Cuaca Ekstrem Hantui Jawa Barat hingga Sepekan Mendatang, Warga Diharap Tetap Waspada
Merdeka.com - Curah hujan semakin meningkat beberapa hari belakangan di Indonesia termasuk di wilayah Jawa Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengindikasikan, Jawa Barat akan memasuki cuaca ekstrem hingga satu minggu ke depan.
Melalui situs resmi, BMKG menyebut Jawa Barat akan mengalami cuaca ekstrem sejak Rabu (25/2) hingga sepekan mendatang. BMKG juga memprediksi sebagian wilayah di Indonesia seperti Banten, Jawa Tengah, DIY, Jatim, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur akan dilanda cuaca yang cukup ekstrem.
Cuaca Ekstreme akan Melanda di Bulan Maret
-
Kapan cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Kapan cuaca ekstrem berpotensi melanda Jakarta? BPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi Mulyono. R Prabowo melalui siaran pers, menjelaskan bulan Maret merupakan periode dengan potensi tertinggi. Dalam periode ini, beberapa wilayah di Indonesia akan memasuki kondisi cuaca ekstrem.
"Cuaca ekstrem masih dapat terjadi selama periode Maret mendatang," jelas Mulyono lewat siaran pers BKMG.
Dampak yang Ditimbulkan
Mulyono juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di luar ruangan selama musim penghujan ini. Mengingat dampak hujan deras hingga tanah longsor masih terus menghantui beberapa wilayah termasuk di Jawa Barat.
"BMKG mengimbau agar masyarakat bisa lebih waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem tersebut seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang, genangan, hingga angin kencang," ungkap Mulyono.
Menurut BMKG, potensi cuaca ekstrem tersebut berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini yang menunjukkan bahwa pola tekan rendah di bumi bagian selatan menyebabkan aktivitas cuaca sangat tinggi sehingga berpotensi besar menimbulkan cuaca ekstrem di beberapa wilayah termasuk Jawa Barat dan juga Banten.
Ilustrasi Banjir/Unsplash.com
Pola Udara yang Tidak Teratur
https://www.bmkg.go.id/
Selain menyebabkan cuaca ekstrem, curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, membuat pola udara tidak teratur. Pola udara yang labil atau tidak teratur di beberapa wilayah di Indonesia menyebabkan tingkat konvektivitas skala lokal, seperti di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Wilayah Kalimantan, Beberapa Wilayah Sulawesi, NTB hingga Papua.
Pola Cuaca Berdasarkan Tanggal
BMKG menyimpulkan berdasarkan hasil analisis tersebut pada tanggal 1 sampai 3 Maret 2020 akan terjadi curah hujan yang cukup lebat dan berkelanjutan yang disertai petir dan kilat yang melanda beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jawa Barat.
Adapun pada tanggal 4 sampai 7 Maret 2020, hujan lebat yang disertai kilat hingga petir akan kembali menimpa di wilayah di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Wilayah Kalimantan, Beberapa Wilayah Sulawesi, NTB hingga Papua. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini masih dipengaruhi adanya fenomena regional, seperti Madden-Julian Oscillisation, gelombang Rossby dan Kelvin.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca Selengkapnya