Sejarah Makam Mewah San Diego Hills, Bermula dari Pemilik yang Ingin Dekat Orang Tua
Merdeka.com - San Diego Hills Memorial Park menjadi area permakaman yang terkenal di Indonesia. Banyak kalangan petinggi yang memilih memakamkan anggota keluarganya di lokasi yang secara geografis terletak di Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang itu. Belakangan, TPU tersebut tengah viral karena memiliki harga yang fantastis.
Melansir laman San Diego Hills, area permakaman tersebut memiliki landscape yang indah dan modern dengan sederet fasilitas penunjang. Para pesohor juga banyak yang dimakamkan di lokasi tersebut, salah satunya artis Ashraf Sinclair.
Diketahui, awal pendirian San Diego Hills merupakan inisiatif dari keluarga Mochtar Riady, pendiri Lippo Group yang menginginkan area permakaman nyaman dan dekat dengan tempat tinggalnya di Jawa Barat.
-
Kenapa suami Diah pilih lokasi di Jimbaran? 'Namun, suami saya memilih lokasi di Jimbaran yang sedikit lebih tinggi, sehingga kami dapat melihat pemandangan ke bawah dari bukit, dan pemandangannya sangat indah,' katanya.
-
Mengapa Rivdo memulai bisnis ini? Awalnya, The Alchemist berdiri karena dorongan kondisi ketika pandemi melanda. Melihat pasar sparepart motor yang sangat luas, karena hampir semua orang punya motor, kami berusaha memanfaatkan peluang bisnis tersebut dengan menjual segala jenis baut dan mur sepeda motor dari segala jenis merk,“ katanya, mengutip laman Pemkot Tangerang.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka rumah dinas? Chacha mengaku terinspirasi oleh Istana Kepresidenan di Bogor yang juga dibuka untuk umum.
-
Siapa yang mendirikan vila tersebut? Kemungkinan besar salah satu bangunan di kompleks ini memiliki beberapa tingkat.
-
Siapa pemilik awal rumah ini? Awalnya, rumah ini merupakan milik keturunan Han Kikko, mantan Kapitein derChineezen Pasuruan pada tahun 1771-1794.
-
Di mana Gipo memulai bisnisnya? Tinggal di kawasan bisnis yang berkembang sejak zaman Majapahit itu, Sagipoddin memiliki etos kewiraswastaan tinggi.
Berikut ulasan selengkapnya, yang dirangkum Merdeka, Jumat (3/6)
Ingin Dekat dengan Sang Orang Tua
Orang tua Mochtar Riady sebelumnya dimakamkan di wilayah Malang, Jawa Timur tahun 2000 silam. Lokasi yang terbilang jauh, membuat dirinya kerap merasa lelah untuk berziarah di usianya yang memasuki 70 tahun saat itu. Dari situ, Ia berinisiatif memindahkan makam orang tuanya ke lahan pribadi di dekat Tol Karawang Barat Km 46.
Ketika itu luas lahannya mencapai 350 Ha, dengan kondisi yang cukup nyaman dan tidak menyeramkan seperti makam sebelumnya.
Alasan lain mengapa ia ingin memindahkan makam kedua orang tuanya adalah karena TPU yang digunakan cukup memberikan suasana yang seram dan menakutkan. Hal ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada diri Mochtar Riady.
Didirikan Tahun 2000 dan Diresmikan 7 Tahun Kemudian
Awal tahun 2000-an sang pendiri Lippo Grup ini pun memindahkan makam kedua orang tuanya ke lahan yang saat ini menjadi San Diego Hills. Berdasar pengalaman pribadinya, Mochtar Riady pun terpikirkan bahwa tidak ada salahnya jika ia membangun area permakaman yang indah dan cantik, jauh dari kesan seram dan menakutkan.
Dari ide ini akhirnya San Diego Hills resmi dibuka di tahun 2007, sebagai salah satu memorial park terbesar di Indonesia dan terinspirasi dari permakaman di Amerika Serikat bernama Foret Lawn Memorial Park.
"Konsep dan juga desain San Diego Hills terinspirasi dari permakaman yang ada di Amerika Serikat, yaitu Forest Lawn Memorial Park." tulis laman San Diego Hills.
Hilangkan Nuansa Seram dengan Konsep Wisata
Tujuan pembangunan San Diego Hills Memorial Park sendiri adalah untuk mengubah kesan permakaman yang sebelumnya seram, menjadi damai, aman, dan nyaman bagi keluarga yang akan berziarah.
Selain itu, dengan konsep permakaman yang cantik ini orang yang datang berziarah juga sekaligus bisa menghibur hati dengan berwisata di area sekitar permakaman.
Adapun sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengunjung yakni chapel, musala, restoran, kolam renang, tempat bermain anak, danau, hingga landasan helikopter.
Disediakannya fasilitas super lengkap ini diharapkan mampu membawa suasana yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kedukaan dan kesedihan keluarga yang ditinggalkan.
Jadi Makam Komersial
Pendirian lokasi tersebut sebelumnya juga tidak bisa dilepaskan dari campur tangan keluarga Riady lain, yakni James Riady. Jameslah yang kemudian mengadopsi konsep dari permakaman di Amerika yang terlihat damai dan nyaman.
Sebelum diputuskan menjadi makam komersial, sempat dilakukan riset mendalam termasuk melakukan survey pasar untuk mengetahui minat masyarakat.
Dari hasil riset dan survey pasar itulah pihak San Diego Hills merumuskan harga permakaman untuk diperkenalkan dan dipasarkan ke kalangan umum. Saat ini lokasi tersebut telah menjadi tempat permakaman umum dengan berbagai pilihan pemakaman sesuai kebutuhan.
Harga Pemakaman di San Diego Hills
Kuburan di San Diego Hills memiliki beberapa tipe. Untuk single burial, harganya Rp96.650.000 sudah termasuk dengan biaya pemakaman. Kemudian tipe semi private harganya Rp550 juta dan tipe private estate mencapai Rp1 miliar.
Untuk tipe itu, makam memiliki desain yang bagus dan tertata. Terdapat pula tangga untuk menuju ke area pusara sehingga memunculkan kesan 'private' sesuai dengan namanya.
Terakhir, terdapat tipe tertinggi dan termahal yakni pavilion. Disebutkan harga untuk tipe ini berada di angka Rp2,8 miliar.
Makam ini terlihat begitu mewah dengan bangunan layaknya 'teras rumah' sehingga membuat makam terasa sejuk dan teduh. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko selalu berkunjung ke makam Mbah Angling saat pulang kampung.
Baca SelengkapnyaPenampakan sebuah makam belum lama ini berhasil mencuri perhatian publik. Menariknya, di samping makam mendiang Andhi terdapat sebuah masjid megah.
Baca SelengkapnyaSelain berbisnis Darma juga memiliki minat dalam dunia balap.
Baca SelengkapnyaJuru Kunci Astana Giribangun mengungkapkan sederet jenderal TNI yang sering berziarah ke makam Soeharto.
Baca SelengkapnyaDi kota Madiun terdapat sebuah kediaman yang terkenal, yaitu rumah Gilga Sahid. Rumah ini terletak di kampung halamannya,
Baca SelengkapnyaSimak potret transformasi rumah Gilga Sahid suami Happy Asmara di Madiun yang kini sudah jadi.
Baca SelengkapnyaSimak potret transformasi rumah Gilga Sahid suami Happy Asmara di Madiun yang kini sudah jadi.
Baca SelengkapnyaSetiap Rabu, rumah yang persis istana ini digunakan untuk pengajian umum
Baca SelengkapnyaPasutri crazy rich Belanda ini dimakamkan di tengah-tengah perkebunan yang dikelilingi perbukitan indah. Bangunan makam yang megah mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaSaat ini jejak keberadaan makam Belanda di Kampung Recosari hampir hilang tak bersisa
Baca SelengkapnyaIa tak ingin warga yang sedih kehilangan orang tersayang masih harus berjuang beli tanah makam.
Baca Selengkapnya