Alumni 212 bandingkan aksinya dengan pendukung Ahok di Cipinang
Merdeka.com - Ketua Presidium Alumni 212 memimpin aksi petisi 1.000 tandatangan di kain sepanjang satu kilometer yang digelar depan Gedung Komnas HAM sekitar pukul 13.30, Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta, Jum'at (12/5).
Selain petisi yang dibawa ke kantor Komnas HAM, Ustaz An Sufri Idrus Sambo menyampaikan, ketidakadilan atas perbuatan diskriminatif oleh pemerintah saat ini terbukti dari aksi demonstrasi yang membela Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang disapa Ahok. Aksi pendemo di depan Rutan Cipinang dinilainya sudah termasuk anarkis, namun dibiarkan saja sampai menjelang tengah malam.
"Sudah anarkis dan dibiarkan saja, sementara kami aksi dengan damai tidak ada anarkis, lebih dari Maghrib sudah ditembaki," ujar Ustaz Sambo sambil mengucapkan takbir. Allahhu Akbar.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
Menurut Ustaz Sambo, pada aksi demo 411 ditembaki oleh gas air mata. Sedangkan massa yang di Rutan Cipinang dibiarkan saja oleh polisi. Hal ini yang menurut dia diskriminasi.
Padahal, kata dia, aksi 411 hanya melakukan doa dan zikir tanpa anarkis. Sedangkan di Rutan Cipinang sampah pun berserakan dan anarkis dengan menggedor-gedor pintu masuk lapas.
"Tanaman pun tidak ada yang rusak saat Aksi Damai 411. Tapi saat lebih dari jam 18.00 WIB, polisi langsung menembaki massa dengan gas air mata. Sementara, massa yang di Cipinang sudah melakukan tindakan anarkis dengan melemparkan botol dan menggoyang-goyang pagar," ujar Ustaz Sambo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaMassa yang hadir mulai dari kalangan anak muda hingga ibu-ibu sambil membawa bendera merah putih dan kompak mengenakan pakaian putih.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaMahasiswa merusak baliho dan spanduk kampanye itu karena kecewa caleg hanya menebar janji palsu setiap 5 tahun sekali, tepatnya menjelang pemilu.
Baca Selengkapnya