Tujuan Hibernasi adalah untuk Bertahan Hidup di Musim Dingin, Ini Penjelasannya

Merdeka.com - Dalam alam liar yang keras dan sulit diprediksi, hewan-hewan berusaha untuk bertahan hidup dengan berbagai cara. Jika Anda suka menonton acara yang menampilkan kehidupan di alam liar, Anda bisa lihat perilaku dan kemampuan yang unik dari berbagai hewan untuk bertahan hidup dari pemangsa dan alam di sekitarnya.

Salah satu bentuk perilaku unik dari hewan dalam merespon kondisi lingkungan adalah hibernasi. Hibernasi adalah kondisi penurunan aktivitas metabolisme dan suhu tubuh yang lebih rendah.

Cara unik ini diadopsi oleh mamalia tertentu sebagai adaptasi terhadap kondisi di musim dingin yang bisa sangat keras. Jadi sederhananya, tujuan hibernasi untuk bertahan hidup melewati kondisi lingkungan di musim dingin.

Hewan-hewan yang berhibernasi akan meringkuk di tempat yang aman dan tinggal di sana sampai musim dingin berakhir. Hewan yang berhibernasi tampak seperti hampir mati. Mereka hampir tidak bernapas, dan suhu tubuh mereka mendekati titik beku. Namun, ketika cuaca berubah menjadi lebih hangat, mereka akan kembali ke aktivitas rutin mereka.

Hibernasi identik dengan beruang. Namun selain beruang, kelelawar, landak, tupai tanah, chipmunk, kura-kura, siput, jenis lebah tertentu, dan marmut adalah beberapa hewan yang ikut tergabung dalam kelompok hibernator.

Meski terlihat aman dengan beristirahat di dalam sarang, para hibernator juga tak lepas dari risiko. Karena hewan yang sedang hibernasi berada dalam kondisi yang tidak aktif, mereka rentan terhadap predator dan iklim yang tidak dapat diprediksi.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang perilaku hibernasi yang kami rangkum dari berbagai sumber.

Hibernasi

Melansir dari wildlifeonline.me.uk, istilah "hibernasi" berasal dari bahasa Latin hibernare, yang berarti "menghabiskan musim dingin". Berlawanan dengan kesalahpahaman populer, hibernasi lebih dari sekadar tidur di musim dingin. Jika tidur adalah kebutuhan fisiologis bagi makhluk hidup, hibernasi adalah perilaku adaptasi terhadap kondisi iklim.

worldatlas.com

Para hibernator umumnya akan mengalami penurunan suhu tubuh yang substansial, bahkan dalam beberapa kasus sampai mendekati titik beku. Landak, misalnya, menurunkan suhu tubuhnya menjadi sekitar 10 derajat celcius, sementara beberapa spesies kelelawar telah didokumentasikan dengan suhu tubuh serendah hingga 2 derajat celcius selama hibernasi.

Ketika seekor hewan memasuki masa hibernasi, detak jantungnya juga ikut menurun secara signifikan dan bersama dengan penurunan suhu tubuh, kondisi ini tampaknya dikendalikan oleh area otak yang disebut hipotalamus. Dorongan hibernasi dianggap dikendalikan oleh zat yang terbawa darah (Hibernation Inducement Trigger – HIT).

Selama hibernasi, seekor hewan bergantung pada cadangan jaringan adiposa putihnya (jaringan lemak normal) sebagai energi. Ketika organisme yang berhibernasi perlu "bangun" ia perlu menghasilkan sejumlah besar panas, untuk menaikkan kembali suhu tubuhnya menjadi normal.

Panas ini diperoleh dari sejenis jaringan lemak yang ditemukan di sekitar jantung, punggung, bahu, dan hati hewan yang berhibernasi dan bayi manusia, yang disebut jaringan adiposa coklat, atau brown adipose tissue (BAT).

Bagaimana Hewan Berhibernasi?

theguardian.com

Tujuan hibernasi adalah untuk bertahan melewati musim dingin yang keras. Mengutip dari kids.britannica.com, selama musim dinign ini, para hibernator lebih menyukai rumah musim dingin yang gelap dan tenang. Beberapa pergi ke bawah tanah atau ke dalam gua. Mereka mungkin juga akan melapisi tempat hibernasi mereka dengan rumput, rambut, dan bahan lainnya.

Hibernator mempersiapkan musim dingin dengan makan ekstra. Mereka menyimpan lemak untuk menjaga mereka tetap hidup selama bulan-bulan karena mereka tidak makan di waktu tersebut.

Beberapa hibernator mengumpulkan dan menyimpan makanan sebelum hibernasi. Kadang-kadang selama hibernasi, hewan-hewan ini muncul untuk makan dan kemudian kembali ke hibernasi.

Tubuh hibernator merespons kondisi cuaca. Jika cuaca menjadi terlalu dingin, hewan perlu bergerak untuk menaikkan suhu tubuhnya. Ketika suhu berubah menjadi lebih hangat, hewan yang berhibernasi akan keluar dari hibernasi mereka.

Kenapa Hewan Berhibernasi?

Setelah membaca penjelasan sebelumnya, Anda mungkin bisa menarik kesimpulan bahwa tujuan hibernasi adalah untuk bertahan hidup ketika musim dingin. Namun, yang menjadi pertanyaan, ada apa dengan musim dingin?

Saat musim dingin, hewan memiliki dua pilihan: pergi bermigrasi atau bertahan menghadapinya, menurut teatown.org. Untuk spesies yang tidak bermigrasi, musim dingin bisa menjadi sangat kejam. Makanan tersembunyi di bawah salju, sumber air membeku, dan suhu dingin menembus kulit dan bulu-bulu mereka.

Banyak spesies kemudian berevolusi untuk mengatasi kesulitan ini dengan menghindarinya. Selama hibernasi, suhu tubuh, detak jantung, pernapasan, dan aktivitas metabolisme hewan mulai melambat secara signifikan untuk menghemat energi.

Jadi, salah satu tujuan hibernasi adalah untuk menghindari kelangkaan saat musim dingin. Tak hanya itu, tujuan hibernasi adalah juga untuk menghemat energi para hibernator.

Karena ketika sumber daya menjadi langka, hibernasi memungkinkan hewan seperti beruang, tupai, dan kelelawar untuk menggunakan energi yang tersimpan jadi jauh lebih lambat. Seberapa lambat? Salah satu hibernator mamalia di Negara Bagian New York, yaitu kelelawar cokelat kecil, mungkin hanya bernapas sekali dalam satu jamnya.

Groundhog, hibernator lainnya, akan mengalami penurunan detak jantung dari sekitar 80 detakan per menit menjadi hanya 5 kali. Saat musim semi, hibernator akan muncul untuk kawin, melahirkan, dan mengisi ulang energi di lingkungan yang lebih ramah.

Adaptasi evolusioner yang luar biasa ini tidak datang tanpa konsekuensi. Hewan-hewan ini dapat kehilangan seperempat dari berat keseluruhan mereka selama musim dingin, dan ketidakaktifan hewan-hewan ini dapat menjadikan santapan yang mudah bagi para predator.

Begitu mereka bangun, hewan-hewan yang berhibernasi juga masih dalam keadaan lemah dan harus segera pulih jika mereka ingin bertahan hidup. Jika mereka tidak memiliki cukup energi yang tersimpan, mereka mungkin tidak akan pernah bangun sama sekali. (mdk/ank)