3 Februari 1930 Partai Komunis Vietnam Dibentuk, Ini Sepak Terjangnya
Tujuan utama partai adalah untuk melawan penjajahan Prancis dan memperjuangkan kemerdekaan nasional.
Tujuan utama partai adalah untuk melawan penjajahan Prancis dan memperjuangkan kemerdekaan nasional.
3 Februari 1930 Partai Komunis Vietnam Dibentuk, Ini Sepak Terjangnya
Partai Komunis Vietnam adalah partai politik pendiri dan penguasa Republik Sosialis Vietnam. Partai Komunis Vietnam sepenuhnya menguasai pemerintahan serta mengendalikan negara, militer, dan media secara terpusat. Kekuasaan tertinggi Partai Komunis termaktub dalam Pasal 4 Konstitusi Vietnam.
Saat ini, yang menjabat sebagai ketua partai adalah Nguyễn Phú Trọng sebagai Sekretaris Jenderal Komite Pusat sekaligus Sekretaris Komisi Militer Pusat. Partai Komunis Vietnam dibentuk pada 3 Februari 1930. Berikut sejarah latar belakang pendiriannya.
-
Kenapa komunisme muncul? Komunisme lahir sebagai tanggapan terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi pada abad ke-19.
-
Kapan Indische Partij dibentuk? Indische Partij didirikan pada tahun 1912.
-
Kapan PPK dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kenapa Indische Partij dibentuk? Indische Partij didirikan dengan tujuan untuk melawan diskriminasi dan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap orang pribumi di Hindia Belanda.
-
Siapa yang cetak gol untuk Vietnam? Gol untuk Vietnam dicetak oleh Tien Linh Nguyen, sementara Thailand mencetak gol melalui Suphanat Mueanta dan Patrik Gustavsson.
Sekilas Tentang Partai Komunis Vietnam
Didirikan pada tahun 1930 oleh Hồ Chí Minh, Partai Komunis Vietnam menjadi partai yang berkuasa di Vietnam Utara pada tahun 1954 dan kemudian seluruh Vietnam setelah runtuhnya pemerintah Vietnam Selatan setelah jatuhnya Saigon pada tahun 1975.
Supremasi Partai Komunis Vietnam dijamin oleh Pasal 4 konstitusi nasional. Masyarakat Vietnam umumnya menyebut Partai Komunis Vietnam ini sebagai "Partai" (Đảng) atau "Partai kami" (Đảng ta).
Partai Komunis Vietnam dioganisir atas dasar sentralisme demokratis, sebuah prinsip yang dicetuskan oleh revolusioner Marxis Rusia Vladimir Lenin. Lembaga tertinggi partai adalah Kongres Nasional partai, yang memilih Komite Sentral.
Komite Sentral adalah badan tertinggi urusan partai di antara kongres partai. Setelah kongres partai, Komite Sentral memilih Politbiro dan Sekretariat, dan menunjuk Sekretaris Pertama, jabatan tertinggi partai.
Di sela-sela sesi Komite Sentral, Politbiro merupakan badan tertinggi dalam urusan partai. Namun, mereka hanya dapat melaksanakan keputusan berdasarkan kebijakan yang telah disetujui sebelumnya oleh Komite Sentral atau Kongres Nasional partai tersebut.
Pada tahun 2017, Politbiro ke-12 mempunyai 19 anggota. Pemimpin partai saat ini adalah Nguyễn Phú Trọng, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral dan Sekretaris Komisi Militer Pusat.
Sejarah Partai Komunis Vietnam
Partai Komunis Vietnam dibentuk pada 3 Februari 1930, dengan nama awal Partai Cộng sản Đông Dương (Partai Komunis Indochina). Saat itu, Vietnam masih merupakan bagian dari Indochina Prancis. Partai ini didirikan dengan tujuan utama untuk melawan penjajahan Prancis dan mendukung kemerdekaan nasional.
Pemimpin utama partai saat itu adalah Ho Chi Minh, revolusioner yang memiliki peran kunci dalam perjuangan kemerdekaan. Pada tahun 1941, Ho Chi Minh membentuk Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam (Viet Minh) sebagai aliansi yang melibatkan berbagai kelompok dan partai yang ingin mengusir penjajah Prancis.
Viet Minh berhasil mencapai kemenangan pada Pertempuran Dien Bien Phu pada tahun 1954, yang mengakhiri penjajahan Prancis di Vietnam. Setelah kemerdekaan, partai memainkan peran penting dalam pembentukan Republik Demokratik Vietnam di Utara pada tahun 1954, dengan Ho Chi Minh sebagai Presiden.
Sementara itu, di Selatan, terjadi ketegangan antara pemerintah Komunis Utara dan rezim non-komunis di Selatan, yang akhirnya memicu Perang Vietnam pada pertengahan 1950-an hingga 1975.
Partai Komunis Vietnam terlibat aktif dalam Perang Vietnam, bersekutu dengan Viet Cong (Front Pembebasan Nasional) di Selatan. Pada tahun 1975, pasukan komunis merebut Saigon (sekarang Ho Chi Minh City), menyatukan Vietnam di bawah pemerintahan komunis.
Setelah penyatuan, Partai memimpin upaya untuk merekonstruksi dan membentuk negara sosialis. Meskipun mengalami tantangan ekonomi, termasuk Perang Perbatasan Tiongkok-Vietnam pada tahun 1979, Vietnam terus mengalami pertumbuhan ekonomi dan pembukaan ke dunia internasional, meskipun Partai tetap menjaga kendali politiknya.
Sejak itu, Partai Komunis Vietnam terus menjadi kekuatan politik dominan di Vietnam, menghadapi berbagai tantangan dan perubahan dalam tatanan global dan regional.