Potret Rumah Crazy Rich Era 1970-an di Pasuruan, Dulunya Juragan Beras hingga Opium
Keluarga ini jadi kesayangan pemerintah Hindia Belanda.
Keluarga ini jadi kesayangan pemerintah Hindia Belanda.
Potret Rumah Crazy Rich Era 1970-an di Pasuruan, Dulunya Juragan Beras hingga Opium
Salah satu bangunan termegah di Kabupaten Pasuruan ini menyimpan cerita sejarah yang menarik. Bangunan yang kini dikenal sebagai Hotel Daroessalam ini dulunya milik keluarga crazy rich kesayangan Belanda.
(Foto: Google Maps Alfan Nur Ihsan)
-
Siapa Crazy Rich asal Medan? Sosok Crazy Rich asal Medan itu bernama Sukanto Tanoto.
-
Siapa yang disebut sebagai 'crazy rich' dari Banyuwangi? Siapa sebenarnya Dio Arli yang disebut sebagai salah satu 'crazy rich' dari Banyuwangi?
-
Apa tempat wisata di Pasuruan yang dikenal dengan sejarah? Candi ini merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Singasari yang dibangun pada abad ke-13.
-
Siapa pemilik Rumah Bersejarah itu? Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Siapa Crazy Rich Tulungagung yang sukses berbisnis rokok? Salah seorang crazy rich kelahiran Tulungagung ini punya kisah hidup yang inspiratif. Kesuksesannya menjadi pebisnis rokok tidak datang tiba-tiba. Ia pernah menjadi pembantu saat usianya masih belia.
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
Kesayangan Belanda
Awalnya, rumah ini merupakan milik keturunan Han Kikko, mantan Kapitein der
Chineezen Pasuruan pada tahun 1771-1794. Keluarga Han merupakan salah satu keluarga konglomerat di Pasuruan yang diberi keistimewaan dalam bidang
perdagangan dan pajak oleh
Pemerintah Hindia Belanda.
Mereka menguasai perdagangan hasil bumi seperti beras dan
tebu. Selain itu, Pemerintah Hindia Belanda juga menunjuk keluarga ini untuk mengatur tata niaga opium.
(Foto: Freepik)
Arsitektur Rumah
Keluarga Han hidup dalam budaya Cina, Jawa, dan Eropa. Ketiga budaya itu jadi inspirasi membangun hunian keluarga. Hasilnya, muncullah arsitektur unik yang tidak bisa ditemukan di daerah lain. Bangunan ini menunjukkan hasil akulturasi budaya yang padu dan serasi.
(Foto: Dok. Hotel Daroessalam)
Beralih Kepemilikan
Pada tahun 1938, rumah ini dibeli seorang saudagar Arab asal Yaman bernama Muhammad Thalib. Hingga kini, masih dimiliki dan dikelola oleh keluarga bin Thalib.
Keluarga Bin Thalib mengubah altar sembah pemilik sebelumnya dengan penambahan kaligrafi "Allah" dan menghilangkan ukiran kepala naga pada tiang altar tersebut.
(Foto: Dok. Hotel Daroessalam)
Selain itu, pada bagian atap depan bangunan juga ditambahkan kaligrafi Arab dan aksara latin berbunyi "DAROESSALAM", artinya rumah yang terbuka untuk semua orang
(Foto: Google Maps DWI PRSITIYANTI)
Cagar Budaya
Beberapa ahli Rumah Daroessalam sebagai
Chinese Architecture of Pasuruan. Bangunan ini jadi bukti kejayaan Kota Pasuruan sebagai Kota Bandar di Timur Jawa pada masa lampau. Mengutip Instagram @disbudparjatimprov, pada 2021 lalu, Rumah Daroessalam ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya.