Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anies Akui Gunakan Dana KLB Peninggalan Ahok Untuk Revitalisasi JPO

Anies Akui Gunakan Dana KLB Peninggalan Ahok Untuk Revitalisasi JPO Anies Baswedan. ©Liputan6.com

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB) untuk revitalisasi tiga jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Dia mengaku, hanya memanfaatkan sisa dana KLB dari pemerintahan sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kita memiliki sisa yang cukup banyak dari KLB yang sebelumnya, cukup banyak, dan harus diapakan. Iya dimanfaatkan," katanya di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (28/2).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut tidak hanya ketiga JPO itu saja yang menggunakan KLB. Nantinya, beberapa revitalisasi JPO pada 2019 juga memanfaatkan dana tersebut. Diantaranya JPO Pasar Minggu dan jembatan gantung Daan Mogot.

Orang lain juga bertanya?

"Stok itu sudah ada sebelumnya. Jadi, itu udah ada, lalu kita manfaatkan," jelasnya.

Sementara, itu Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho mengatakan, revitalisasi tiga jembatan penyeberangan orang (JPO) Bundaran Senayan, Polda Metro Jaya dan Gelora Bung Karno (GBK) menggunakan anggaran dari swasta senilai Rp 53 miliar.

Dia menyebut anggaran itu dari dana koefisien lantai bangunan (KLB) dari PT Permadani Khatulistiwa Nusantara.

"Tentunya kalau ada KLB itu lumayan. Fungsinya untuk masyarakat ada tapi tidak membebani dari APBD," kata Hari di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).

Sebelumnya, Koordinator Sahabat Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau Anies-Sandiaga, Anggawira mengkritik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait dengan penggunaan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang digunakan untuk berbagai proyek infrastruktur sebagai bagian kontribusi atas koefisien lantai bangunan (KLB).

"Pembiayaan dari sumber dana non-APBD, seperti lewat dana CSR yang dilakukan pihak swasta ini membuat pemprov DKI terkesan tidak transparan dan akuntabel," kata Koordinator Sahabat Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Anggawira, Minggu 9 April 2017, seperti dikutip dari Antara.

Kebijakan dari Pemprov DKI tersebut, menurutnya, dinilai gagal paham karena dana CSR tersebut seharusnya dapat diputuskan bersama penggunaannya dalam forum CSR. Selain itu, dana CSR harus masuk terlebih dulu dalam mekanisme APBD.

Anggawira menyebutkan, proyek pembangunan ini seharusnya dilakukan lewat sebuah sistem tender, dengan mekanisme yang jelas guna menghindari penyalahgunaan dana.

Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Pakai APBD dan APBN, JPM Dukuh Atas Terintegrasi Lima Moda Transportasi
Tak Pakai APBD dan APBN, JPM Dukuh Atas Terintegrasi Lima Moda Transportasi

Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, terintegrasi dengan lima moda transportasi.

Baca Selengkapnya
Bicara Perubahan, Anies Singgung Ahok dan Jokowi
Bicara Perubahan, Anies Singgung Ahok dan Jokowi

Anies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Sudah Habiskan Uang Negara Rp38 Triliun
Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Sudah Habiskan Uang Negara Rp38 Triliun

Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Sudah Habiskan Uang Negara Rp38 Triliun

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Catat Telah Selesaikan Empat Proyek SPAM Hingga Awal Juli 2024, Ini Detailnya
Kemenkeu Catat Telah Selesaikan Empat Proyek SPAM Hingga Awal Juli 2024, Ini Detailnya

Selain itu, Kementerian Keuangan saat ini juga tengah membantu penyiapan 3 Proyek KPBU SPAM melalui fasilitas PDF.

Baca Selengkapnya
Pramono Anung Satukan Ahokers dan Anak Abah Demi Bangun Jakarta
Pramono Anung Satukan Ahokers dan Anak Abah Demi Bangun Jakarta

Calon gubernur Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung berupaya membangun Jakarta dengan melanjutkan hal baik yang telah dicapai oleh gubernur sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Anak Usaha Jakpro, Mantan Dirut Abdul Hadi Ditetapkan Polisi Sebagai Tersangka
Kasus Korupsi Anak Usaha Jakpro, Mantan Dirut Abdul Hadi Ditetapkan Polisi Sebagai Tersangka

Kerugian negara akibat perbuatan para tersangka ditaksir mencapai Rp312 miliar

Baca Selengkapnya
Segera Diresmikan Jokowi, Begini Penampakan Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas
Segera Diresmikan Jokowi, Begini Penampakan Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas

JPM Dukuh Atas ini memiliki panjang 260 meter dan luas bangunan kurang lebih 4.600 meter persegi yang terdiri dari tiga tingkat.

Baca Selengkapnya
Persekongkolan Jahat Tender Proyek Tol MBZ Rugikan Negara Rp1,5 Triliun
Persekongkolan Jahat Tender Proyek Tol MBZ Rugikan Negara Rp1,5 Triliun

Kejagung juga mendalami dampak dari modus pengurangan volume proyek dalam proses pembangunan.

Baca Selengkapnya
Dua Penyuap Kasus Pemeliharaan Jalur Kereta Api di Kemenhub Divonis 2,5 Tahun Penjara
Dua Penyuap Kasus Pemeliharaan Jalur Kereta Api di Kemenhub Divonis 2,5 Tahun Penjara

Menjatuhkan vonis 2,5 tahun terhadap mantan Direktur Utama PT Kereta Api Properti Manajemen (KAPM) Yoseph Ibrahim dan eks Vice President PT KAPM Parjono

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya
Presiden Jokowi Resmikan 3 Jembatan di Jateng, Ini Rincian Anggaran Biayanya

Ketiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.

Baca Selengkapnya