Ahok soal investigasi BPK: Ketuanya sengaja cari-cari kesalahan saya
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding temuan investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI sangat tendensius terkait adanya kerugian Rp 191 miliar dalam pengadaan lahan RS Sumber Waras. Tak hanya itu, Ahok menilai Ketua BPK DKI Efdinal sengaja mencari-cari kesalahannya.
"Kita buktikan bahwa BPK DKI tendensius. Yang namanya (Ketua BPK DKI) Efdinal tendensius, makanya kita buktikan di pengadilan," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).
Sikap tendensius BPK dinilai Ahok sangat berlebihan. Sebab, adiknya, Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama juga diincar dengan mengubah Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Tidak Wajar (TW atau Adversed Opinion) terhadap audit APBD 2014.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
"Saya akan buktikan kenapa dia ngincar kita seperti itu dan dia (Efdinal) agak salah kali ini, termasuk BPK juga ngincar adik saya, saya punya bukti, adik saya dari WDP jadi Tidak Wajar. Saya punya bukti semua, buku satu ditukar, buku dua tiga enggak ditukar," papar Ahok.
Tak hanya itu, Ahok menuding BPK melakukan audit secara tidak wajar. Bahkan Efdinal, kata Ahok, menyuruh Basuri untuk tutup mulut terkait hasil audit tersebut.
"Jadi secara prinsip audit udah enggak betul. Saya sudah kirim surat lama kepada majelis kehormatan, enggak dipanggil, enggak diproses. Yang adik saya diproses, terus bilang sama adik saya, diam-diam lah, enggak usah ngomong kayak abang kamu gitu loh, nah saya pikir ya sudah, baru kejadian di tahun yang sama, cuma adik saya orangnya diam saja, cuma saya punya bukti, ada fotokopi semua lengkap," papar Ahok.
Ahok pun menantang BPK untuk membuktikan hasil investigasi itu di pengadilan. Namun, ia meminta agar BPK harus mengedepankan sikap fair dan tidak hanya bersikap mencari-cari kesalahannya.
"Makanya saya katakan ada oknum di BPk tendensius, ada politik. Sumber Waras salahnya di mana? Mari kita buktikan! Buktinya KPK minta dia investigasinya lengkap, audit investigasi, 60 hari enggak bisa, minta tambah 20 hari, artinya apa, enggak ketemu dong, ayo tambah lagi 200 hari biar tambah melanggar aturan, kita cari ketemunya di mana. Tapi tolong fair juga BPK, terus kalau Efdinal itu dulu bekas BPK-nya Banten. Hasil audit dia kepada Banten apa? Nyatanya Atut masuk penjara. Orang seperti itu yang mau ribut ama saya?" tutup Ahok dengan geram.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAKBP Rossa membidik Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaUsai diperiksa, Cak Imin menegaskan mendukung penuh KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaLembaga antirasuah menyelidiki dugaan korupsi saat Adhy menjadi pejabat Kemensos.
Baca SelengkapnyaTim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Caleg PDIP, Alexsius Akim (AM) terkait kasus Harun
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang heran dengan sikap Pimpinan Firli Bahuri dkk yang menyampaikan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaKPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaUang tersebut diberikan oleh Irwan, melalui perantara tersangka korupsi BTS 4G.
Baca Selengkapnya