Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahas Kualitas Udara Jakarta, Luhut Dorong Percepatan Populasi Kendaraan Listrik

Bahas Kualitas Udara Jakarta, Luhut Dorong Percepatan Populasi Kendaraan Listrik Luhut Pandjaitan. ©2022 Merdeka.com/Alma Fikhasari

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong jumlah kendaraan listrik di DKI Jakarta ditingkatkan. Menurut Luhut, percepatan populasi kendaraan listrik agar memperbaiki kualitas udara di ibu kota.

Hal itu dikatakan Luhut saat membuka kegiatan LPS Monas Half Marathon di Pintu Barat Daya Monas, Jakarta, Minggu (2/7).

Luhut didampingi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan sejumlah pejabat teras lainnya dalam membuka kegiatan tersebut.

"Tadi kita diskusi sama pak Gubernur (Pj Heru Budi Hartono) bagaimana mempercepat populasi motor listrik, mobil listrik, supaya kualitas udara di DKI ini jauh lebih baik," kata Luhut saat menghadiri acara LPS Monas Half Marathon, di Jakarta, Minggu (2/7).

Luhut mengatakan, populasi kendaraan listrik perlu dipercepat untuk kegiatan pelari. Menurut Luhut, lingkungan dengan udaranya yang bersih mendukung kegiatan pelari.

"Lari itu mengangkut soal lingkungan. Karena orang tidak mau lari kalau kualitasnya nggak baik," ujar dia.

Luhut menambahkan, pemerintah terus bersinergi dengan organisasi olahraga internasional untuk menumbuhkan minat kompetisi sekaligus memperkenalkan iklim olahraga lari untuk menggelar kegiatan marathon nasional. Sejumlah asosiasi atletik mancanegara juga diminta untuk berpartisipasi aktif mengirimkan atlet ke Indonesia.

"Tadi ada pelari-pelari dari Afrika. Saya juga sudah kontak Presiden Atletik Kenya untuk nanti tahap berikutnya mereka kirim salah satu atlet, mungkin nandi (marathon) di Bali kita tawarkan," kata Luhut, yang juga Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) ini.

Solusi Pemerintah Atasi Polusi Udara di Jakarta

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong menegaskan, pemerintah telah melakukan berbagai cara mengatasi polusi udara. Salah satunya, terus melakukan pemantau dan patroli.

"Koordinasi, kemudian di lapangan dilakukan pemantau cuaca, pemadaman, patroli dan sebagainya termasuk polisi sudah gerak. Artinya di banyak faktor, kenapa polusi? Karena cuaca, karena arah angin, geografi, dan juga tentu industri selama ini juga kan banyak," katanya di Jakarta, Sabtu (24/6).

Dia pun mendukung program Pemprov DKI Jakarta. Di mana kendaraan yang tidak lulus emisi akan dilarang parkir.

"Kebijakan pemerintah banyak, uji emisi di DKI ketat. Kalau sekarang enggak ada stiker uji emisi, enggak boleh parkir dimana-mana. Bahkan ada pemeriksaan tiap tahun, kita tingkatkan jumlah kendaraan uji emisinya yang enggak lolos itu akan ada kebijakan. Juga alih kendaraan listrik sebagainya," bebernya.

"Pemprov DKI sudah punya bahkan peraturan daerah tentang uji emisi Jadi DKI tinggal diterapkan," sambungnya.

Dia mendukung agar masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Selain itu, diirnya juga mendukung batas usia kendaraan.

"Kita harus cepat beralih ke kendaraan listrik. Misalnya sepeda motor mobil dan sebagainya,” katanya.

Di sisi lain, masyarakat juga diminta untuk mengurangi pakai kendaraan yang menggunakan bahan berpolutan. Termasuk membatasi usia kendaraan.

"Kita batasi usia kendaraannya itu penting dan beri insentif bagi yang lolos emisi masih prioritas parkir murah dan sebagainya dan bagi yang tidak boleh parkir dan bayar mahal," pungkasnya.

Polusi Terus Meningkat

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, akan mengikuti langkah-langkah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Ibu Kota. Diketahui, kualitas udara di Jakarta tengah memburuk akibat musim kemarau.

Pada awal Juni, situs IQAir mencatat Jakarta di peringkat pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia selama beberapa minggu.

"Tentunya ada langkah-langkah dari KLHK. DKI Jakarta mengikuti langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang," kata Heru usai upacara HUT ke-496 DKI Jakarta di kawasan Monas, Kamis (22/6).

Untuk jangka pendek, jelas Heru, ia rutin menanam pohon. Kemudian, Pemprov DKI mendukung Trans jakarta dalam penggunaan bus listrik. Bahkan, kendaraan dinas pun sudah beralih ke kendaraan listrik.

Kemudian, untuk jangka panjang, ia akan mengusahakan menambah ruang terbuka hijau (RTH).

"Tiap minggu nanam pohon. Diusahakan RTHnya bertambah, itu jangka menengah. Jangka pendeknya pemda dengan Transjakarta gunakan bus listrik dan kendaraan dinas secara bertahap menggunakan kendaraan listrik," jelas Heru.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menyikapi Masalah Kualitas Udara Buruk di Jakarta, Luhut Mengusulkan Peningkatan Penggunaan Kendaraan Listrik
Menyikapi Masalah Kualitas Udara Buruk di Jakarta, Luhut Mengusulkan Peningkatan Penggunaan Kendaraan Listrik

Luhut menyoroti, indeks kualitas udara Jakarta berkisar 170-200.

Baca Selengkapnya
Jakarta Makin Penuh Polusi, Menko Luhut Usul Kendaraan Listrik Diperbanyak hingga Tutup PLTU Suralaya
Jakarta Makin Penuh Polusi, Menko Luhut Usul Kendaraan Listrik Diperbanyak hingga Tutup PLTU Suralaya

Luhut berencana mobil listrik boleh melintas bebas di jalur ganjil genap saat jam sibuk.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Ungkap Dua Cara Jitu Atasi Polusi Udara di Jakarta dan Sekitarnya
Menko Luhut Ungkap Dua Cara Jitu Atasi Polusi Udara di Jakarta dan Sekitarnya

Menko Luhut Ungkap Dua Cara Jitu Atasi Polusi Udara di Jakarta dan Sekitarnya

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Menhub Budi: Beralih ke Kendaraan Listrik
Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Menhub Budi: Beralih ke Kendaraan Listrik

Menhub Budi mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik agar tercipta kualitas udara yang baik, khususnya di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jakarta Kembali Menjadi Kota Paling Berpolusi Dunia, Apa Penyebab Sebenarnya?
Jakarta Kembali Menjadi Kota Paling Berpolusi Dunia, Apa Penyebab Sebenarnya?

Kegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor juga menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Polusi Jakarta Membaik tapi Hanya Sementara
Menko Luhut: Polusi Jakarta Membaik tapi Hanya Sementara

Luhut mengatakan indeks polusi udara di Jabodetabek saat ini sudah membaik dari sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Usai Rapat dengan Luhut, Heru Budi Wajibkan ASN Eselon 4 Pakai Kendaraan Listrik
Usai Rapat dengan Luhut, Heru Budi Wajibkan ASN Eselon 4 Pakai Kendaraan Listrik

Seluruh ASN eselon empat ke atas untuk menggunakan kendaraan listrik guna mengurangi polusi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya
Bicara Soal Polusi, Luhut Ungkap Hasil Uji Emisi di Jakarta
Bicara Soal Polusi, Luhut Ungkap Hasil Uji Emisi di Jakarta

Luhut melihat sampai hari ini penyebab utama polusi paling banyak masih berasal dari pembuangan emisi karbon pada sektor transportasi.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Ingin Penerbitan STNK dan BPKB Motor Listrik Bisa Lebih Cepat dan Tak Dipersulit
Menko Luhut Ingin Penerbitan STNK dan BPKB Motor Listrik Bisa Lebih Cepat dan Tak Dipersulit

"Ini sangat penting agar kendaraan (motor listrik) dapat digunakan kembali di jalan raya," kata Luhut.

Baca Selengkapnya
Langit Jakarta Kembali Biru, Luhut Klaim karena Modifikasi Cuaca
Langit Jakarta Kembali Biru, Luhut Klaim karena Modifikasi Cuaca

Modifikasi cuaca dilakukan dengan menyemprotkan embun air oleh dua pesawat Cesna.

Baca Selengkapnya
Atasi Polusi Udara, Menhub Pertimbangkan Sistem 4 in 1 Dalam Satu Mobil di Jabodetabek
Atasi Polusi Udara, Menhub Pertimbangkan Sistem 4 in 1 Dalam Satu Mobil di Jabodetabek

emenhub akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kepolisian dalam penegakan hukum.

Baca Selengkapnya