Tari Randu Kentir Indramayu Jadi Simbol Duka, Bercerita Suami yang Kehilangan Istri
Merdeka.com - Gerakan energik dari tangan dan tubuh menjadi ciri khas dari tari Randu Kentir khas Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Para penarinya berdandan senada dengan pakaian, udeng (ikat kepala) dan selendang yang dikenakan sebagai pelengkap. Namun di balik lincahnya tarian terdapat pesan kedukaan yang mendalam dari penarinya.
Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Rabu (15/3), kesenian ini menceritakan rasa sedih dari seorang suami yang kehilangan istrinya akibat hanyut di Sungai Cimanuk. Akibatnya, ia mengekspresikan kegundahannya dengan menari sembari tertunduk.
Saat ditarikan, tari Randu Kentir diiringi oleh gamelan, suling dan kendang yang mendominasi. Pola ketukannya pun mirip jaipong, dengan partitur acak namun berirama. Tarian ini biasanya dilakukan oleh satu orang atau lebih.
-
Bagaimana istri mengekspresikan kesedihan? “Aku menyesal tak bisa selalu ada bersamamu, aku tak tahu kau akan mudah berubah seperti itu.”
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Apa makna kata-kata sedih dalam bahasa Jawa? Kata-kata sedih dalam bahasa Jawa memiliki keunikan tersendiri yang mampu menyentuh hati. Kata-kata sedih dalam bahasa Jawa memiliki kedalaman makna yang mampu menyentuh hati. Meski singkat, kata-kata sedih bahasa Jawa bisa mewakili berbagai perasaan galau, kecewa, dan sedih yang dirasakan.
-
Bagaimana cara mengekspresikan perasaan sedih melalui kata-kata? Kata-kata sedih buat pacar yang menyentuh bisa dismapaikan untuk mengungkapkan perasaan terdalam di hati.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
-
Bagaimana cara memanfaatkan kata-kata sedih Jawa? Namun jangan terlalu larut dalam kesedihan, jadikan sebagai bahan introspeksi untuk bangkit menjadi pribadi yang lebih baik.
Mengenang Kematian Nyi Dariwan
Tari Randu Kentir Indramayu ©2023 YouTube MAYDAS 159 - OFFICIAL SMK PGRI JATIBARANG/Merdeka.com
Berdasarkan sejarahnya, tarian ini mengungkapkan rasa sedih dari seorang suami bernama Ki Dariwan atas meninggalnya sang istri bernama Nyi Dariwan. Nyi Dariwan dikabarkan hanyut di Sungai Cimanuk saat keduanya tengah menaiki sebuah perahu di sana.
Kejadian ini bermula ketika keduanya menjalani profesi sebagai penangkap ikan di sana menggunakan nener (jaring berbentuk segitiga). Saat tengah menjaring ikan, Nyi Dariman berusaha menyingkirkan ranting randu di tengah kondisi sungai yang meluap.
Sayangnya ia terjatuh ke salah satu sungai besar di Jawa Barat itu kemudian hanyut dan tidak tertolong. Nyi Dariwan sempat berteriak, namun ia terseret jauh dan suaminya tidak bisa menolong.
Gerakan Tari Menggambarkan Upaya Menolong Nyi Dariwan
Sementara itu, menurut Hidayat (1992:18-19), upaya Ki Dariwan menolong istrinya ditampakkan melalui salah satu gerakan tari Randu Kentir. Di sana, penari mencoba melambaikan tangan ke arah bawah beberapa kali, sebagai upaya melakukan pertolongan.
Setelah kejadian itu, Ki Dariwan konon selalu melakukan gerakan tari yang berulang untuk memperingati kematian istrinya di Sungai Cimanuk. Tari tersebut lantas diberi nama Randu Kentir.
Dari segi bahasa, tari Randu Kentir berasal dari bahasa Jawa Indramayu yakni tarian, randu artinya pohon kapuk dan kentir artinya hanyut terbawa sungai.
Muncul pendapat juga jika alat musik yang digunakan berasal dari pohon randu tersebut dan dibuat oleh Ki Dariwan.
Dilestarikan Warga Desa Jumbleng
Saat ini, tarian tersebut mulai kembali dikenalkan oleh kalangan seniman dan anak-anak muda yang peduli tradisi kelokalan Indramayu di Desa Jumbleng, Kecamatan Losaran.
Tarian ini biasa ditampilkan dalam berbagai acara kesenian, sebagai bagian dari merawat tradisi. Terdapat beberapa lagu yang dibawakan, seperti sinjang wulung, suket lembut, empal banteng, lirginuga dingin, bukti nulis, lara mendut sampai bangbang awak.
Tari Randu Kentir juga menggambarkan kondisi sosial warga Indramayu yang mayoritas bekerja sebagai pencari ikan dan petani.
Disebutkan jika tarian ini kembali populer di tahun 1970-an. Ketika itu tari Randu Kentir digunakan sebagai media dakwah dan mulai dikenalkan di sanggar-sanggar seni Kabupaten Indramayu oleh seniman lokal bernama Cahya, Ida dan Dede Jaelani.
Belakangan kesenian ini juga ditarikan di Sungai Cimanuk, dan beralih fungsi sebagai media hiburan masyarakat. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehilangan orang terdekat tentu menjadi hal yang menyakitkan. Begitu juga yang dialami seorang pria yang kehilangan istrinya ini.
Baca SelengkapnyaTari tradisional kali ini memiliki makna yang cukup mendalam yaitu kasih sayang ibu ke anaknya.
Baca SelengkapnyaTarian ini khusus ditampilkan ketika ada keluarga yang sedang berduka.
Baca SelengkapnyaMeskipun mayoritas penarinya perempuan, Tari Miyang juga boleh dibawakan oleh laki-laki
Baca SelengkapnyaGerakan-gerakan Tari Pho bervariasi tergantung dari tiap daerah.
Baca SelengkapnyaKabarnya lagu Bangbung Hideung kerap dimaknai sebagai lagu mistis dan dapat membuat pendengarnya kesurupan.
Baca SelengkapnyaProvinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaTarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.
Baca SelengkapnyaRungkad diambil dari bahasa Sunda yang viral dan semakin populer.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaKesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral
Baca SelengkapnyaKisah pilu pria ditinggal anak dan istri meninggal dunia.
Baca Selengkapnya