Makna Tari Bondan Surakarta, Menyelipkan Nilai Kasih Sayang Ibu untuk Anaknya
Tari tradisional kali ini memiliki makna yang cukup mendalam yaitu kasih sayang ibu ke anaknya.
Tari tradisional kali ini memiliki makna yang cukup mendalam yaitu kasih sayang ibu ke anaknya.
Makna Tari Bondan Surakarta, Menyelipkan Nilai Kasih Sayang Ibu untuk Anaknya
Apa Itu Tari Bondan
Melansir dari laman jogjaprov.go.id, awal mula lahirnya Tari Bondan berasal dari kebudayaan masyarakat di Surakarta pada masa lampau. Menurut sejarah, pada masa kerajaan Mataram Lama tari Bondan menjadi tarian yang harus dimainkan oleh kembang desa di kerajaan. Tujuan dimainkannya tarian ini untuk menunjukkan jati diri wanita. Tidak hanya fokus pada kecantikannya saja, tetapi juga harus tetap memiliki jiwa keibuan. Bisa mengasuh, memberi kasih sayang dan melindungi anaknya.
-
Bagaimana ciri khas tari tradisional? • Diiringi oleh musik tradisional khas daerah tersebut • Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti • Mengandung filosofi yang berassal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
-
Apa itu tari tradisional? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Kenapa tari tradisional penting? Tari tradisional juga memiliki fungsi yang berbeda-beda, mulai dari sarana upacara, hiburan, hingga pertunjukan.
-
Apa makna utama dari Tari Sulintang? Mengutip laman Budaya Indonesia, tari Sulintang sendiri merupakan ekspresi dari Tjetje Soemantri untuk menampilkan keindonesiaan di dalam seni yang ia ciptakan.
-
Siapa pencipta Tari Sulintang? Melalui tangan dingin Raden Tjetje Soemantri, tari Sulintang ini lahir.
-
Apa keunikan Tari Turuk Langgai? Tarian Turuk Langgai merupakan tarian yang gerakannya menyerupai hewan di hutan atau di lingkungan yang mereka tempati. Tarian ini juga menjadi bagian dari sebuah ritual dan juga melibatkan roh-roh halus.
Jenis Tarian Bondan
Melansir dari laman dpad.jogjaprov.go.id, Seiring dengan perkembangan zaman tarian Bondan ini memiliki 3 jenis yaitu : • Tari Bondan Cindogo • Tari Bondan Mardisiwi • Tari Bondan Tani
Terdapat perbedaan diantara ketiganya yang terletak pada iringan musik, kostum, gerakan tari serta sub tema yang diangkat, ketiganya memiliki arti sendiri. (foto : dgip.go.id)
Perbedaan dimulai dari kostum juga properti, Tari Bondan biasanya wajib untuk mengenakan baju adat khas gadis desa Jawa. Sedangkan untuk Tari Bondan Cindogo dan bondan mardisiwi memakai pakaian seperti kain yang diwiru, janmang, serta properti kain jarik, kendi, payung kertas dan boneka. Lalu untuk Tari Bondan Tani biasanya penari mengenakan topi caping, tenggok, menggendong rinjing serta membawa alat-alat pertanian lain.
Musik pengiring Tari Bondan ini biasanya menggunakan gending seperti gending ayak-ayakan serta ladrang ginonjing. Pengiring musik dan gending itu sendiri dilantuntan selama pertunjukan dengan ritme yang santai dan halus, ritme tersebut menggambarkan para gadis Jawa yang lemah lembut dan sopan. (foto : youtube.com/PagarTari)
Makna Tari Bondan
Melansir dari laman dpad.jogjaprov.go.id, Pada ketiga jenis tari Bondan memiliki arti makna tersendiri, seperti : • Tari Bondan Cindogo, memiliki nilai kisah seorang ibu yang memberikan kasih sayang kepada anaknya, akan tetapi anak yang di kasih sayangi telah meninggal dunia. Sehingga nuansa yang ditunjukan oleh Tari Bondan Cindogo memiliki nuansa sedih.
• Tari Bondan Mardisiwi, memiliki nilai mengenai kebahagian seorang ibu yang pertama kali diberi momongan. • Tari Bondan Tani, memiliki nilai mengenai kehidupan seorang ibu di desa yang mengasuh anak dan juga bekerja untuk membantu suaminya. Meski ketiga jenis tari bondan memiliki makna yang sedikit berbeda, akan tetapi pada intinya tari bondan ini memiliki makna yang sama mengenai kasih sayang seorang ibu kepada sang anak.