Tanpa Alat Pelindung, Intip Cara Orang Desa Garut Panen Lebah Madu di Ketinggian
Merdeka.com - Mencari madu di sarang lebah secara langsung masih menjadi pilihan warga di wilayah pedesaan Padahurip, Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka harus bertaruh nyawa demi mendapatkan sumber pemanis alami itu. Tak tanggung-tanggung, proses pengambilan dilakukan tanpa bantuan alat pelindung apapun.
Seperti diunggah di kanal YouTube Garut Turunan Kidul beberapa waktu lalu, terlihat seorang pria bersiap memanen madu dengan alat seadanya. Tak perlu berlama-lama, ia berhasil mendapatkan buruannya.
Namun demikian, perjuangannya tidaklah mudah karena posisi sarang lebah yang dipanen berada di atas pohon besar dengan risiko serangan koloni lebah madu yang berbahaya. Seperti apa perjuangannya? Berikut selengkapnya.
-
Bagaimana cara mengambil madu dalam Dendang Lebah? Karena dianggap tabu, proses memanennya pun tanpa alat penerangan satupun. Kemudian, proses pemantraan lainnya dilakukan saat Pawang Tuhe menancapkan Patin yang berfungsi sebagai alat pijak untuk Pawang Mude memanjat.
-
Kenapa madu teran dibudidayakan di hutan? Tetapi, budi daya madu telang ini berada di sebuah hutan yang dekat dengan bekas aktivitas pertambangan.
-
Dimana madu diolah? Namun anda ternyata bisa membuat makanan olahan madu sendiri di rumah.
-
Apa itu Sarang Madu? Honeycomb juga dikenal sebagai sarang madu. Dibuat dari getah madu dengan kadar air yang sedikit, honeycomb memiliki tampilan yang lebih padat dan kaya getah dibandingkan dengan madu biasa. Setiap sel sarang lebah juga mengandung madu murni yang belum mengalami campur tangan manusia saat proses pengambilan dan pengolahan.
-
Bagaimana warga lokal di sekitar Taman Nasional Lore Lindu mencari nafkah? Mereka memiliki mata pencaharian sebagai petani padi, jagung serta perkebunan Kakao.
-
Bagaimana cara mendapatkan madu teran? Untuk mendapatkan hasil madu yang baik, ditutup menggunakan plastik sebagai segel dan di bagian luar dipasang semacam papan sebagai penutupnya.
Blusukan ke Dalam Hutan
©2023 YouTube Garut Turunan Kidul/Merdeka.com
Untuk mendapatkan madu berjenis odeng itu, petani diharuskan blusukan ke dalam hutan. Penyebabnya, lebah-lebah akan membuat sarang di tempat yang jauh dari jangkauan manusia. Hal ini memungkinkan madu dihasilkan secara maksimal hingga memengaruhi kualitas saat panen.
Iyan Suryana, pencari madu tersebut mengatakan jika keseharian para pencari madu odeng adalah menjelajahi ke hutan-hutan.
“Iya seperti ini keseharian kami para pencari lebah madu (blusukan ke hutan),” kata Iyan Suryana.
Hanya Bermodalkan Ranting yang Dibakar
©2023 YouTube Garut Turunan Kidul/Merdeka.com
Iyan menunjukkan kemampuannya mengambil madu di sarang yang berada di atas sebuah pohon aren besar. Ia juga mengamati sisi mana yang akan dipanjat, dan segera melakukan persiapan.
Setelah siap, dirinya lantas membakar ranting yang sudah disusun dan diikat hingga mengeluarkan asap pekat. Ini yang kemudian menjadi senjata untuk mengusir lebah-lebah agar tidak menyerang saat madunya diambil.
Untuk menjangkau posisi sarang, Iyan memanjatnya dengan hati-hati agar tidak terjatuh dan bisa memanen dengan mudah.
“Sarang lebahnya sudah di depan mata. Sekarang tinggal kita sapu saja pakai asap ini,” katanya, sembari memperlihatkan cara mengusir lebah-lebah itu.
Berhati-hati Memilih Pijakan
Dikarenakan posisinya berada di atas pohon aren, Iyan sebisa mungkin menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Pemilihan ranting pohon yang kuat dan tebal menjadi kemampuan yang harus digunakan selama memanen madu odeng.
“Ini agak rumit, harus berpindah dahan, karena tadi naiknya dari pohon sebelah,” katanya.
Selama beberapa menit ia mengusir koloni lebah itu dengan mendekatkan ranting yang terbakar dan berasap tebal. Lebah-lebah yang singgah kemudian berhasil pergi dan memudahkan Iyan memotong sarangnya yang dipenuhi madu.
Menurutnya, sarang yang berisi madu bernama bee pollen. Di situ, terdapat banyak madu dengan tekstur yang lembut.
“Ini super besar madunya, tapi sebelum dipanen kita bersihkan dulu bee pollen-nya,” katanya.
Dijual Rp250 Ribu Per Botol
Adapun untuk madu hutan itu, ia membanderolnya Rp250 ribu per kilogram atau per botol. Pengambilannya yang rumit dan bertaruh nyawa menjadi alasan harga madu menjadi mahal. Selain itu, madu juga memiliki beragam khasiat untuk kesehatan.
“Harganya Rp250 ribu per kilogram atau per botol sama saja. Untuk pemesanan bisa melalui WA, 082318005005,” kata Iyan.
Selain itu, risiko disengat juga menjadi tantangannya mencari madu. Iyan menunjukkan bagian punggung dan telapak tangannya yang penuh dengan sengatan lebah.
“Dan ini dia perjuangannya, pada bengkak karena tersengat lebah,” katanya.
Selain menjual via WhatsApp, Iyan Suryana juga menjual madu odeng asli di laman media sosial Facebooknya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengambilan madu ini biasa dilaksanakan pada malam hari yang dilakukan oleh Pawang Tuhe (kepala pawang) yang dibantu dengan Pawang mude
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Baca SelengkapnyaDi sini tidak banyak pilihan untuk dimakan selain daun-daunan dan kacang-kacangan dari hutan.
Baca SelengkapnyaJenis flora yang satu ini sudah dilindungi oleh KLHK maupun Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau karena menjadi rumah permanen bagi lebah untuk produksi madu.
Baca SelengkapnyaWarga Baduy punya alasan mengapa rela jalan ratusan kilometer tanpa alas kaki untuk jualan madu.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun, mereka bisa menghasilkan omzet mencapai Rp66 juta.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaBerawal dari pintu tripleks, madu lanceng milik Sugeng bagaikan emas yang memiliki banyak keistimewaan dari pelosok Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaTak sekedar memproduksi madu lanceng, Sugeng juga berupaya mencegah krisis iklim lewat gerakan menanam di rumah bersama 30 warga di Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaSebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?
Baca SelengkapnyaOlahan makanan yang terbuat dari beras yang dipanaskan itu dinamakan kue jipang.
Baca Selengkapnya