Topeng Dermayon, Kala Leluhur Indramayu Gambarkan Kehidupan Manusia Lewat Tarian
Kesenian ini merupakan sebuah pertunjukan tari, dengan pesan kehidupan manusia dari lahir hingga kembali ke pangkuan Ilahi.
Setiap gerakan, ekspresi wajah, dan alunan musik menggambarkan nuansa dan emosi yang mendalam.
Topeng Dermayon, Kala Leluhur Indramayu Gambarkan Kehidupan Manusia Lewat Tarian
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat memiliki sejumlah warisan budaya yang memikat. Salah satu yang masih bertahan hingga sekarang adalah Topeng Dermayon. Kesenian ini merupakan sebuah pertunjukan tari yang memberikan pesan soal kehidupan manusia dari lahir hingga kembali ke pangkuan Ilahi.
Topeng Dermayon adalah bentuk tarian teater tradisional yang berasal dari masyarakat pesisir Indramayu. Dalam pertunjukan Topeng Dermayon, seorang penari yang mengenakan topeng berwarna-warni memainkan peran sebagai tokoh-tokoh dalam cerita yang disampaikan. Setiap gerakan, ekspresi wajah, dan alunan musik menggambarkan nuansa dan emosi yang mendalam.
-
Siapa yang mengembangkan Tari Topeng Kaliwungu? Mbah Nemo adalah tokoh yang berjasa besar dalam mengembangkan tarian ini.
-
Apa itu tari tradisional? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Bagaimana Topeng Jawa digunakan dalam pertunjukan? Topeng Jawa digunakan dalam berbagai pertunjukan seni tradisional seperti wayang kulit, wayang wong, tari tradisional, dan pertunjukan lainnya. Topeng ini membantu aktor atau penari untuk menggambarkan karakter atau emosi yang mereka perankan.
-
Di mana Tari Topeng Kemindu berasal? Di dalam lingkungan Keraton Kutai, terdapat sejumlah tari klasik yang masih lestari hingga kini. Salah satu di antaranya adalah Tari Topeng Kemindu.
-
Apa itu Tari Topeng Wuwung Kawangi? Daya tarik genteng tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah seni tari bernama topeng Wuwung Kawangi.
-
Apa saja acara yang menampilkan Tari Topeng Kemindu? Dilansir dari Indonesiakaya.com, tari topeng kemindu biasanya dibawakan dalam perhelatan besar Kesultanan dan acara-acara resmi. Perhelatan tersebut antara lain ritual seluang mudik, Festival Erau, penobatan sultan, resepsi pernikahan, dan perayaan kelahiran di keluarga bangsawan.
Topeng Dermayon begitu istimewa karena di balik gerakan dan topengnya, terdapat kisah-kisah yang menggambarkan kehidupan manusia. Cerita-cerita yang disampaikan melalui Topeng Dermayon seringkali merujuk pada nilai-nilai kehidupan, seperti persahabatan, cinta, keberanian, dan pengorbanan.
Dengan begitu, pertunjukan Topeng Dermayon tidak sekadar hiburan, tetapi juga sebuah refleksi tentang kehidupan.
Gunakan Topeng Berusia 300 Tahun
Tak banyak yang tahu jika Topeng Dermayon melibatkan topeng dengan tokoh Kelana yang kabarnya sudah berusia 300 tahun.
Foto: Youtube Alfarizi99
Dalam laman indramayukab.go.id, topeng tersebut dahulu menemani gerilya dari maestro tari topeng setempat yakni Mimi Rasinah yang tinggal di Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Namun, topeng tersebut saat ini diarsipkan sebagai salah satu ikon kesenian Indramayu dengan nilai historis yang tinggi.
Sudah Ada Sejak Abad ke-10
Dalam catatan di laman Warisan Budaya Kemdikbud, cikal bakal Topeng Dermayon sebenarnya berasal dari tradisi keraton di Kerajaan Indramayu pada abad ke-10 masehi silam.
Saat itu, para punggawa di kerajaan memainkan kesenian tari, dengan memanfaatkan topeng yang memiliki karakter khas.
Kemudian, tarian dengan memakai topeng ini kian berkembang dan menjadi pertunjukan khas. Masyarakat banyak yang menyukainya karena gerakannya yang unik, dengan iringan gending Jawa Baratan.
Kata Dermayon sendiri berasal dari kata "Dermayu", sebagai nama sebuah desa di sisi barat Sungai Cimanuk. Konon, desa ini merupakan cikal bakal dari Kabupaten Indramayu dengan peradaban akuatik warganya.
Gambarkan Kehidupan Manusia dari Bayi hingga Akhir Hayat
Dalam pertunjukan Topeng Dermayon, penggunaan topeng adalah elemen yang sangat penting.
Topeng yang digunakan memiliki berbagai macam bentuk dan warna, masing-masing melambangkan karakter manusia dari mulai lahir, bayi sampai kembali ke pencipta.
Fase-fase terlihat dari mulai karakter Panji yang lembut layaknya seorang bayi yang baru lahir. Fase kedua mulai beranjak di usia anak-anak lewat karakter Pamindo, dengan ciri khas gerakan gembira dan lincah.
Berikutnya manusian diingatkan lewat Rumyang yang mulai mengontrol diri dengan gerakan tenang saat fase dewasa.
Selanjutnya adalah karakter Tumenggung yang arif dan bijaksana, dengan gerakan tangan di dada, lalu ke pinggang dengan kuda-kuda yang kokoh.
Di fase ini, manusia mulai menjadi sosok yang penuh perhitungan tanpa menyakiti orang lain (dewasa) dan terakhir adalah tarian topeng Kelana dengan dua karakter yakni putih dan merah, dengan arti manusia akan kembali ke surga atau neraka melalui perbuatannya.
Perbedaan dengan Tari Topeng Cirebon
Sebenarnya, secara karakter dan gerakan, tidak ada perbedaan dengan tari topeng Cirebonan. Namun, salah satu perbedaan mencolok terdapat di kostumnya.
Sebagian seragam Tari Topeng Dermayon menggunakan topi yang digunakan di kepala. Mengutip Instagram Diskominfo Indramayu, bagian atas topi berhiaskan batik, dengan untiran bunga di pinggirnya. Warna topi dasarnya cenderung hitam.
Topi makin menggambarkan sosok penari yang kebanyakan perempuan menjadi pribadi yang kokoh dan gagah, dengan kekuatannya.
Musik Topeng Dermayon
Keindahan Topeng Dermayon juga terletak pada musik yang mengiringi pertunjukan. Alunan gamelan yang khas dari Jawa Barat seperti saron dan bonang memberikan sentuhan magis pada setiap gerakan tarian.
Ritme yang khas dari kendang jaipong dan kecrek sebagai melodi, seolah membawa penonton untuk terhanyut dalam cerita yang disajikan.
Pertunjukan Topeng Dermayon bukanlah sekadar hiburan untuk mata dan telinga, tetapi juga sebuah persembahan seni yang mendalam.
Di balik setiap gerakan dan melodi, terdapat kehidupan manusia yang tercermin. Keberanian, kesedihan, kebahagiaan, dan perjuangan, semuanya diungkapkan melalui tarian ini.
Dengan demikian, Topeng Dermayon bukan hanya sebuah warisan budaya yang berharga dari Indramayu, tetapi juga sebuah penjelasan tentang kehidupan manusia itu sendiri.
Melalui gerakan-gerakan yang indah dan cerita yang mengharukan, Topeng Dermayon mengajak kita untuk merenungkan arti dari keberadaan kita di dunia ini.