baca SelengkapnyaHiperpigmentasi atau noda hitam di wajah sering bikin nggak percaya diri. Yuk saatnya atasi!
Baca SelengkapnyaSunspots adalah bintik-bintik berwarna hitam yang muncul pada kulit. Yuk, simak bagaimana gejala dan cara mengatasi sunspots pada kulit!
Baca SelengkapnyaTerjadinya kanker kulit dapat tampak dan dikenali dari kuku, berikut kondisi yang perlu diwaspadai:
Baca SelengkapnyaMasalah kulit yang sering terjadi adalah lipatan leher yang menghitam. Yuk simak apa penyebab dan cara mengatasinya!
Baca Selengkapnya