Pertempuran Khe Sanh 21 Januari 1968, Sejarah Paling Kelam Bangsa Vietnam

Merdeka.com - Republik Sosialis Vietnam (Social Republik of Vietnam) atau lebih dikenal dengan nama Vietnam merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara dan memiliki bentuk wilayah yang memanjang di Semenanjung Indochina.

Sebelum mendeklarasikan kemerdekaan pada 2 September 1945, Vietnam memiliki sejarah yang panjang. Negara ini sebelumnya pernah dijajah oleh Kolonial Prancis pada tahun 1859. Salah satu tokoh terkenal dalam kemerdekaan Vietnam adalah Ho Chi Minh, di mana kemerdekaan Vietnam juga dideklarasikan olehnya.

Pendeklarasian tersebut membuat Prancis murka dan menandai dimulainya perang Indochina I yang berlangsung dari tahun 1946-1954. Sementara perang Indochina II berlangsung pada tahun 1964-1975.

Perang Vietnam ini ditandai dari pernyataan Ho Chi Minh untuk berperang melawan Vietnam Selatan dan sekutunya, Amerika Serikat pada tahun 1964. Selama perang Vietnam peristiwa yang paling kelam terjadi pada 21 Januari 1968 yakni pertempuran Khe Sanh.

Berikut ini informasi lengkapnya telah dirangkum merdeka.com melalui repository.umy.ac.id dan berbagai sumber lainnya pada Kamis, (20/01/2022).

Menyerang Sekutu Terlebih Dulu

Perang Vietnam ditandai dengan pernyataan Ho Chi Minh mengenai seruan untuk berperang melawan Vietnam Selatan dan sekutunya, Amerika Serikat pada tahun 1964. Pasca menyatakan perang, pemimpin komunis percaya bahwa kemenangan semakin dekat untuk diraih. Oleh karenanya mereka semakin meningkatkan kualitas militer untuk dapat menyerang musuh.

Saat itu, perjuang Vietnam Utara tidak sendirian, melainkan mereka mendapat respons positif dari pemimpin komunis China Mao Zedong. Ia bahkan berjanji untuk memasok lebih banyak senjata, tentara teknis, serta logistik untuk mendukung kualitas militer Vietnam Utara.

Dengan persenjataan yang memadai, tentara Viet Minh memiliki inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu. Peristiwa besar yang terjadi saat itu ialah serangan di Teluk Tonkin oleh tentara Viet Minh dan pejuang kemerdekaan lainnya terhadap kapal-kapal patroli angkatan laut milik Amerika Serikat.

Penyerangan Besar-Besaran Oleh Tentara Amerika Serikat

Setelah peristiwa di Teluk Tonkin, giliran Amerika Serikat untuk mengatur jalannya ‘permainan’. Pada tahun 1965, tentara Vietnam Selatan beserta Amerika Serikat melakukan penyerangan besar-besaran pertama melalui jalur laut. Kota sasaran penyerangan ialah Da Nang, kota yang berada di perbatasan antara utara dan selatan Vietnam.

Secara geografis, Da Nang terletak di garis pantai timur dan berbatasan langsung dengan Laut China Selatan. Tidak hanya itu, tentara Amerika Serikat juga berinisiatif untuk menutup jalur rahasia yang terdapat di dalam hutan.

Selama ini, jalur tersebut menjadi akses paling aman bagi tentara perjuangan Vietnam Utara menuju ke selatan. Strategi yang digunakan ialah dengan menyemprotkan senjata kimia (chemical weapon) atau senjata herbisida ke hutan lebat Vietnam. Hal ini bertujuan untuk merontokkan hutan dalam sekejap, sehingga tentara Viet Minh tidak memiliki jalur rahasia serta kamp militer yang terdapat di hutan dekat wilayah selatan.

Dua tahun berikutnya, pemimpin komunis di Hanoi semakin tidak sabar dengan kemajuan perang. Penyerangan di Da Nang menyebabkan pemimpin komunis mendesak tentara untuk bergerak cepat. Di satu sisi, mereka senang dengan kemampuan tentara Viet Minh dan pejuang lainnya dalam mempertahankan diri.

Namun disisi lain, musuh beserta sekutunya belum menunjukkan tanda-tanda menyerah. Hal ini semakin mendorong pemimpin komunis untuk mengambil langkah berani untuk melumpuhkan pemerintahan Saigon serta menghancurkan harapan Amerika Serikat memenangkan perang.

Pertempuran Khe Sanh

Pertempuran ini terjadi antara 21 Januari sampai 8 April 1968. Kejadiannya saat Perang Vietnam, pasukan Vietnam Utara lawan tentara AS. 

Mulanya pertempuran tersebut terjadi di antara dua bukit sebelah Barat Laut dari Khe Sanh. Kemudian keesokan harinya pasukan Vietnam Utara menyerbu desa Khe Sanh. Dengan menggunakan alteri jarak jauh mereka juga menyerang pangkalan di Khe Sanh.

Selama 66 hari pengepungan, pesawat AS menjatuhkan 5.000 bom setiap harinya, yang mana ledakan tersebut setara dengan bom atom Hiroshima di Jepang. Banyak pihak menilai bahwa pertempuran Khe Sanh banyak disorot oleh media sepanjang perang Vietnam.

Pertempuran Khe Sanh berlangsung hingga 8 April 1968. Dimenangkan oleh Vietnam Selatan dan AS. Jumlah korban resemi pertempuran Khe Sanh adalah 205 marinir tewas dan lebih dari 1.600 orang terluka. (mdk/nof)