Pesona Gua Coblong di Hutan Sukabumi, Saluran Air yang Pernah Jadi Tempat Persembunyian Pemberontak DI/TII
Goa ini tidak hanya berbentuk lurus, namun juga memiliki beberapa ruangan.

Gua ini tidak hanya berbentuk lurus, namun juga memiliki beberapa ruangan.

Pesona Gua Coblong di Hutan Sukabumi, Saluran Air yang Pernah Jadi Tempat Persembunyian Pemberontak DI/TII

Gua Coblong menjadi salah satu alternatif wisata alam yang dapat Anda dikunjungi di Sukabumi, Jawa Barat. Destinasi ini merupakan lorong yang dialiri air jernih yang dulu digunakan sebagai tempat persembunyian pada masa penjajahan Belanda.
Sebelum masa pandemi Covid-19, lokasi ini selalu ramai dikunjungi oleh pelancong dari luar daerah. Di tempat ini mereka menyusuri area dalam gua sepanjang sekitar 150 meter dan menikmati teduhnya kawasan hutan di sana.
Selain menawarkan keindahan alam, Gua Coblong juga menjadi saksi bisu beberapa peristiwa bersejarah.
Dialiri Air Jernih
Mengutip YouTube Pesona Alam Misteri, sejak dahulu Gua Coblong ini telah dialiri oleh alir yang jernih di kawasan itu.
Air akan mengalir menuju area pertanian di Kampung Kadupungur Kaler, RT/RW 25/09, Desa Undrus Binangun, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Untuk menelusuri gua tersebut, pengunjung akan diarahkan untuk tidak mengenakan sepatu karena alirannya cukup dalam.

Semakin Dalam Semakin Sempit
Bagi penyuka tantangan, gua ini cukup menarik karena pesona bagian dalamnya yang bikin penasaran.
YouTube Pesona Alam Misteri
Namun tetap hati-hati karena semakin dalam, gua akan cenderung menyempit. Pengunjung akan diminta membungkukkan badan agar tidak terbentur batu cadas.
Menurut cerita yang disampaikan di kanal YouTube tersebut, gua ini dipahat untuk menembus bukit dan dijadikan tempat persembunyian para pemberontak Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Terdapat Ruang Persembunyian
Gua ini tidak hanya berbentuk lurus, namun juga memiliki cabang-cabang ruangan di bagian dalamnya.
Ruangan-ruangan itu digunakan untuk bersembunyi para pemberontak Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dari kejaran pihak keamanan.
"Di dalam gua nampak ada lekukan seperti balai-balai yang bisa untuk orang duduk atau berbaring, konon di situlah para gerombolan beristirahat dan berlindung," kata Ketua Relawan Pelestari Cagar Budaya (RPCB) Yayasan Dapuran Kipahare Irman, mengutip Liputan6.

Jadi Lokasi Persembunyian DI/TII
Sementara itu, saksi hidup zaman pemberontakan DI/TII, Ejeh (75) mengatakan, walau sudah tersembunyi di dalam hutan, para pemberontak itu tetap saja berhasil ditangkap.
Terkadang tentara mengepung dari kedua lubang, sehingga pemberontak yang bersembunyi tak bisa berkutik.
“Sempat terdengar warga berteriak ada gerombolan tertangkap di Gua Coblong, tapi ga ada satupun yang berani melihat, karena takut ditandai dan kemudian dibunuh,” kata Ejeh.
Kembali Dibuka
Saat ini lokasi tersebut kembali dibuka untuk umum setelah sempat ditutup karena pandemi Covid-19.
Namun pengunjung diminta meminta izin terlebih dahulu kepada warga sekitar untuk berkunjung ke dalam Gua Coblong.
“Buat yang mau ke Gua Coblong, sebaiknya meminta izin terlebih dahulu ke orang-orang sekitar karena akan didampingi sebagai guide,” kata kreator video di kanal Pesona Alam Misteri.