Tak Hanya di Ponorogo, Intip Keunikan Reog Sunda yang Mulai Terlupakan
Merdeka.com - Selama ini Jawa Barat dikenal sebagai salah satu daerah dengan tradisi khasnya yang unik dan beragam. Berdasarkan data dari publikasi Kemdikbud di tahun 2018, setidaknya terdapat 1.165 kesenian yang tercatat.
Salah satu di antaranya adalah Reog Sunda. Tentu tradisi Reog sudah berkembang lawas di Parahyangan sejak dahulu kala. Kesenian tersebut awalnya merupakan sebuah tari-tarian yang kerap dimainkan untuk menyebarkan Agama Islam.
“Pada zaman dahulu Reog sudah berkembang dalam rangka mengibarkan agama islam, hingga tahun 1965 yang mulai terjadi huru hara sampai tahun 1970 an aktivitasnya kian berkurang” kata Endang Tariana, selaku ketua Paguyuban Seni Reog Jawa Barat, seperti dikutip dari kanal Ismail Fahmi (19/11).
-
Bagaimana kesenian Reak Dogdog dimainkan? Kesenian ini banyak disukai karena riuh tetabuhan musik Sunda, dengan penampilan sosok Reak atau Barongan yang atraktif dan terkadang mengejar penonton.
-
Dimana kesenian Reak Dogdog biasa dimainkan? Disebutkan bahwa kesenian Reak Dogdog menjadi permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak di kawasan Bandung timur.
-
Bagaimana gerakan Tari Doger? Dalam setiap penampilannya, tarian ini dilakukan oleh beberapa penari perempuan dengan gerakan yang energik. Gerakannya harmonis dan selaras, dengan tempo yang berubah-ubah.
-
Bagaimana Tari Kain digunakan sebagai hiburan? Seiring berjalannya waktu, Tari Kain pun lambat laun berubah menjadi bagian dari tarian hiburan masyarakat.
-
Bagaimana tarian ini digunakan? Tarian ini awalnya digunakan untuk acara penyambutan tamu kerajaan. Apabila tarian ini tak ditampilkan, maka tamu kerajaan tidak akan naik ke istana.
-
Bagaimana Tari Melinting diiringi? Tari tradisional klasik dari Lampung Timur ini dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan iringan musik kolintang yang terbuat dari bahan perunggu.
Dalam setiap pementasannya, tarian tersebut juga kerap diiringi oleh alat musik bambu besar, yang menghasilkan pola ketukan bernama dog-dog. Reog Sunda banyak dipentaskan di wilayah Kabupaten Sumedang, Bandung serta beberapa wilayah di Tatar Parahyangan lainnya.
Kerap Dipentaskan Oleh Empat Orang
©2020 Kanal Youtube Krisna Euy/Editorial Merdeka.com
Dikutip dari disparbud.jabarprov.go.id, Reog Sunda kerap dimainkan oleh empat orang seperti dalang untuk mengatur jalannya permainan, lalu wakil dalang serta asistennya satu orang untuk membantu hal teknis dan satu orang berikutnya sebagai penabuh dog-dog.
Namun di beberapa daerah Reog juga dipentaskan oleh empat orang dengan seluruh pemainnya memainkan dialog dan diiringi kendang, terompet, gong, dan kecapi serta alat musik modern seperti keyboard dan gitar elektrik.
“Kesenian reog dimainkan oleh empat orang, yaitu seorang dalang yang mengendalikan permainan, wakilnya dan ditambah oleh dua orang lagi sebagai pembantu. Dalang memainkan dogdog berukuran 20 cm yang disebut dogdog Tilingtingtit. Wakilnya memegang dogdog yang berukuran 25 cm yang disebut Panempas, pemain ketiga menggunakan dogdog ukuran 30-35 cm yang disebut Bangbrang dan pemain keempat memegang dogdog ukuran 45 cm yang disebut Badublag,” seperti tertulis di situs tersebut.
Perbedaan dengan Reog Ponorogo
©2020 Kanal Youtube Krisna Euy/Editorial Merdeka.com
Salah satu hal yang mencolok dan menjadi ciri khas dari Reog Sunda adalah tidak terdapatnya topeng besar dan tanpa suasana mistis sama sekali. Selain itu, Reog Sunda juga kerap membawakan tema yang jenaka dengan isu sosial yang sedang hangat.
Seperti terlihat di salah satu video pementasan Reog Sunda di Kabupaten Sumedang yang diunggah di kanal Krisna Euy. Di video tersebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berupaya mensosialisasikan Adaptasi Kebiasaan Baru lewat pertunjukan Reog Sunda.
“Sampurasun, dina dinten iyeu aya makalangan ti Dinas Pariwisata Kabupaten Sumedang aya sosialisasi perkawis new normal atawa AKB alias Adaptasi Kebisaaan Baru. (Permisi semuanya, di hari ini kami ada pesan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sumedang untuk mensosialisasikan tentang new normal atau AKB alias Adaptasi Kebiasaan Baru),” tutur para pemain Reog Sunda dengan gaya jenakanya tersebut.
Grup Reog Sunda yang Masih Cukup Eksis
©2020 Kanal Youtube Krisna Euy/Editorial Merdeka.com
Saat ini terdapat beberapa grup reog yang masih cukup eksis menghibur masyarakat di Jawa Barat seperti Reog Gembol Grup dari Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Reog Gojeh dari Kebon Waru, Batununggal, Kota Bandung serta Reog Family Grup dari Conggeang Kulon, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaTarian ini diberikan untuk remaja yang sedang jatuh cinta.
Baca SelengkapnyaTradisi ini masih dirawat oleh warga di Pandeglang lataran memiliki nilai kesakralan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaGarut juga punya Reog loh, tapi pakai "domba" sudah mengetahuinya?
Baca SelengkapnyaSebuah bentuk kesenian tradisional rakyat Melayu ini menciptakan ruang bagi berkumpulnya masyarakat dari berbagai kelas.
Baca SelengkapnyaKemunculan dongkrek awalnya sebagai upaya menolak bala atas pagebluk atau wabah penyakit.
Baca SelengkapnyaSeni rampak kendang tak hanya menampilkan kepiawaian memainkan alat musik, tetapi lebih dari itu.
Baca SelengkapnyaSelangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO
Baca SelengkapnyaKesenian ini berkembang di Pangandaran dan Cianjur selatan sejak 1992.
Baca SelengkapnyaPengunjung benar-benar diajak untuk menyelami budaya Sunda secara menarik.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Hari Tari Sedunia, mesin pencari Google menetapkan Tari Rangkuk Alu sebagai Google Doodle pada hari ini, Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaTarian ini bukan hanya menjadi hiburan semata, melainkan juga ditampilkan dalam acara-acara resmi dan festival budaya Melayu di Bitan dan Kepulauan Riau.
Baca Selengkapnya