Mengenal Night Terror, Gangguan Tidur yang Bisa Sebabkan Teriakan dan Ketakutan
Merdeka.com - Night terror, juga disebut sleep terror, adalah jenis parasomnia, diklasifikasikan sebagai gangguan gairah, yang terjadi selama tidur non-REM (NREM). Kondisi ini biasanya terjadi selama 3 sampai 4 jam pertama malam.
Seseorang yang mengalami night terror tiba-tiba akan mulai menunjukkan tanda-tanda panik dan teror saat tidur seperti berteriak, memukul, atau menendang. Kondisi ini biasanya juga disertai dengan gejala lain seperti detak jantung dan pernapasan yang cepat, kemerahan pada kulit, berkeringat, pelebaran pupil, dan ketegangan otot.
Kebanyakan night terror berlangsung sekitar 10 menit, tetapi kondisi ini juga dapat berlanjut selama 30 hingga 40 menit pada beberapa anak. Setelah episode tersebut, anak-anak sering tertidur kembali dan biasanya tidak memiliki ingatan tentang night terror pada keesokan paginya.
-
Mengapa anak mengalami night terror? Night terror biasanya ditemukan pada anak-anak yang lelah, sakit, atau stres, minum obat baru, tidur di lingkungan baru atau jauh dari rumah, tidak cukup tidur, dan terlalu banyak kafein.
-
Apa itu night terror? Night terror adalah salah satu jenis gangguan tidur. Namun, night terror lebih sering dialami oleh anak-anak yang berusia 3-12 tahun.
-
Bagaimana cara mengatasi night terror? Cara untuk menjaga kualitas tidur yang dimiliki oleh anak, sebaiknya lakukan beberapa cara untuk mengatasi night terror yang dialami anak: 1. Hindari Anak Alami Stres Tingkat stres tinggi pada anak sebabkan night terror pada malam hari. Hindari memberikan jadwal yang terlalu padat pada anak, ajak anak bermain, dan rutin lakukan aktivitas fisik bersama anak. 2. Pastikan Anak Mendapatkan Cukup Istirahat 3. Jangan Paksa Anak Bangun saat Alami Night Terror
-
Kenapa anak tidur mata setengah terbuka dikaitkan dengan gangguan makhluk halus? Mitos anak tidur mata setengah terbuka erat kaitannya dengan gangguan makhluk halus. Hal ini terungkap dalam berbagai tradisi hingga kepercayaan sejak nenek moyang di zaman dahulu. Mitos anak tidur mata setengah terbuka ini berasal dari kepercayaan jika makhluk ghaib akan meminta untuk berkomunikasi dengan orang yang sedang tidur.
-
Siapa yang berisiko mengalami gangguan tidur? Melansir Healthline, sekitar 50% orang berusia di atas 55 tahun mengalami gangguan tidur dan sulit istirahat di malam hari.
-
Apa dampak tidur larut malam pada perilaku anak? Tidur larut malam dapat mempengaruhi mood dan perilaku anak, seperti menjadi mudah marah, cemas, sedih, atau hiperaktif.
Night terror mempengaruhi hampir 40 persen anak-anak, sedangkan orang dewasa memiliki persentase yang jauh lebih kecil. Betapapun menakutkannya, night terror biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Kebanyakan anak juga dapat mengatasi night terror ketika mereka sudah mulai memasuki masa remaja.
Night terror terlihat seperti mimpi buruk yang biasa dialami oleh orang-orang. Namun, dua kondisi ini sebenarnya berbeda. Dalam artikel kali ini, kami akan mengulas lebih lanjut tentang night terror yang dikutip dari laman sleepfoundation.org.
Night Terror dan Mimpi Buruk
Mimpi buruk adalah mimpi yang tidak menyenangkan atau menakutkan, yang menyebabkan tekanan emosional. Tidak seperti night terror, mimpi buruk biasanya terjadi selama tidur REM dan tidak melibatkan perilaku fisik atau vokal. Anda juga bisa mengingat detail atau perasaan mimpi buruk. Beberapa bahkan akan mengulangi mimpi tersebut.
Baik mimpi buruk dan night terror, dimulai pada masa kanak-kanak. Diperkirakan 10% hingga 50% anak usia 3 hingga 5 tahun mengalami mimpi buruk yang cukup parah hingga mengganggu orang tua atau pengasuhnya.
Sementara night terror dianggap sebagai kondisi yang kurang umum, tingkat prevalensi tidak didokumentasikan dengan baik. Secara umum, prevalensi pada anak-anak dilaporkan sekitar 1-6,5%. Namun, satu penelitian menemukan hingga 40% anak di bawah usia 5 tahun mengalami night terror.
Penyebab Night Terror
Seperti parasomnia lainnya, ada beberapa bukti bahwa night terror memiliki komponen genetik dan lebih mungkin terjadi pada individu yang memiliki riwayat keluarga parasomnia, khususnya orang tua atau saudara kandung.
Selain itu, orang yang memiliki gangguan tidur lain seperti asma nokturnal, apnea tidur obstruktif, sindrom kaki gelisah, atau refluks gastroesofagus memiliki risiko tinggi mengalaminya. Secara khusus, apnea tidur obstruktif (OSA), gangguan pernapasan, terjadi pada lebih dari setengah anak-anak yang dirujuk ke dokter karena teror tidur.
Meski kondisi yang dijelaskan di atas dapat mempengaruhi seseorang mengalami parasomnia, sejumlah faktor telah terbukti memicu kemunculannya, yaitu:
Penanganan Night Terror
Saat anak mengalami night terror, yang terbaik adalah tetap dekat dan memastikan bahwa mereka tidak jatuh atau melukai diri mereka sendiri. Namun, jangan mencoba membangunkan anak saat mengalami night terror. Ini dapat membuat episodenya berlangsung lebih lama atau memicu respons fisik yang dapat menyebabkan cedera. Namun umumnya, episode ini berlangsung sementara, dan anak Anda akan segera tertidur kembali.
Jika night terror terjadi berulang kali, pastikan kamar tidur anak Anda menjadi lingkungan yang aman dengan menyingkirkan barang-barang yang memiliki potensi bahaya dan mengamankan pintu serta jendela.
Pengobatan night terror
Sebagian besar anak dapat mengatasi kondisi ini secara alami seiring bertambahnya usia dan perkembangan sistem saraf mereka.
Meskipun night terror jarang terjadi, penting untuk mempertimbangkan hal-hal yang dapat meningkatkan kenyamanan tidur anak Anda. Kebiasaan tidur yang lebih baik, memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangannya, dan membangun rutinitas tidur yang sehat saat anak Anda tumbuh dewasa dapat mengurangi kemungkinan night terror.
Mengingat bahwa kurang tidur adalah pemicu night terror, maka, meningkatkan kualitas tidur adalah pendekatan umum yang dapat mengatasi night terror yang lebih sering.
Jika masalah medis adalah yang berkontribusi terhadap night terror, mengobati kondisi medis tersebut dapat memainkan peran integral dalam mengurangi dan/atau mengobati night terror. Dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat dipertimbangkan untuk anak-anak yang mengalami night terror yang persisten. Beberapa anak menanggapi pengobatan dengan obat-obatan seperti obat penenang dan antidepresan tertentu.
Perawatan Night Terror pada Remaja dan Dewasa
Remaja dan orang dewasa yang mengalami night terror berulang dapat bekerja sama dengan spesialis tidur yang dapat membantu mengidentifikasi apakah ada penyebab mendasar yang dapat diobati.
Seorang dokter atau spesialis tidur mungkin akan meminta Anda untuk membuat buku harian tidur, yang merupakan catatan kebiasaan tidur Anda dan bagaimana tidur memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Night terror, meskipun menakutkan, umumnya tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan pemahaman dan perhatian yang tepat dari orangtua.
Baca SelengkapnyaKetakutan anak terhadap hantu perlu disikapi secara tepat oleh orangtua dengan berbagai cara berikut.
Baca SelengkapnyaTidur bersama anak apakah sebenarnya berdampak baik atau buruk bagi psikologis mereka?
Baca SelengkapnyaMasalah tidur mungkin dialami siapa saja baik anak atau orang dewasa. Ketahui gejala dan masalahnya.
Baca SelengkapnyaBayi menangis tengah malam sering dikaitkan dengan hal mistis.
Baca SelengkapnyaMunculnya mimpi buruk di tengah malam yang membuat kita terbangun perlu diatasi secara tepat agar bisa kembali memejamkan mata.
Baca SelengkapnyaKetindihan merupakan kondisi ketika seseorang tidak mampu berbicara atau bergerak saat tidur atau bangun tidur.
Baca SelengkapnyaSimak penyebab anak tidur gelisah dan menangis beserta gejalanya berikut ini.
Baca Selengkapnya