2 Suruhan Pelaku Sempat Antar ABG Overdosis Inex Dicampur Sabu ke Rumah Sakit
Polisi menjelaskan dugaan awal kematian FA adalah akibat overdosis karena mengkonsumsi zat adiktif jenis inex dan sabu yang diberikan oleh kedua pelaku
Polisi menjelaskan dugaan awal kematian FA adalah akibat overdosis karena mengkonsumsi zat adiktif jenis inex dan sabu yang diberikan oleh kedua pelaku
2 Suruhan Pelaku Sempat Antar ABG Overdosis Inex Dicampur Sabu ke Rumah Sakit
Nasib nahas menimpa gadis 16 tahun yang meninggal karena dicekoki narkoba oleh 2 orang pria di salah satu hotel kawasan Senopati Jakarta Selatan.
Diketahui pelaku berinisial A dan BH yang memesan layanan seks atau open BO dari korban meninggal, FA dan satu temannya AP.
Dari keterangan polisi, pembunuhan terungkap karena adanya laporan warga yang masuk mengenai jasad seorang gadis yang diantar ke RSUD Kebayoran Baru.
"Awal mula dari Polsek Kebayoran Baru mendapat informasi dari masyarakat adanya seorang wanita yang dibawa ke RSUD Kebayoran Baru dalam kondisi sudah tidak bernyawa,"
terang Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Bintoro saat Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (26/4).
Orang yang membawa jasad FA ke RSUD diungkap berinisial I dan E yang merupakan suruhan dari pelaku.
Keduanya membawa jasad tersebut ke rumah sakit kemudian langsung beranjak pergi.
"Saksi yang membawa inisial E dan I atas suruhan dari pelaku A, (saksi) membawa karena rasa takut, yang bersangkutan meninggalkan jenazah itu dan pergi. Namun atas kesigapan pihak sekuriti dan Polsek dilakukanlah penangkapan dua saksi tersebut dapatlah inisial E," tutur AKBP Bintoro
Setelah kepolisian melakukan penelusuran, E dan I justru didapuk menjadi saksi sehingga menjadi awal pengungkapan kasus tragis ini.
Dalam interogasi polisi, E memberitahu bahwa tempat kejadian perkara (TKP) berada di salah satu hotel kawasan Senopati sehingga kemudian dilakukan olah TKP.
AKBP Bintoro menjelaskan bahwa dugaan awal kematian FA adalah akibat overdosis karena mengkonsumsi zat adiktif jenis inex dan sabu yang diberikan oleh kedua pelaku.
"Saat kejadian mereka (korban) open BO, diminta jasa untuk pelayanan seks dengan diberikan imbalan sejumlah Rp1,5 juta. Pada saat kejadian itu pula dua korban ini diberikan obat jenis inex dan juga minuman yang didalamnya dicampur sama sabu," tukasnya.
Hingga saat ini kepolisian masih berusaha mendalami kasus. Kepolisian akan menelusuri dari mana pelaku mendapatkan narkoba dan apakah ada keterkaitan antara korban yang diungkap membuka layanan open BO dengan sindikat perdagangan orang.
(Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih)