Restoran di Tangerang Usung Konsep Langka, Ajak Pengunjung Berkebun hingga Membaca Buku
Di tempat ini, pengunjung tak sekedar menyantap hidangan karena pemilik menyediakan area berkebun, membaca buku dan aktivitas seru lainnya.
Di tempat ini, pengunjung tak sekedar menyantap hidangan karena pemilik menyediakan area berkebun, membaca buku dan aktivitas seru lainnya.
Restoran di Tangerang Usung Konsep Langka, Ajak Pengunjung Berkebun hingga Membaca Buku
Kota Tangerang memiliki banyak kafe dan tempat makan dengan keunikannya masing-masing.
Salah satu di antaranya bahkan mempunyai konsep yang langka, seperti yang diusung oleh Resto Pekarangan Rinati.
Di tempat ini, pengunjung tak sekedar menyantap hidangan karena pemilik menyediakan area untuk berkebun, membaca buku dan aktivitas menyenangkan lainnya.
-
Apa saja wisata alam yang ada di Tangerang? Meski berada di tengah area perkotaan, namun jangan salah. Tangerang juga memiliki tempat wisatanya yang berbasis alam. Salah satunya yakni Telaga Biru Cisoka ini.
-
Apa yang membuat Taman Bambu Tangerang unik? Taman Bambu merupakan salah satu ruang terbuka hijau berkonsep unik di Kota Tangerang, Banten. Penataannya dibuat sedemikian rupa, sehingga mirip pemandangan khas perdesaan walau lokasinya berada di tengah perkotaan.
-
Dimana taman kuliner Karangtalun dibangun? Pada tahun 2018, Dinas Perindragkop Kabupaten Bantul membangun taman kuliner di sisi barat lapangan. Pedagang yang sebelumnya berjualan di lapak lama dipersilakan untuk berjualan di tempat kuliner itu.
-
Apa keunikan Taman Pisang? Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan di sini, yakni duduk sambil menikmati rindangnya pepohonan dan berswafoto bersama pisang raksasa.
-
Di mana tempat makan rekuh Cianjur? Salah satu kedai yang menjajakan sajikan rekuh terdapat di warung Lotek Ci Poan, di jalan HOS Cokro Aminoto No.37, Muka, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
-
Apa keistimewaan Kebun Teh Liki? Mengutip dispar.sumbarprov.go.id, Kebun Teh Liki memiliki luas 2.025 hektare yang menjadi kebun dengan area terluas di dunia. Selain itu, kebun teh ini mampu menghasilkan 4.800 ton per tahunnya.
Tak hanya itu, karena resto juga menghadirkan suasana meneduhkan di tengah teriknya kota tersebut berupa kebun rindang yang bikin nyaman.
Pekarangan Rianti kiranya bisa jadi destinasi wisata kuliner yang menarik untuk dikunjungi ketika singgah di kota berjuluk benteng itu.
Berikut sisi menarik Resto Pekarangan Rinati yang unik
Hadirkan Suasana Bak di Rumah Sendiri
Suasana homey amat terasa saat pertama menginjakan kaki di Pekarangan Rinati.
Foto: tangerangkota.go.id
Nama pekarangan seolah cocok, karena sang pemilik berupaya menghadirkan suasana khas halaman rumah sendiri.
Ada ratusan jeni tumbuhan yang ditanam di halaman resto, dengan konsep kebun yang teduh dan sejuk sehingga membuat nyaman siapapun yang datang.
“Sudah ada sejak tahun 2017-an, Pekarangan Rinati saat ini sudah mulai banyak dikenal bahkan dikunjungi oleh lintas kalangan usia,” ujar Owner Pekarangan Rinati, Rinati, mengutip tangerangkota.go.id, Rabu (10/7).
Lakukan Aktivitas Produktif Sembari Menunggu Pesanan
Menunggu pesanan biasanya hanya diisi dengan berselancar di media sosial ataupun mengobrol. Namun di tempat ini, pengunjung bisa melakukan aktivitas produktif seperti membaca buku maupun berkebun.
Konsep yang diusung Rinati memang unik, yakni mengizinkan konsumen restoran untuk bercocok tanam maupun membaca berbagai koleksi buku baik fiksi dan non fiksi. Desain yang mirip perpustakaan mini dijamin akan membuat siapapun betah untuk berlama-lama.
“Resto kecil (Pekarangan Rinati) ingin mengajak pengunjung yang datang itu tidak hanya menikmati menu-menu di sini, melainkan dapat sekaligus berkebun, membaca di perpus, sampai workshop-workshop yang sering diadakan,” tambahnya.
Ajak Pengunjung Rawat Lingkungan
Bukan sekedar restoran adalah jargon yang dibawa Pekarangan Rinati, karena tempat ini juga membawa misi soal lingkungan.
Sang owner mengajak masyarakat untuk mengumpulkan minyak jelantah agar tidak terbuang sia-sia.
Lalu di kebun juga terdapat lubang komposter untuk mengolah sisa limbah sayur, termasuk mengenalkan cara merawat tanaman agar mudah dibudidayakan.
Konsepnya mudah dipraktikkan di rumah, karena di media sosial mereka menjelaskannya secara detail.
Menu Lodeh Jadi Andalan
Jika kebanyakan restoran menghadirkan menu modern, namun di kedai ini justru menu tradisional yang diunggulkan. Sayur lodeh jadi hidangan yang wajib dicicipi di resto ini.
Kuahnya kental, dengan rasa gurih yang dihasilkan dari perebusan lama ikan teri dan bumbu sebagai penyedap alami. Sebab, resto ini tidak menggunakan MSG sehingga hanya mengandalkan hasil rebusan rempah dan ikan yang lama sebagai penyedap.
Menu sayur lodeh ala Kedai Rinati.
Semakin khas karena lodehnya menggunakan rebung yang diiris tipis, sehingga menambah kuat rasa tradisional yang didapatkan dari kebun sendiri alias from garden to table.
Di luar itu, tersedia menu mangun, ayam rempah, sampai kopi kekinian yang dibandrol dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp15-40 ribu rupiah saja.
Buka Jam 10-18 Sore
Jam operasional kedai ini dimulai setiap hari, kecuali hari Selasa mulai pukul 10 pagi hingga 18 petang.
Foto: owner, Rinati
Rinati turut fokus mengangkat menu tradisional yang jarang ditemui di tempat makan lainnya, sehingga kedai ini memiliki daya tarik yang sayang untuk dilewatkan.
“Kami juga fokus mengangkat menu makanan lokal yang jarang ditemui di resto pada umumnya, bahkan kami juga mempunyai menu khusus yang dipanen dari kebun di sekeliling ini, sehingga tidak hanya suasananya yang beda, sensasi menunya juga sangat unik pastinya,” tambah Rinati