Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Makam Mewah San Diego Hills, Bermula dari Pemilik yang Ingin Dekat Orang Tua

Sejarah Makam Mewah San Diego Hills, Bermula dari Pemilik yang Ingin Dekat Orang Tua Makam San Diego Hills Karawang. ©2022 Laman resmi San Diego Hills/Merdeka.com

Merdeka.com - San Diego Hills Memorial Park menjadi area permakaman yang terkenal di Indonesia. Banyak kalangan petinggi yang memilih memakamkan anggota keluarganya di lokasi yang secara geografis terletak di Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang itu. Belakangan, TPU tersebut tengah viral karena memiliki harga yang fantastis.

Melansir laman San Diego Hills, area permakaman tersebut memiliki landscape yang indah dan modern dengan sederet fasilitas penunjang. Para pesohor juga banyak yang dimakamkan di lokasi tersebut, salah satunya artis Ashraf Sinclair.

Diketahui, awal pendirian San Diego Hills merupakan inisiatif dari keluarga Mochtar Riady, pendiri Lippo Group yang menginginkan area permakaman nyaman dan dekat dengan tempat tinggalnya di Jawa Barat.

Berikut ulasan selengkapnya, yang dirangkum Merdeka, Jumat (3/6)

Ingin Dekat dengan Sang Orang Tua

Orang tua Mochtar Riady sebelumnya dimakamkan di wilayah Malang, Jawa Timur tahun 2000 silam. Lokasi yang terbilang jauh, membuat dirinya kerap merasa lelah untuk berziarah di usianya yang memasuki 70 tahun saat itu. Dari situ, Ia berinisiatif memindahkan makam orang tuanya ke lahan pribadi di dekat Tol Karawang Barat Km 46.

Ketika itu luas lahannya mencapai 350 Ha, dengan kondisi yang cukup nyaman dan tidak menyeramkan seperti makam sebelumnya.

Alasan lain mengapa ia ingin memindahkan makam kedua orang tuanya adalah karena TPU yang digunakan cukup memberikan suasana yang seram dan menakutkan. Hal ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada diri Mochtar Riady.

Didirikan Tahun 2000 dan Diresmikan 7 Tahun Kemudian

Awal tahun 2000-an sang pendiri Lippo Grup ini pun memindahkan makam kedua orang tuanya ke lahan yang saat ini menjadi San Diego Hills. Berdasar pengalaman pribadinya, Mochtar Riady pun terpikirkan bahwa tidak ada salahnya jika ia membangun area permakaman yang indah dan cantik, jauh dari kesan seram dan menakutkan.

Dari ide ini akhirnya San Diego Hills resmi dibuka di tahun 2007, sebagai salah satu memorial park terbesar di Indonesia dan terinspirasi dari permakaman di Amerika Serikat bernama Foret Lawn Memorial Park.

"Konsep dan juga desain San Diego Hills terinspirasi dari permakaman yang ada di Amerika Serikat, yaitu Forest Lawn Memorial Park." tulis laman San Diego Hills.

Hilangkan Nuansa Seram dengan Konsep Wisata

Tujuan pembangunan San Diego Hills Memorial Park sendiri adalah untuk mengubah kesan permakaman yang sebelumnya seram, menjadi damai, aman, dan nyaman bagi keluarga yang akan berziarah.

Selain itu, dengan konsep permakaman yang cantik ini orang yang datang berziarah juga sekaligus bisa menghibur hati dengan berwisata di area sekitar permakaman.

Adapun sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengunjung yakni chapel, musala, restoran, kolam renang, tempat bermain anak, danau, hingga landasan helikopter.

Disediakannya fasilitas super lengkap ini diharapkan mampu membawa suasana yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kedukaan dan kesedihan keluarga yang ditinggalkan.

Jadi Makam Komersial

Pendirian lokasi tersebut sebelumnya juga tidak bisa dilepaskan dari campur tangan keluarga Riady lain, yakni James Riady. Jameslah yang kemudian mengadopsi konsep dari permakaman di Amerika yang terlihat damai dan nyaman.

Sebelum diputuskan menjadi makam komersial, sempat dilakukan riset mendalam termasuk melakukan survey pasar untuk mengetahui minat masyarakat.

Dari hasil riset dan survey pasar itulah pihak San Diego Hills merumuskan harga permakaman untuk diperkenalkan dan dipasarkan ke kalangan umum. Saat ini lokasi tersebut telah menjadi tempat permakaman umum dengan berbagai pilihan pemakaman sesuai kebutuhan.

Harga Pemakaman di San Diego Hills

Kuburan di San Diego Hills memiliki beberapa tipe. Untuk single burial, harganya Rp96.650.000 sudah termasuk dengan biaya pemakaman. Kemudian tipe semi private harganya Rp550 juta dan tipe private estate mencapai Rp1 miliar.

Untuk tipe itu, makam memiliki desain yang bagus dan tertata. Terdapat pula tangga untuk menuju ke area pusara sehingga memunculkan kesan 'private' sesuai dengan namanya.

Terakhir, terdapat tipe tertinggi dan termahal yakni pavilion. Disebutkan harga untuk tipe ini berada di angka Rp2,8 miliar.

Makam ini terlihat begitu mewah dengan bangunan layaknya 'teras rumah' sehingga membuat makam terasa sejuk dan teduh. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mantan Panglima TNI Sering Ziarah ke Makam Mbah Angling Setiap Pulang Kampung, Sosok Disebut Legenda Desa
Mantan Panglima TNI Sering Ziarah ke Makam Mbah Angling Setiap Pulang Kampung, Sosok Disebut Legenda Desa

Mantan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko selalu berkunjung ke makam Mbah Angling saat pulang kampung.

Baca Selengkapnya
Potret Makam Irjen Pol Andhi Hartoyo Samping Masjid yang Megah Milik Keluarga Suasananya Adem dan Asri
Potret Makam Irjen Pol Andhi Hartoyo Samping Masjid yang Megah Milik Keluarga Suasananya Adem dan Asri

Penampakan sebuah makam belum lama ini berhasil mencuri perhatian publik. Menariknya, di samping makam mendiang Andhi terdapat sebuah masjid megah.

Baca Selengkapnya
Gurita Bisnis Darma Mangkuluhur, Cucu Soeharto yang Sempat Viral di Media Sosial
Gurita Bisnis Darma Mangkuluhur, Cucu Soeharto yang Sempat Viral di Media Sosial

Selain berbisnis Darma juga memiliki minat dalam dunia balap.

Baca Selengkapnya
Sering Dikunjungi Para Jenderal TNI, Ini Kondisi Makam Soeharto di Lereng Lawu
Sering Dikunjungi Para Jenderal TNI, Ini Kondisi Makam Soeharto di Lereng Lawu

Juru Kunci Astana Giribangun mengungkapkan sederet jenderal TNI yang sering berziarah ke makam Soeharto.

Baca Selengkapnya
Potret Transformasi Rumah Gilga Sahid di Madiun, Luas Dua Lantai dan Mewah
Potret Transformasi Rumah Gilga Sahid di Madiun, Luas Dua Lantai dan Mewah

Di kota Madiun terdapat sebuah kediaman yang terkenal, yaitu rumah Gilga Sahid. Rumah ini terletak di kampung halamannya,

Baca Selengkapnya
Transformasi Luar Biasa, Rumah Gilga Sahid di Madiun yang Kini Berubah Menjadi 'Desa' Milik Keluarga
Transformasi Luar Biasa, Rumah Gilga Sahid di Madiun yang Kini Berubah Menjadi 'Desa' Milik Keluarga

Simak potret transformasi rumah Gilga Sahid suami Happy Asmara di Madiun yang kini sudah jadi.

Baca Selengkapnya
Transformasi Luar Biasa! Ini Deretan  Potret Rumah Gilga Sahid di Madiun yang Kini Menjadi 'Desa' Keluarga
Transformasi Luar Biasa! Ini Deretan Potret Rumah Gilga Sahid di Madiun yang Kini Menjadi 'Desa' Keluarga

Simak potret transformasi rumah Gilga Sahid suami Happy Asmara di Madiun yang kini sudah jadi.

Baca Selengkapnya
Rumahnya Bak Istana Klasik Megah, Intip Profil Keluarga Crazy Rich Sidoarjo yang Dikenal Dermawan
Rumahnya Bak Istana Klasik Megah, Intip Profil Keluarga Crazy Rich Sidoarjo yang Dikenal Dermawan

Setiap Rabu, rumah yang persis istana ini digunakan untuk pengajian umum

Baca Selengkapnya
Potret Makam Pasutri Crazy Rich Belanda di Kota Batu, Berdiri Megah di Tengah Perkebunan Dikelilingi Perbukitan Indah
Potret Makam Pasutri Crazy Rich Belanda di Kota Batu, Berdiri Megah di Tengah Perkebunan Dikelilingi Perbukitan Indah

Pasutri crazy rich Belanda ini dimakamkan di tengah-tengah perkebunan yang dikelilingi perbukitan indah. Bangunan makam yang megah mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kampung Recosari Boyolali, Ini Potretnya
Menelusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kampung Recosari Boyolali, Ini Potretnya

Saat ini jejak keberadaan makam Belanda di Kampung Recosari hampir hilang tak bersisa

Baca Selengkapnya
Nenek Ini Pilih Wakafkan Tanah Berharga Miliaran Rupiah untuk Pemakaman Umum, Motivasinya Bikin Haru
Nenek Ini Pilih Wakafkan Tanah Berharga Miliaran Rupiah untuk Pemakaman Umum, Motivasinya Bikin Haru

Ia tak ingin warga yang sedih kehilangan orang tersayang masih harus berjuang beli tanah makam.

Baca Selengkapnya