Benarkah gaji Rp 22 juta masih kurang untuk anggota DPRD DKI
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik mengeluhkan pendapatannya per bulan sebagai anggota DPRD DKI Jakarta masih belum cukup. Padahal, di tiap bulannya, Taufik telah mengantongi uang sebesar Rp 22 juta.
Ia beralasan, nominal tersebut belum pantas dikantongi oleh seorang pejabat publik yang notabenenya ditempatkan di Ibu kota.
Lalu, benarkah gaji Rp 22 juta masih kurang untuk anggota DPRD DKI?
-
Siapa yang mempertanyakan Tapera di DPR? Video tersebut saat anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irine Yusiana Roba Putri mempertanyakan terkait Tapera, berikut transkrip pertanyaannya:
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Kenapa Taufan Pawe enggan mengomentari dukungan Muh Ishak? Ia menganggap pengakuan ipar mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tersebut hanya asumsi dan berita belaka. 'Saya tidak mau mengomentari itu, karena saya tidak melihat fakta. hanya berita-berita, asumsi-asumsi,' ujarnya usai Bimbingan Teknis Pelatihan Sistem Informasi dan Dana Kampanye di Hotel Mercure Makassar, Minggu (10/12).
-
Apa yang dikeluhkan Taufan Pawe? Setelah itu Taufan langsung mengeluhkan perilaku tidak baik penjabat daerah di provinsi, kota maupun kabupaten.
-
Kenapa Tiko menghindari wartawan? Dalam usahanya untuk menghindari sorotan kamera awak media yang mencoba mengajukan pertanyaan, Tiko Aryawardhana terus berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
-
Bagaimana DPR menjaga citra wakil rakyat? 'Apresiasi kinerja Bareskrim Polri yang tegas dan tidak pandang bulu dalam menangkap pelaku peredaran narkoba. Harus selalu seperti ini, meski pelakunya itu oknum politisi, oknum pejabat, hingga oknum aparat sekalipun. Tidak boleh ada ketakutan. Ketahuan, terbukti, sikat. Karena mereka ini yang jelas-jelas punya tanggung jawab menjaga generasi bangsa, tapi malah merusaknya dengan keegoisan pribadi,' ujar Sahroni, Senin (27/5).
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Gun Gun Heryanto mengaku heran dengan pernyataan M Taufik tersebut. Sebab, sebagai seorang wakil rakyat, Taufik dinilai tak pantas membicarakan kepentingan perutnya sendiri.
"Jadi anggota parlemen itu kan dari namanya 'parle' itu kan bicara, bicara itu kan bukan untuk kepentingan dirinya, parle itu berbicara untuk rakyat dan konstituennya," kata Gun Gun saat dihubungi merdeka.com, Selasa (29/9).
Lebih jauh, dia menyatakan pernyataan itu sangatlah tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat yang menduduki sebuah jabatan yang dipilih oleh rakyat. Sehingga, ada baiknya, seorang wakil rakyat itu seharusnya hanya berbicara tentang kepentingan rakyat yang telah memilihnya dalam pemilihan umum.
"Kita berbicara dedikasi karena saat jadi anggota dewan, dia bukan dedikasi sebagai bankir, entrepreneur yang ujungnya berbicara tentang keuntungan, hakikatnya itu seorang anggota dewan mengabdi kepada rakyat," tukasnya.
Menurut dia, apabila ada seseorang yang ingin menjadi anggota dewan atas dasar ingin memperjuangkan keluh kesah rakyat. Maka, dia yakin dengan gaji Rp 22 Juta per bulan sudahlah sangat mencukupi dan tak akan mengeluh merasa kekurangan.
"Kalau ingin mengabdi dengan angka segitu ya bukan kurang tapi bagaimana memaksimalkan peran di tengah keterbatasan, itu cukup kalau untuk orang yang mengabdi dan nggak cukup buat orang yang jadi anggota dewan buat mencari pekerjaan. Jadi tidak tepatlah, pernyataan itu seharusnya," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta mengeluh gajinya kurang. Apalagi, dia merupakan seorang pimpinan DPRD Ibukota Negara.
"Sebagai pejabat publik, gaji sebesar itu untuk di Jakarta saya rasa kurang. Saya baru lihat tabungan di Bank DKI sebulan Rp 22 jutaan, termasuk gaji sama tunjangan semua," keluh Taufik kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (28/9).
Tapi, untuk menaikkan gaji mereka, kata Taufik, harus ada proses dari Kemendagri yang menaikkan gaji gubernur lebih dulu.
"Itu harus dinaikkan terlebih dahulu menaikkan gaji gubernur. Kami minta Mendagri menaikkan gaji gubernur," pintanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Keuangan Kesekretariatan Dewan Dame Aritonang mengatakan, disetujui atau tidaknya permintaan itu terganggu pada Ahok sebagai gubernur.
"Umpamanya Pak Gubernur berkenan tanda tangani pergub ini, baru kita ikuti. Jadi bukan kita yang usulkan, dewan yang usulkan. Sekwan menampung, Gubernur yang memutuskan," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbicara mengenai penghasilan, Tommy mengungkapkan bahwa gaji dari DPR dan dunia hiburan tidak jauh berbeda.
Baca SelengkapnyaVerrel berencana menyerahkan seluruh gajinya selama satu tahun pertama untuk mendukung pembangunan di daerah pemilihannya.
Baca SelengkapnyaRiswan Tony menyebut pejabat KPU itu sampai menyewa jet pribadi, dugem hingga soal wanita.
Baca SelengkapnyaSemua anggota DPRD DKI akan menerima THR tahun ini
Baca SelengkapnyaKomarudin meminta kepada Pj yang ingin menjadi tim sukses salah satu palson untuk silakan keluar
Baca SelengkapnyaSalah satu hakum menyinggung penghasilan hakim setara dengan uang jajan anak artis Raffi Ahmad.
Baca SelengkapnyaSekjen DPR Indra Iskandar mengatakan sebagian besar rumah dinas anggota dewan kini sudah tak layak huni. Baik yang di daerah Kalibata maupun Ulujami.
Baca SelengkapnyaForum hakim Indonesia menggelar 'Gerakan Cuti Bersama Hakim Se-Indonesia' pada 7-11 Oktober 2024. Ini protes dari para hakim karena gaji tak naik 12 tahun
Baca SelengkapnyaMahfud menyayangkan ada conflict of interest saat rapat kerja dengan DPR
Baca SelengkapnyaPT Timah tengah menjadi sorotan usai Kejaksaan Agung membongkar dugaan korupsi rugikan negara Rp271 triliun
Baca SelengkapnyaPenceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.
Baca Selengkapnya"Enggak ada guna, laporannya lecehkan kita seolah-olah tak ada persoalan," tegas Anggota Komisi VI DPR, Deddy Sitorus.
Baca Selengkapnya