Mimpi Basah adalah Ejakulasi yang Terjadi tanpa Rangsangan Seksual, Berikut Penjelasannya

Mimpi basah adalah ejakulasi atau orgasme saat tidur. Hal ini merupakan hal yang umum dan alami dalam masa pertumbuhan dan tidak perlu dikhawatirkan.

Rabu, 17 Jul 2024 13:34:00

Mimpi basah, atau yang secara medis dikenal sebagai emisi nokturnal, adalah fenomena di mana seorang individu mengalami ejakulasi spontan selama tidur.

Mimpi Basah adalah Ejakulasi yang Terjadi tanpa Rangsangan Seksual, Berikut Penjelasannya

Mimpi basah terjadi ketika seseorang mengalami ejakulasi atau orgasme saat tidur. Hal ini merupakan hal yang umum dan alami dalam masa pertumbuhan dan tidak perlu dikhawatirkan.

Mimpi basah bisa terjadi jika seseorang bermimpi tentang seks atau karena alasan lain. Mimpi basah disebut juga emisi nokturnal atau orgasme nokturnal.

Meskipun orang biasanya mengasosiasikan mimpi basah dengan remaja pria, mimpi basah bisa terjadi pada siapa saja, karena wanita juga bisa mengalami orgasme saat tidur.

Apa Itu Mimpi Basah?

Mimpi basah adalah ketika seseorang mengalami ejakulasi saat sedang tidur. Ini mungkin terjadi atau tidak terjadi saat orgasme. Orgasme sendiri adalah ketika kenikmatan seksual muncul dan kemudian hilang secara tiba-tiba.

Pada orang yang memiliki penis, ejakulasi adalah saat penis mengeluarkan air mani atau sperma. Ini membuat seseorang terbangun dengan pakaian atau selimut yang basah. Inilah yang menjadi asal mula istilah “mimpi basah”.

Meskipun orang dengan vulva biasanya tidak mengalami ejakulasi, mereka juga dapat mengalami orgasme saat tidur.

Apakah mimpi basah itu normal?

Ya, mimpi basah merupakan hal yang khas dan sangat umum terjadi. Dan perlu diingat bahwa ini bukan tanda penyakit atau seseorang telah melakukan kesalahan.

Mimpi basah sering kali dimulai saat pubertas dan dapat menjadi bagian transisi dari anak-anak ke dewasa. Mimpi basah adalah kejadian yang tidak disengaja, yang berarti seseorang tidak dapat mengendalikannya. Beberapa remaja mungkin mengalami mimpi basah secara teratur, sementara remaja lainnya mungkin tidak.

Tidak ada batasan jumlah mimpi basah yang harus dialami seseorang. Mimpi basah sering kali berkurang frekuensinya seiring bertambahnya usia, namun beberapa orang dewasa terkadang juga mengalaminya.

Apa Penyebab Mimpi Basah?

Saat tidur, aliran darah ke organ seksual Anda mungkin meningkat. Bagi pria, hal ini dapat menyebabkan ereksi. Ini adalah penyebab umum dari “morning wood” di mana Anda terbangun dengan kondisi penis yang ereksi, namun tanpa ejakulasi tetapi terkadang juga bisa dengan cairan pra-mani (“pre-cum”).

Mengutip dari verywellhealth.com, penyebab utama mimpi basah tidak diketahui, tetapi ada beberapa teori yang berkembang, diantaranya:

• Mimpi erotis: Mimpi erotis dapat menyebabkan orgasme bagi sebagian orang, meskipun itu bukan prasyarat.
• Lonjakan testosteron pada remaja: Mimpi basah dikaitkan dengan kadar testosteron yang tinggi. Testosteron, yang merupakan hormon seks utama pada pria, akan melonjak selama masa remaja hingga awal masa dewasa.
• Rangsangan pada alat kelamin: Ada kemungkinan gesekan pada alat kelamin saat tidur (seperti dengan sprei atau ketika Anda berbaring tengkurap) yang dapat menimbulkan rangsangan seksual yang tidak diinginkan. Hal ini mungkin menyebabkan terjadinya mimpi basah.

Mimpi basah juga dikaitkan dengan menonton TV. Sebuah penelitian menemukan bahwa remaja pria yang menonton televisi lebih dari tiga jam sehari lebih sering mengalami mimpi basah.

Penyebab emisi nokturnal pada wanita kurang jelas, sebagian karena mimpi basah pada wanita lebih sulit diidentifikasi karena kurangnya ejakulasi.

Apa yang harus dilakukan jika mengalami mimpi basah?

Orang yang mengalami mimpi basah tidak perlu khawatir. Mereka dapat mengikuti beberapa langkah sederhana ini untuk membersihkan:

• Lepaskan semua pakaian yang terkena air mani dan masukkan ke dalam keranjang cucian atau mesin cuci.

• Bersihkan penis atau area sekitarnya dengan air hangat dan sabun lembut. Jika seseorang tidak disunat, maka bersihkan juga area di bawah kulup.

• Keringkan dengan handuk bersih dan ganti dengan pakaian baru.

• Jika ada air mani di seprai, seseorang mungkin juga ingin mengganti alas tidurnya.

Jika seseorang terbangun dari mimpi basah di tengah malam, ia mungkin tidak bisa langsung membersihkan diri sepenuhnya.

Mengambil tisu pembersih mungkin berguna untuk menghilangkan air mani dari tubuh atau seprai sampai seseorang dapat mencucinya.

Mitos Seputar Mimpi Basah

Sayangnya, kondisi normal ini justru dikelilingi oleh mitos-mitos yang menyesatkan. Ada banyak mitos tentang mimpi basah. Meski hanya mitos, orang yang percaya mungkin akan mengalami kekhawatiran saat ia mimpi basah. Berikut beberapa contohnya:

Mitos #1: Mimpi basah menurunkan kekebalan tubuh seseorang
Beberapa orang percaya bahwa mimpi basah dan ejakulasi secara umum dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh seseorang. Namun, tidak ada bukti bahwa orgasme berdampak negatif terhadap kesehatan fisik. Faktanya, mimpi basah bisa menjadi pertanda fungsi seksual yang sehat.

Mitos #2: Mimpi basah menurunkan jumlah sperma
Mitos lainnya adalah mimpi basah menurunkan jumlah sperma seseorang. Ini tidak benar. Tubuh akan membuat sperma baru setelah seseorang berejakulasi. Baik mimpi basah maupun masturbasi tidak memiliki efek jangka panjang terhadap kesuburan.

Mitos #3: Mimpi basah adalah tanda frustrasi seksual
Mengalami mimpi basah bukanlah pertanda bahwa seseorang kurang berhubungan seks atau tidak bahagia dengan kehidupan seksnya.

Mitos #4: Mimpi basah selalu merupakan mimpi erotis
Mimpi basah sering dikaitkan dengan mimpi seksual atau erotis. Namun, hal ini tidak selalu terjadi. Seseorang bisa mengalami mimpi basah tanpa memimpikan aktivitas seksual.

Mitos #5: Masturbasi dapat mencegah mimpi basah
Meskipun beberapa orang merasa seringnya melakukan masturbasi mengurangi jumlah mimpi basah yang mereka alami, hal itu tidak menjamin seseorang tidak akan pernah mengalaminya.

Mitos #6: Mimpi basah akan mengecilkan penis Anda
Beberapa orang percaya bahwa mimpi basah memperkecil ukuran penis seseorang. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan ini. Tidak ada kondisi medis atau kejadian alami yang dapat menyebabkan penis mengecil.