Mengenal Musa Ingens, Pohon Pisang Raksasa Asli Papua yang Miliki Tinggi 25 Meter
Merdeka.com - Pohon pisang umumnya memiliki tinggi tak sampai puluhan meter. Lain halnya dengan pohon pisang endemik di Pegunungan Arak, Papua Barat ini. Pohon pisang bernama ilmiah Musa Ingens diketahui memiliki tinggi 12 hingga 25 meter.
Ukuran buahnya pun memiliki panjang yang tak biasa, yakni sekitar 10 sampai 15 cm, dengan bentuk lingkar 4-6 cm. Ukuran daunnya juga memiliki panjang hingga 5 meter dengan lebar 1 meter.
Keunikannya sempat menjadi buah bibir bagi kalangan masyarakat umum hingga peneliti di tahun 2016 lalu. Mengingat hal tersebut hanya ada satu satunya di dunia.
-
Dimana pohon pisang unik itu berada? Tumbuh di pekarangan milik Abdul Hakim, pohon pisang berjenis Cavendish tersebut justru memiliki banyak tandan dengan waktu berbuah yang janggal.
-
Dari mana asal pisang? Asal-usul pisang diperkirakan berasal dari wilayah Asia Tenggara, khususnya di daerah yang sekarang menjadi Indonesia, Malaysia, dan Filipina, sekitar 7.000 hingga 10.000 tahun yang lalu.
-
Dimana pisang kepok tumbuh? Tanaman pisang kepok mempunyai ukuran yang tergolong besar dan tinggi. Tinggi dari tanaman ini bisa mencapai 5 meter dan mempunyai lingkar batang semu hingga 50 cm di bagian pangkalnya.
-
Dimana pisang dibudidayakan? Buah ini dibudidayakan di Asia Selatan dan New Guinea sebelum meluas ke Eropa pada tahun 300 Masehi.
-
Apa jenis pisang yang dikembangkan di Banyuwangi? Pisang cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat populer di dunia sehingga memiliki prospek pasar yang luas.
-
Bagaimana pohon pisang di Cilegon tumbuh? 'Secara umum sih sama, cuman untuk yang tumbuh tiga tandan ini batangnya harus yang relatif besar. Artinya dia subur banget pohonnya,' kata dia, mengutip Youtube SCTV Banten, Jumat (10/5).
“Pohon pisang tersebut satu-satunya pohon terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Sejauh ini tanaman tersebut tidak bisa ditemukan selain di beberapa daerah di wilayah Pegunungan Papua dan Papua Barat,” kata Kepala Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati (Puslit Kehati) Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Charly Heatubun seperti yang Merdeka lansir di Liputan6.com pada Jumat (12/02).
Tak Bisa Dikonsumsi Sembarangan
©2021 Kanal Youtube Wild on Camera/editorial Merdeka.com
Charly menjelaskan jika pohon tersebut memiliki banyak manfaat, mulai dari daun hingga buahnya. Namun, untuk buahnya tidak bisa dikonsumsi sembarangan, atau hanya bisa dimakan terbatas. Dikarenakan, terdapat unsur biji yang keras dan padat di dalam seratnya.
Masyarakat di Papua lebih banyak memanfaatkan pisang tersebut sebagai pengobatan dan menyembuhkan beberapa macam penyakit. Selain itu, beberapa bagian pohonnya juga kerap dimanfaatkan untuk membuat kerajinan.
"Selain itu, pelepahnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Selain ukurannya cukup lebar dan tebal berdiameter 50 cm, pelepah tersebut juga cukup kuat," kata dia.
Hanya Tumbuh di Hutan Berketinggian 1.000 mdpl Lebih
Menurut Hadi Warsito dari BP2LHK Manokwari, jenis pisang ini hanya bisa tumbuh di pegunungan ketinggian 1.000-1.700 mdpl. Mayoritas wilayah tersebut berada di wilayah dataran tinggi Papua seperti Manokwari (Cagar Alam Pegunungan Arfak), Kaimana, Teluk Wondama dan Fak-Fak (Cagar Alam Fak-Fak Tengah).
Termasuk di Kabupaten Yapen (Cagar Alam Yapen Tengah) dan di Kabupaten Tambrauw (Banfot dan Esyom Muara Kali Ehrin).
“Pisang raksasa ini juga banyak ditemukan di sekunder atau hutan bekas kebun, dengan kondisi tanah bersubstrat atau solum tanah dalam. Dia tidak toleran dengan suhu rendah,” katanya, dilansir dari laman Mongabay.
Penemuan Pertama
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Berdasarkan informasi dari kabartani.com, Pisang Musa Ingens pertama kali ditemukan oleh Womersley, J.S dan Simmonds N.W. di kawasan New Guinea (wilayah kepulauan Papua) pada 22 Desember 1954.
Kemudian, pisang tersebut sempat menjadi koleksi (spirit collection) Herbarium Kew Inggris.
Selanjutnya di tahun 1989, peneliti Jeff Daniels juga menemukannya di daerah yang sama (saat ini wilayah Papua Nugini). Ketika itu, ia memiliki misi penelitian untuk meneliti genetik tanaman tersebut, dengan dibiayai oleh Dewan Internasional Sumber Daya Genetik, agar tidak hilang. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diungkapkan Abdul Hakim, pohon pisang yang ia tanam dua tahun lalu ini memang unik dan berbeda dari jenis pohon pisang kebanyakan.
Baca SelengkapnyaAda berbagai hal unik yang bisa ditemui di hutan mangga Indramayu, apa saja itu?
Baca SelengkapnyaPohon Andalas menjadi bagian dari identitas Sumatera Barat sejak tahun 1990.
Baca SelengkapnyaBeberapa jenis pisang unggulan hanya bisa ditemukan di provinsi ini
Baca SelengkapnyaBuah pisang menyimpan berbagai fakta menarik yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaSalah satu daerah di Jawa Timur ini bak surga pisang. Anda akan menemui penjual pisang berjajar di sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaMenurut penelitian Fakultas Pertanian Universitas Majalengka (Unma) dan BRIN, kedua varietas tersebut tidak ditemukan di daerah lain
Baca SelengkapnyaSebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Baca SelengkapnyaTerletak di kaki Gunung Raung, Alas Roban memiliki ragam ekosistem sekaligus kisah misteri yang menggugah.
Baca SelengkapnyaMomen pensiunan jenderal bintang dua Polri pamerkan hasil panen mangga raksasa di kebunnya.
Baca SelengkapnyaTak hanya angker, ini sisi lain Alas Roban yang menarik untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaMbah Lasio diberitahu akan diajak ke Italia sebagai perwakilan petani inovatif dari Indonesia.
Baca Selengkapnya