Ahok heran Sumarsono angkat pejabat yang pernah dipecatnya
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin ikut campur dengan adanya perombakan pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di bawah komando Plt Gubernur DKI Sumarsono. Basuki atau akrab disapa Ahok hanya heran dengan keputusan Sumarsono memilih orang yang pernah dipecat dari jabatannya namun saat ini justru kembali mendapat posisi di satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Ahok menceritakan, pada 2015 dia telah melakukan restrukturisasi SKPD di Pemprov DKI Jakarta. Hasilnya banyak pejabat eselon III dan IV yang terhambat naik jabatan. Ahok mengakui masih banyak pejabat yang memiliki rekam jejak baik namun justru tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Sumarsono.
"Buat apa sih ngambil pejabat yang ada masalah, yang udah dinonaktifkan. Orang yang bagus saja banyak yang menganggur kok. Tapi saya enggak punya hak untuk itu," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku bingung dengan alasan Sumarsono mengangkat kembali Ratna Dyah Kurniati sebagai salah satu pejabat di Sudin Pertamanan Jakarta Utara. Sebab sebelumnya Ratna dicopot dari jabatannya lantaran tersandung kasus RTH di Jakarta. Selain itu ada juga Wahyu Wijayanto menjadi orang Aset DKI. Padahal dulu Wahyu kerap diperiksa inspektorat DKI lantaran diduga menjadi alat anggota DPRD memasukkan pokir ke dalam anggaran.
"Saya enggak tahu apakah Plt ini kecolongan atau apa," terangnya.
Ahok mengatakan, sesungguhnya bukan tidak mungkin pejabat yang pernah dicopot kembali mendapatkan posisi semula. Namun bukan perkara mudah bagi mereka untuk mendapatkan kembali posisi itu. Sebab ada daftar panjang orang-orang yang tengah meniti karir di Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau kamu sudah turun ke staf, mau naik lagi susah karena daftar antreannya panjang. Kenapa mesti cari orang yang sudah jelas pernah dicopot," tutup Ahok.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan absennya Anies Baswedan di kampanye akbar Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca Selengkapnya