Sejarah Tjipetir, Lempeng Gutta Perca Asal Sukabumi yang Pernah Gegerkan Eropa
Merdeka.com - Tjipetir merupakan sebuah desa di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi yang memproduksi lempeng lentur gutta perca (getah perca) dan diekspor ke berbagai negara di dunia di masa lalu.
Bahkan balok karet persegi tersebut di awal abad ke-19 sempat menjadi primadona di pangsa pasar dunia lantaran kegunaannya yang beragam.
Satu Satunya di Dunia
-
Bagaimana pempek menjadi populer? Hingga akhirnya, Apek mengolah ikan hasil tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung. Ia kemudian menjual makanan hasil olahannya itu yang belum diberi nama.
-
Dimana pempek berasal? Sejarah pempek bermula dari seorang pria keturunan Tionghoa yang biasa dipanggil Apek. Pria yang tinggal di pinggiran sungai Musi itu berusaha memanfaatkan sumber daya ikan yang melimpah.
-
Dimana pempek pertama kali ditemukan? Menurut buku berjudul Pempek Palembang Makanan Tradisional dari Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, diperkirakan kuliner ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, yaitu sekitar abad ke-7 masehi.
-
Siapa penemu ledre pisang? Ledre pisang pertama kali dibuat oleh Mak Min Tjie, seorang perempuan keturunan Tionghoa yang hidup pada masa penjajahan. Menurut cerita yang dituturkan oleh Ny. Seger, putri Mak Min Tjie, ledre pisang mulai dibuat sekitar tahun 1932, ketika Mak Min Tjie berusia 14 tahun.
-
Kenapa pempek lenggang populer? Dengan rasa yang lezat dan proses pembuatannya yang relatif sederhana, pempek lenggang merupakan pilihan yang tepat untuk dinikmati bersama keluarga dan teman-teman.
-
Kenapa pempek populer? Makanan ini pun memiliki banyak varian yang disukai oleh masyarakat.
Sisa kejayaan pabrik gutta perca Tjipetir©2020 merdeka.com/al amin
Banyak sumber yang mengatakan jika getah perca dari pohon Palaquium Gutta yang ada di Desa Cipetir merupakan tanaman asli Indonesia.
Disebutkan juga dalam laman Good News From Indonesia, jika pabrik gutta perca yang berada di Kecamatan Kaduampit merupakan satu satunya pabrik di dunia yang memproduksi bahan tersebut sejak tahun 1885.
Permintaan Tinggi
Lempeng Tjipetir
©facebook.com/TjipetirMystery
Biasanya lempeng gutta perca digunakan sebagai bahan dasar dalam melapisi kabel, bola golf, lapisan gifsum untuk cidera tulang hingga pembuatan gigi palsu dan berbagai bahan kebutuhan rumah tangga di era 1800-an.
Kabarnya Tjipetir juga pernah memproduksi lempeng getah perca untuk kebutuhan insulasi kabel bawah laut sepanjang 184.000 mil di sekitar pantai di Amerika, Eropa, Asia hingga Semenanjung Afrika.
Sejak saat itu, pemerintah Belanda melalui anak usahanya Perkebunan Hindia Belanda mulai mengembangkan perkebunan karet guna memenuhi kebutuhan getah perca di masa perang dunia ke II.
Menggegerkan Eropa
Lempeng Tjipetir yang mengapung dan ditemukan oleh warga Eropa
©2020 Merdeka.com
Di tahun 2012, di benua Eropa pernah heboh lantaran banyak ditemukan lempengan berbentuk talenan dan bertuliskan Tjipetir yang mengambang di seluruh kawasan pantai Inggris dan Eropa. Salah satu penemunya adalah Tracey Williams.
Saat itu Ia sedang mendampingi anaknya untuk berlibur di kawasan Pantai Newquay, Cornwall, Inggris. Ketika itu Tracey menemukan benda berbentuk persegi dengan tulisan Tjipetir di bagian tengahnya.
Bahkan setelah ia mempublikasi penemuan tersebut di media sosial, hingga 2013 masyarakat dari negara Eropa lain seperti Shetland, Channel Islands, Jerman, Swedia, Denmark, Norwegia, Perancis, Belanda, Spanyol, dan Skotlandia juga menghubungi dirinya dengan penemuan benda serupa.
Berdasarkan riset yang ia temukan dan kecocokan data dari masyarakat lain yang menemukan benda serupa, ia menyimpulkan bahwa Tjipetir yang ia temukan merupakan produk dari Desa Cipetir, Sukabumi yang pernah diangkut oleh beberapa kapal besar seperti Titanic dan Miyazaki Maru asal Jepang sebagai komoditas ekspor di masa lalu.
Tjipetir Era Sekarang
Dilansir dari laman Liputan6, saat ini pabrik tersebut masih beroprasi di bawah naungan PTPN Nusantara VIII, Sukamaju, Sukabumi dan memiliki 30 an orang karyawan.
Namun karena permintaan yang terus turun perusahaan dengan merek dagang Cipetir (tanpa ejaan lama) tersebut hanya memproduksi sesekali waktu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran Tjipetir sempat menggegerkan dunia. Apa sih sebenarnya benda ini?
Baca SelengkapnyaKerupuk emping melinjo di sini punya ciri khas tersendiri yakni renyah, gurih, beraroma sedap, dan menyehatkan.
Baca SelengkapnyaSalah satu komoditas kebanggaan Indonesia ini sudah berhasil tembus pasar Eropa dan terdaftar di European Commission.
Baca SelengkapnyaDi balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca SelengkapnyaDahulu terdapat kapal yang membawa hingga 5.000 pikul lada dari Cirebon
Baca SelengkapnyaLebih dari 30 tahun berjualan, warung rujak cingur ini tak pernah sepi pembeli
Baca SelengkapnyaTembakau Jember yang terkenal kualitasnya bisa digunakan untuk pembalut, pengikat, hingga isi ceruutu
Baca SelengkapnyaKebutuhan pasar ekspor bisa dipenuhi secara kontinu karena stok petai masih cukup melimpah.
Baca SelengkapnyaSate ini sudah terkenal hingga Istana Negara menjadi menu favorit Presiden Soeharto dan Presiden Habibie pada masanya.
Baca SelengkapnyaKetenaran combro ini pun bahkan sudah sampai ke negeri Belanda.
Baca SelengkapnyaOleh-oleh khas Cirebon tak selalu kerupuk melarat ataupun sirup Tjampolay, tapi salah satnya ada yang mirip bakpia namun jarang diketahui
Baca SelengkapnyaTernyata begini lho perjalanan pempek sejak pertama kali ditemukan hingga menjadi kuliner favorit di tanah air.
Baca Selengkapnya