Mengenal Hipotonia dan Penyebabnya, Kelainan Otot pada Bayi
Merdeka.com - Hipotonia adalah istilah medis untuk tonus otot rendah yang biasanya didiagnosis dokter pada bayi. Orang terkadang juga menyebutnya dengan sindrom otot floppy.
Biasanya, bahkan ketika otot rileks, mereka memiliki beberapa kontraksi yang memberikan perlawanan terhadap gerakan pasif. Namun, kondisi hipotonia membuat otot tampak terkulai karena otot mengalami sedikit ketegangan saat istirahat.
Jika bayi Anda mengalami hipotonia, ia mungkin tampak lemas saat lahir dan tidak dapat menekuk lutut dan sikunya. Banyak penyakit dan kelainan yang berbeda menyebabkan gejala hipotonia. Kondisi ini mudah dikenali karena memengaruhi kekuatan otot, saraf motorik, dan otak.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Mengapa berat badan bayi yang rendah menjadi masalah? Berat badan bayi yang terlalu rendah bisa menghambat perkembangannya serta berdampak pada kesehatan.
-
Apa yang membuat badan bayi lembek? Badan bayi yang lembek atau cenderung lunak memang sering kali terjadi. Sayangnya, di masyarakat badan bayi yang lembek kerap dikaitkan dengan beberapa mitos, seperti kurang nutrisi atau kurang asupan ASI.
-
Kapan bayi sulit mengangkat barang? Apabila bayi menangis atau terlihat tidak nyaman saat diangkat atau digendong, hal ini mungkin menandakan adanya masalah pada punggung mereka.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa ciri fisik bayi? Dilansir laman Live Science, sisa-sisa kerangka dari jasad bayi itu menunjukkan anak laki-laki itu memiliki mata biru, berkulit gelap dan rambut keriting berwarna coklat tua hingga hampir hitam.
Dalam artikel kali ini, kami akan bahas lebih lanjut tentang hipotonia yang dikutip dari laman Healthline.
Tanda-tanda Hipotonia
Bergantung pada penyebab yang mendasarinya, hipotonia dapat muncul pada usia berapa pun. Tanda-tanda dari hipotonia pada bayi dan anak-anak meliputi:
Tanda-tanda hipotonia pada usia berapa pun meliputi:
Penyebab Hipotonia
Masalah pada sistem saraf atau sistem otot dapat memicu hipotonia. Terkadang kondisi akibat cedera, penyakit, atau kelainan bawaan. Dalam kasus lain, penyebabnya tidak pernah teridentifikasi. Beberapa anak dilahirkan dengan hipotonia yang tidak terkait dengan kondisi terpisah. Ini disebut hipotonia kongenital jinak.
Terapi fisik, pekerjaan, dan wicara dapat membantu anak mendapatkan kekencangan otot dan tetap mengikuti perkembangan. Beberapa anak dengan hipotonia kongenital jinak mengalami keterlambatan perkembangan ringan atau ketidakmampuan belajar. Cacat ini dapat berlanjut hingga masa kanak-kanak.
Hipotonia dapat disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi otak, sistem saraf pusat, atau otot. Kondisi tersebut meliputi:
Dalam banyak kasus, kondisi kronis ini membutuhkan perawatan dan pengobatan seumur hidup.
Hipotonia juga bisa disebabkan oleh kondisi genetik. Kondisi tersebut meliputi:
Anak-anak dengan sindrom Down dan sindrom Prader-Willi biasanya mendapat manfaat dari terapi. Anak-anak dengan penyakit Tay-Sachs dan trisomi 13 biasanya memiliki umur yang lebih pendek.
Sedangkan dalam kasus yang jarang, hipotonia disebabkan oleh infeksi botulisme atau kontak dengan racun atau toksin. Namun, hipotonia seringkali akan hilang setelah Anda sembuh.
Pengobatan Hipotonia
Perawatan untuk hipotonia bervariasi tergantung pada bagaimana anak Anda terpengaruh. Kesehatan umum dan kemampuan anak Anda untuk berpartisipasi dalam terapi akan membentuk rencana perawatan. Beberapa anak sering bekerja dengan terapis fisik.
Bergantung pada kemampuan anak, mereka mungkin berusaha mencapai gerakan tertentu seperti duduk tegak, berjalan, atau ikut serta dalam olahraga. Dalam beberapa kasus, anak mungkin memerlukan bantuan untuk koordinasi tubuh dan keterampilan motorik halus lainnya.
Anak-anak dengan kondisi parah mungkin memerlukan kursi roda untuk mobilitas. Karena kondisi ini membuat persendian menjadi sangat longgar, sering terjadi dislokasi persendian. Kawat gigi dan gips dapat membantu mencegah dan memperbaiki cedera ini.
Pencegahan
Sulit untuk mencegah hipotonia karena kondisi ini seringkali merupakan hasil dari prakondisi yang mendasarinya, berdasarkan genetik.
Orang yang ingin memiliki anak dapat mendiskusikan pilihan dengan ahli kesehatan untuk melahirkan bayi dengan cara yang paling aman untuk mencegah komplikasi persalinan dan cedera lahir yang dapat menyebabkan hipotonia.
Selama kehamilan, seseorang dapat melindungi kesehatan anak dengan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan bayi lembek bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Baca SelengkapnyaCerebral palsy adalah penyakit kelainan saraf pada otak. Kenali ciri-cirinya pada bayi Anda.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaMasalah asam lambung atau GERD bisa terjadi pada bayi dan perlu cepat dikenali oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaKepala bayi peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi rata atau tidak simetris. Meski ada penjelasan medisnya, kondisi ini tak lepas dari beragam mitos.
Baca SelengkapnyaKetika perkembangan motorik anak mengalami masalah, penting untuk segera memeriksakan anak ke dokter.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mendeteksi tanda kebutaan bayi dari lahir.
Baca SelengkapnyaKarena bayi masih belum bisa berbicara, maka penting untuk mengetahui apakah mereka kelelahan atau hanya mengantuk.
Baca SelengkapnyaBayi baru lahir rentan terkena gangguan pernapasan sebab masih beradaptasi terhadap lingkungan di luar rahim.
Baca SelengkapnyaKepala bayi peyang adalah kondisi di mana bentuk kepala bayi menjadi datar pada salah satu sisi atau bagian belakang.
Baca SelengkapnyaBayi yang tak menangis saat dilahirkan kerap dihubungkan dengan berbagai mitos aneh.
Baca Selengkapnya