Ahok sebut Sunny tak bisa pengaruhi kebijakan soal Raperda zonasi
Merdeka.com - Kuasa hukum anggota DPRD DKI Jakarta M Sanusi, Krisna Murti menyebut, ada kerabat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi pembahasan Raperda zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan Raperda tata ruang strategis Jakarta Utara. Krisna menjelaskan, Sunny Tanuwidjaja berperan mengatur pertemuan antara Sanusi dan pihak Agung Podomoro Land.
Menyikapi hal tersebut, Ahok membantah jika Sunny kerabatnya. Ia juga sudah menanyakan kepada Sunny, apakah benar tuduhan tersebut, yang menyebut dirinya mengatur pertemuan antara DPRD dan pihak APL.
"Dia sudah bilang enggak pernah lakuin apa-apa trus dia juga jawab, 'emangnya gila apa bisa ngatur elu, elu keras kepala kayak gitu'," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (6/4).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
"Saya mau tanya, siapa yang bisa ngatur saya coba, saya enggak disenengin karena enggak bisa diatur. Dia (Sunny) juga salah satu sepupunya konglomerat," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ahok menjelaskan jika Sunny yang merupakan lulusan universitas di Amerika, bukan pribadi yang suka macam-macam. Ahok pun tidak yakin jika Sunny akan menjual namanya.
Menurutnya, jika Sunny benar menjual namanya, hal tersebut bisa dilaporkan ke KPK. Meski dekat dengan dirinya, Ahok mengatakan, Sunny tidak dapat mengubah kebijakannya.
"Toh kalau jual saya enggak bisa ngerubah kebijakan saya buat apa? Makanya saya bilang, serahkan ke KPK saja, kalau memang dia jual saya, biar KPK yang ngurus. Kita ga bisa duga-duga," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku heran, kenapa ada pihak yang mencoba menyudutkannya dengan memainkan isu kedekatan Sunny dengan dirinya. Hal ini mengingatkannya ketika ada anak petinggi Artha Graha yang magang di kantornya dan dicurigai membawa kepentingan.
"Kayak dulu ada orang curiga, ini ada anak dirut Artha Graha (Melvani Kasih) ikut magang ke sini. Saya bagaimana curiga sama dia, dia yang mendesain ngotot, bapaknya boleh kurang dari 15 persen (kontribusi tambahan). Dengan kontribusi itu, semua LRT selesai tanpa APBD. Kami curiga enggak sama anak yang ngomong kayak gitu?" pungkas Ahok.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaBobby masih menyembunyikan kriteria seperti apa yang bakal menjadi pasangan di Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh, tak masalah apabila Golkar menutup peluang mendukung Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJika wacana itu serius, Ganjar menantang Anies dan Ahok untuk bersama-sama mendaftarkan diri di Pilkada serentak 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan belum ada kesepakatan soal Cawapres Anies.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya