Begini Strategi Pemprov DKI Antisipasi Banjir saat Musim Hujan
Hendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.
Ditandai dengan turunnya hujan dalam beberapa hari belakang.
Begini Strategi Pemprov DKI Antisipasi Banjir saat Musim Hujan
Indonesia diprediksi segera memasuki musim penghujan. Ditandai dengan turunnya hujan dalam beberapa hari belakang.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta menyediakan beberapa strategi untuk mengantisipasi musim hujan yang mulai terjadi di Jabodetabek.
Pertama, Dinas Sumber Daya Air (SDA) mengoptimalkan pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir.
Kedua, penanganan banjir rob melalui NCICD.
Ketiga, pengerukan waduk/situ/embung, kali/sungai dan saluran. Keempat, pemeliharaan sarana dan prasarana. Kelima, pemetaan banjir dan genangan.
"Sesuai arahan dari Pak Pj Gubernur Heru, kami di Dinas SDA secara konsisten untuk terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi dampak musim hujan dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas (SDA) DKI Jakarta Hendri dalam rilis resminya, Selasa (7/11).
Hendri menambahkan, pihaknha telah melakukan pengerukan sedimen lumpur dan sampah di waduk/situ/embung dan kali/sungai.
"Dalam melakukan pengerukan ini, Dinas SDA bersinergi dengan para Wali Kota, lintas dinas, kelurahan, dan kecamatan di tiap wilayah dengan mengerahkan lebih banyak alat berat sehingga pengerukan sedimen lumpur dan sampah dapat dilakukan secara cepat dan optimal,"
jelas Hendri.
merdeka.com
Lebih lanjut, Hendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan dan dipastikan dapat beroperasi dengan baik untuk mengantisipasi hal ini.
Berdasarkan data per hari ini, ada pompa stationer sebanyak 578 unit di 202 lokasi, alat berat sebanyak 251 unit, pasukan biru sebanyak 4.189 personel, pompa mobile sebanyak 539 unit, dan pintu air sebanyak 845 unit di 589 lokasi.
"Meski demikian, peran dan kerja sama warga untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya, serta menjaga kebersihan lingkungan juga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya genangan saat musim hujan," imbuh Hendri.
Secara terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta juga menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) yang bertugas selama 24 jam di tiap kelurahan.
"Kami sudah punya TRC jumlah personelnya 267 untuk menangani bencana banjir, mereka ada piket 24 jam siap," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dihubungi.
Adapun TRC itu bertugas untuk menangani bencana salah satunya banjir, melakukan edukasi, dan ikut mengevakuasi jika terjadinya banjir, termasuk melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berupaya menyebarluaskan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) kepada masyarakat melalui kanal media sosial dan website bpbd.jakarta.go.id.
Tak hanya itu, disebarluaskan juga informasi peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group dan Channel Telegram.
Masyarakat Jakarta juga diharapkan tetap memantau keamanan wilayahnya masing-masing dan mengenali bahaya setiap bencana untuk bisa mengurangi risikonya, serta menghubungi layanan pengaduan 112 jika menemukan potensi bahaya.