Cara Komunitas Sisterhood Usir Jenuh Perempuan Pencari Suaka saat Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang tengah menjangkiti dunia termasuk Indonesia tak luput membuat para pencari suaka terdampak. Belum lagi mendapatkan kepastian dari UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi)terkait negara tujuan, kini mereka dihadapkan Pandemi Covid-19 yang membuat seluruh sektor kalang kabut.
Nimo, Manager Design and Evaluation dari Sisterhood mengatakan pihaknya membuat sejumlah program untuk menjaga 'kewarasan' para pencari suaka terutama kaum hawa menghadapi Pandemi.
Kegiatan para pengungsi yang berada di Indonesia selama pandemi diisi dengan beragam kelas daring.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Kenapa Pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebut, para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Apa aktivitas KD di Surabaya? Ketika mengunjungi Surabaya, KD menyempatkan diri untuk bertemu dengan Azriel, yang saat ini sedang menjalani studi S2 di kota tersebut. KD menyebut momen itu sebagai 'kopi darat'.
"Ada lima kelas kami buka untuk mengisi kegiatan mereka khususnya wanita agar tetap di rumah saja, seperti kelas bahasa inggris, kelas menjahit, klub buku akhir pekan, kelas daring aerobic, dan kelas membuat manik-manik," tutur Nimo dalam diskusi via video conference oleh LBH Jakarta, Jumat (19/6).
Nimo melanjutkan, motivasinya dari giat komunitas Sisterhood ini selain untuk menjaga mereka betah di rumah, juga untuk memberi dukungan kepada para kelompok wanita pengungsi dari beban hidup mereka yang berat.
"Kami sadar selama lockdown ini berdampak pada mereka, mulai dari keuangan juga mental yang depresi dan lingkungan sekitar," jelas Nimo.
Donasi dari Pengungsi ke Pengungsi
Terdampak secara finansial membuat Nimo membuat gerakan donasi dari pengungsi ke pengungsi.
Menurut dia, hal tersebut cukup berat namun antar pengungsi dengan latar negara berbeda saling membantu.
"Selama pandemi ini distribusi sangat sulit, menantang karena makanan dan peralatan yang hygine selalu tidak mencukupi memenuhi kebutuhan harian, tapi dengan hubungan yang baik kita bisa lalui bersama," tutur Nimo.
Nimo berpesan, menjadi pengungsi bukanlah keinginan mereka. Kendati keadaan di negara mereka yang memaksakan hal tersebut.
"Kita butuh cinta dan kepedulian untuk menyembuhkan trauma mereka, kita dukung mereka untuk terus tetap hidup tanpa diskriminasi," Nimo menandasi.
Reporter: Muhammad RadityoSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejalan dengan misi untuk saling jaga se-Indonesia, Kitabisa berkomitmen untuk mendukung para ibu di Indonesia sehat secara mental dan finansial.
Baca SelengkapnyaDalam videonya, wanita ini tampak menjalani berbagai aktivitas.
Baca SelengkapnyaSemangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Baca SelengkapnyaKuliah Kerja Nyata selalu punya cerita unik tersendiri dari tiap kelompok.
Baca SelengkapnyaKKN kerap menyisakan perpisahan yang mengharukan bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaAdrias menjelaskan, Festival Akbar Pemberdayaan Perempuan Renjana Cita Srikandi mengusung tema Energizing You, Elevating Each Other.
Baca SelengkapnyaDalam acara ini Kitabisa juga memberikan penghargaan berupa perlindungan Asuransi Jiwa Salingjaga untuk 500 orang para pejuang isu perempuan.
Baca SelengkapnyaPNM menuangkan kepedulian dengan menghadirkan Ruang Pintar di berbagai pelosok daerah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaPNM juga berharap keberlanjutan program dapat menjadi kebiasaan sehari-hari nasabah.
Baca SelengkapnyaPemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu yang tergabung dalam dasawisma tersebut secara konkret memiliki tugas dan perannya yang penting.
Baca Selengkapnya